IIF Target Salurkan Pembiayaan Infrastruktur Rp10 Triliun

 

NERACA

 

Jakarta – PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan untuk infrastruktur mencapai Rp10 triliun. Hal itu seperti dikatakan Managing Director Chief Investment Officer PT Indonesia Infrastructure Finance Harold Tjiptadjaja saat ditemui usai penandatanganan perjanjian pembiayaan sindikasi proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Bandar Lampung di kantornya, Jakarta, Rabu (15/8).

Harold mengatakan, hingga kini IIF telah menyalurkan pembiayaan mencapai Rp5 triliun. Pihaknya pun sedang menggenjot pembiayaan infrastruktur pada tahun ini lantaran tahun depan sudah masuk tahun politik. “Kita memang fokus untuk pembiayaan infrastruktur. Hingga kini, IIF telah menyalurkan pembiayaan untuk proyek listrik, geothermal, jalan tol, dan telekomunikasi. Kita juga sedang mengusahakan untuk membiayai pelabuhan dan bandara,” katanya.

Yang terbaru, IIF bersama dengan BNI memberikan pembiayaan sindikasi Rp550 miliar untuk pengembangan proyek SPAM Bandar Lampung. “Setelah dipercaya menjadi salah satu Joint Mandated Lead Arrangers dan Bookrunners (JMLAB) pada proyek SPAM Umbulan, IIF sangat bangga dapat kembali berpartisipasi dalam proyek KPBU dibidang penyediaan air bersih. Proyek SPAM Bandar Lampung ini merupakan salah satu proyek strategis nasional yang dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup bagi 300 ribu jiwa,” kata Presiden Direktur IIF Arisudono Soerono.

Arisudono menambahkan IIF menerapkan prinsip prinsip sosial dan lingkungan sebagai bagian dalam pembiayaan proyek SPAM Kota Bandar Lampung untuk memitigasi risiko risiko sosial dan lingkungan dari pembangunan proyek infrastruktur tersebut. Hal yang selalu diterapkan IFF, kata Arisudono, diharapkan bisa menjadi pendorong bagi proyek infrastruktur lain untuk termotivasi dalam menjalankan pembangunan yang berkelanjutan.

SPAM Kota Bandar Lampung bertujuan menyediakan air bersih sebanyak 750 liter per detik, dengan mengolah air yang bersumber dari sungai Way Sekampung dan dialirkan melalui pipa transmisi sepanjang 22 kilometer ke kota Bandar Lampung. Fasilitas air bersih ini dapat menambah pasokan air minum ke 60 ribu rumah tangga atau setara dengan 300 ribu penduduk di delapan kecamatan yaitu Kedaton, Rajabasa, Tanjung Senang, Sukarame, Labuhan Ratu, Way Halim dan Kedamaian.

Proyek ini juga diinisiasi oleh Pemkot Bandar Lampung dan didukung penuh oleh pemerintah pusat, terutama Kementerian Keuangan, dan Kementerian Pekerjaam Umum dan Perumahan Rakyat. Dukungan tersebut terlihat dari adanya dukungan kelayakan proyek yang dikeluarkan oleh menteri keuangan, dan penjaminan protek yang terbitkan oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).

BERITA TERKAIT

HUT ke 20, MITG Jadi Pelopor Penerapan AI di Proyek Strategis Nasional

NERACA Jakarta - MultiIntegra Technology Group (MITG), perusahaan nasional yang bergerak di bidang integrasi sistem teknologi informasi dan komunikasi (ICT),…

Tingkatkan Pengembangan Kepemimpinan, NBO Indonesia Jalin Kemitraan dengan Leadership Pipeline Institute

    NERACA Jakarta – NBO Indonesia resmi meluncurkan kemitraan eksklusifnya dengan Leadership Pipeline Institute (LPI) dalam acara 2025 Leaders…

Pengelolaan Finansial Mumpuni Tumbuhkan Kewirausahaan

  NERACA Jakarta – Di tengah semakin kompleksnya tantangan dunia usaha, kewirausahaan tidak lagi dipahami sekadar sebagai aktivitas berjualan atau…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

HUT ke 20, MITG Jadi Pelopor Penerapan AI di Proyek Strategis Nasional

NERACA Jakarta - MultiIntegra Technology Group (MITG), perusahaan nasional yang bergerak di bidang integrasi sistem teknologi informasi dan komunikasi (ICT),…

Tingkatkan Pengembangan Kepemimpinan, NBO Indonesia Jalin Kemitraan dengan Leadership Pipeline Institute

    NERACA Jakarta – NBO Indonesia resmi meluncurkan kemitraan eksklusifnya dengan Leadership Pipeline Institute (LPI) dalam acara 2025 Leaders…

Pengelolaan Finansial Mumpuni Tumbuhkan Kewirausahaan

  NERACA Jakarta – Di tengah semakin kompleksnya tantangan dunia usaha, kewirausahaan tidak lagi dipahami sekadar sebagai aktivitas berjualan atau…