Sektor Bank Tangguh Saat Volatilitas Pasar Modal

NERACA

Jakarta- Meskipun industri keuangan di dalam negeri rentan terhadap dampak ketidakpastian ekonomi tingkat global. Namun menurut Direktur PT Infovesta Utama, Parto Kawito, sektor perbankan cenderung tangguh di tengah volatilitas pasar modal Indonesia dan ketidakpastian perekonomian global.

Dia menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit sektor perbankan meningkat 8% year on year (yoy) selama setahun terakhir, dengan pertumbuhan deposito stabil di angka 6% (yoy), serta terjadi penurunan rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) dari 2,9% menjadi 2,5%. “Penanda-penanda ini menegaskan peran penting sektor perbankan dalam mendorong perekonomian Indonesia dan dinamika pasar modal,” ujar Parto di Jakarta, kemarin.

Sementara Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Andry Asmoro menekankan, peranan signifikan sektor perbankan, di antaranya peningkatan laba bersih sektor perbankan yang sebesar 15% (yoy) telah memperkuat sektor ini dalam mendukung perekonomian nasional.“Penurunan rasio kredit bermasalah dari 2,9% menjadi 2,5% juga menunjukkan peningkatan dalam kualitas aset, memperkuat fungsi sektor perbankan sebagai pilar utama ekonomi dan pasar modal di Indonesia,”kata Andry.

Direktur Infovesta Edbert Suryajaya mengungkapkan bahwa Indeks Infobank15 yang berfokus pada saham-saham perbankan terpilih di BEI, mencatat kenaikan impresif 12% (yoy) dalam setahun terakhir, atau menandakan ketahanan dan potensi pertumbuhan sektor ini. Menurutnya pula, rata-rata dividen yield saham dalam Indeks Infobank15 mencapai 5,2% pada tahun 2024, dengan Price Earning Ratio (rasio P/E) yang stabil di angka 13.5, atau menunjukkan valuasi yang menarik dibandingkan sektor lain.“Manajemen risiko yang efektif tercermin dalam nilai beta yang relatif rendah pada 0,9, menandakan bahwa saham-saham dalam indeks ini lebih stabil dan kurang terpengaruh oleh fluktuasi pasar yang tajam, menjadikannya pilihan investasi yang menarik bagi mereka yang mengutamakan keamanan investasi dan pertumbuhan jangka panjang,” ujar Edbert.

Direktur STAR Asset Management Susanto Chandra berharap adanya produk reksa dana indeks STAR Infobank15 dapat memudahkan investor untuk mengakses peluang di sektor perbankan dengan risiko yang terkontrol.“Diharapkan, produk ini menjadi alternatif cara investasi yang menarik bagi para investor yang memiliki minat di saham-saham sektor perbankan yang memiliki kinerja fundamental kuat dan likuiditas tinggi,” ujar Susanto.

BERITA TERKAIT

Jadi Korban Investasi Bodong - Nasabah Disarankan Tempuh Jalur Hukum

Kasus dugaan dana nasabah hilang di rekening tabungan PT Bank Tabungan Negara Tbk menarik perhatian publik. Setelah netizen menggunjingkan aksi…

Konsisten Jalankan Peran, BTN Raih Best Savings Bank Award

Konsistensi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menjalankan peran sebagai bank tabungan dan meningkatkan tingkat inklusi keuangan di masyarakat membuat…

Tekan Emisi Karbon - Uni Charm Indonesia Beli REC dan Resmikan PLTS Terbesar

Dukung upaya bisnis berkelanjutan dan ramah lingkungan, PT Uni-Charm Indonesia Tbk meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total 12…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Jadi Korban Investasi Bodong - Nasabah Disarankan Tempuh Jalur Hukum

Kasus dugaan dana nasabah hilang di rekening tabungan PT Bank Tabungan Negara Tbk menarik perhatian publik. Setelah netizen menggunjingkan aksi…

Konsisten Jalankan Peran, BTN Raih Best Savings Bank Award

Konsistensi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menjalankan peran sebagai bank tabungan dan meningkatkan tingkat inklusi keuangan di masyarakat membuat…

Tekan Emisi Karbon - Uni Charm Indonesia Beli REC dan Resmikan PLTS Terbesar

Dukung upaya bisnis berkelanjutan dan ramah lingkungan, PT Uni-Charm Indonesia Tbk meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total 12…