RENCANA AKUISISI SAHAM NEWMONT - BEI Sentil Medco Jangan Tebar Rumor Ke Pasar

NERACA

Jakarta – Berkembangnya rumor yang tidak jelas di pasar modal terhadap suatu emiten akan banyak merugikan bagi investor pasar modal. Hal inilah yang menjadi perhatian bagi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terhadap rumor isu PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), perusahaan energi milik Arifin Panigoro yang ingin mengakuisisi PT Newmont Nusa Tenggara.

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Hamdi Hassyarbaini meminta adanya kepastian resmi sebelum menyebar menjadi isu publik karena ada peraturan emiten yang mengikat.”‎Sebelum ada kepastian tidak boleh di publish dulu. Kalau belum pasti ya jangan ngomong‎ dulu. Itu peraturan emiten yang mengikat. Pastinya akan kita tanyakan ke Medco itu kepastiannya seperti apa," ujar Hamdi Hassyarbaini di Jakarta, Senin (30/10).

‎Dia menuturkan, apapun aksi korporasi yang dilakukan emiten, diakuinya, bisa mempengaruhi gerak saham emiten tersebut. Maka dari itu, perlu diuji dulu kebenarannya, agar aksi korporasi itu benar-benar valid bagi para pelaku pasar (investor)."Jikalau belum benar aksi korporasi tersebut, isu itu berujung sensitif. Alhasil psikologi pasar terganggu, " kata dia.

Dia menegaskan, pihaknya harus mengecek kebenaran manajemen ke Medco Energy, apakah benar mempunyai rencana tersebut atau tidak. Sebelumnya, Direktur Utama BEI, Tito Sulistio pernah bilang, dirinya belum menerima laporan jelas langkah akuisisi tersebut dari manajemen Medco Energy.”Saya terus terang belum dengar. Kami belum baca ada laporan atau tidak. Baru niat kok, Pak Arifin mau beli, tapi Medco belum tahu. Karena itu material, kita harus lihat,"ungkapnya.

Bahkan analis Trimegah Securities, Wilinoy Sitorus menuturkan, dirinya meragukan kemampuan Medco menyerap 76% saham NNT karena saat ini Medco tidak mempunyai modal yang cukup. Sementara pengamat pasar modal, Yanuar Rizky menambahkan, isu Medco bakal akuisisi Newmont hanya sekedar bicara saja. Pasalnya, mengakuisisi saham NNT sebesar 76% dianggap tindakan menekan ke pemegang saham pengendali Newmont agar melepas saham yang dimilikinya.”"Apa sih tujuannya? Kalau mau ngomong boleh-boleh saja.‎ Kalau mau benar bicara sama saham pengendali, Rizal dan Arifin mau ambil bicara sama mereka. Tapi, apa mereka sudah bicara? Apa memang cuma mau menekan ke mereka, supaya memberikan sinyal ke Newmont, dan dijual sahamnya?" tudingnya.

Menurutnya, pemegang saham pengendali Newmont Nusa Tenggara belum menunjukkan ada aksi korporasi. Sehingga, aksi ini merupakan semu, dan tidak terlihat kenyataannya. Terlepas benar atau tidak rumor tersebut, bagi Direktur Indef Enny Sri Hartati, Arifin Panigoro diperbolehkan memiliki niat mengambil sebagian besar saham NNT. Namun, sebaiknya didahulukan untuk perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal itu lantaran MedcoEnergi bukanlah BUMN.”Boleh ambil alih Newmont, tapi seharusnya diutamakan pemerintah, baru swasta," ucap Enny.

Menurut dia, pengambilan saham ini sangat strategis karena Newmont adalah perusahaan tambang yang seharusnya dijalankan dengan mekanisme business to business. Bahkan, hal tersebut dinilainya wajar jika memang benar Arifin ingin mengambil alih."Karena ini sektor strategis, sah-sah saja tidak perlu permohonan DPR persoalan bisnis to bisnis," jelas dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli mengatakan, mengapresiasi langkah pengusaha nasional Arifin Panigoro yang berencana mengambilalih 76% saham Newmont.”Inisiatif pak Arifin mengakuisisi Newmont sangat  bagus. Ini membuktikan bahwa kekuatan nasional mampu membeli dan mengelola pertambangan besar. Ini penting, karena selama ini selalu didengung-dengungkan seolah-olah kita tidak mampu," ujar Rizal.

Hal lain yang membanggakan dari langkah ini, yaitu Arifin sudah menyiapkan sejumlah rencana pengembangan. Salah satunya adalah komitmen membangun smelter (pemurnian) yang bisa meningkatkan nilai tambah hasil tambang. Asal tahu saja, saham Medco Energy sempat menguat hingga 25% ke posisi Rp1.425 per saham, dari posisi pembukaan Rp1.190 per saham. Namun, kenaikan itu tidak berlangsung lama, dimana pada perdagangan saham akhir pekan kemarin, saham Medco kembali terkoreksi tajam ke Rp 1.195 seiring dengan meredanya rumor tersebut. bani

BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…