NERACA

Jakarta -Laba bersih PT Rukun Raharja Tbk (Raja) di kuartal pertama 2024 meningkat sebesar 41% dari US$ 5,7 juta kuartal I-2023 menjadi US$ 8 juta. Pendapatan bersih perusahaan meningkat sebesar 67% menjadi US$ 61,6 juta, naik dari US$ 37 juta di periode yang sama tahun lalu. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Direktur Utama PT Rukun Raharja Tbk, Djauhar Maulidi mengatakan, faktor utama peningkatan keuangan perseroan meliputi kontribusi signifikan dari proyek yang telah diselesaikan pada tahun 2023. Khususnya, bisnis upstream melalui investasi perseroan di Blok Jabung berkontribusi sekitar 20% dari total pendapatan.

Selain itu, infrastruktur baru yang dibangun di Kabupaten Siak dan Grobogan membuka sumber pendapatan baru dalam segmen bisnis perdagangan gas, sehingga kontribusi dari segmen ini mencapai 15% dari total pendapatan."Peningkatan juga terjadi pada segmen bisnis lain, yang secara keseluruhan memberikan dampak positif bagi keuangan perseroan," ujar Djauhar.

Peningkatan performa keuangan pada kuartal I-2024 merupakan hasil dari implementasi strategi bisnis yang telah direncanakan dengan matang dan berorientasi pada keberlanjutan."Pencapaian ini tidak hanya menegaskan komitmen kami terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab, tetapi juga menunjukkan dedikasi perseroan dalam memajukan agenda keberlanjutan," tuturnya.

Analis Samuel Sekuritas, Muhammad Farras Farhan dan Research Associate Samuel Sekuritas, Laurencia Hiemas dalam risetnya pernah bilang, perusahaan migas ini diyakini mampu memenuhi ekspektasi pada tahun ini yang didukung oleh tiga inisiatif, yaitu akuisisi, pengaliran gas, dan stasiun induk CNG. Rukun Raharja mengakuisisi 8% hak partisipasi di Blok Jabung berkapasitas 55.000 mbopd, yang akan memberikan tambahan EBITDA sebesar US$ 2,6 juta per tahun. Kemudian, pengaliran gas ke jaringan pipa gas EHK-INKP sepanjang 11,7 km dengan potensi pendapatan tahunan sebesar US$ 45 juta untuk 10 tahun ke depan.

Lalu, stasiun induk CNG Grobogan dengan kapasitas kompresi gas alam sebesar 1.8 MMSCFD, yang dapat ditingkatkan menjadi 3 MMSCFD dengan penambahan fasilitas baru. Stasiun ini diproyeksikan menghasilkan US$ 4,5 juta per tahun untuk Rukun Raharja, dengan potensi pertumbuhan tahunan hingga 7% (yoy).“Pertumbuhan tersebut didukung oleh potensi peningkatan kapasitas kompresi dan permintaan CNG di Jawa Tengah dan sekitarnya,” tulis mereka.

Ke depan, dengan tiga proyek tersebut serta proyek-proyek lainnya di masa depan, prospek Rukun Raharja tergolong cukup kuat. RAJA tersebut diproyeksikan membukukan pendapatan US$ 181 juta pada 2024, tumbuh 21% (yoy).“Kami juga memproyeksikan margin EBITDA RAJA akan naik menjadi 45%, yang didukung oleh kontribusi lebih besar dari sektor hulu yang memberikan margin lebih tinggi. Ini akan mendongkrak EBITDA menjadi US$ 82 juta pada 2024 atau naik 38% (yoy),” jelas Farras dan Laurencia.

Tahun ini, RAJA diproyeksikan meraup laba sebesar US$ 25 juta, yang mencerminkan pertumbuhan EPS sebesar 47% (yoy).