NERACA
Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia baru akan mencapai 7 persen pada 2016 mendatang. Hal tersebut lantaran perbaikan ekonomi Amerika Serikat mulai terkendali, sehingga berimbas pada membaiknya perekonomian global.
"Kenapa 2016 paling cepat? Karena itu masa awal normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat," katanya sesaat setelah menghadiri acara Musrenbangnas, di Jakarta, Kamis (18/12).
Menurut dia, pertumbuhan tinggi tersebut karena tidak adanya krisis global yang membuat ekonomi dunia melambat. Untuk itu, Indonesia harus bisa memperkuat fundamental makro ekonomi agar tercapai pertumbuhan tersebut. "Kalau ada kejadian seperti 2008, itu kan semua melambat. Artinya syarat utamanya kestabilan ekonomi global," kata dia.
Sejak 2008 lalu, kata dia, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat akibat krisis global yang sempat berimbas ke Indonesia. Bambang menambahkan, pertumbuhan ekonomi mulai membaik dan diperkirakan mencapai 5,8 persen tahun depan. "Tahun 2015 ekonomi diperkirakan tumbuh 5,8 persen. Kemudian 2016 bisa di atas enam persen, dan 2017 bisa di atas 7 persen," paparnya. [agus]
NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…
NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…
NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…
NERACA Jakarta - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP] Kementerian Pertanian RI siap menggelar Training of Trainers…
NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…
NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…