Kinerja Mandiri Tetap Terjaga - Triwulan III 2014

NERACA

Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus menjaga kinerja agar tetap tumbuh dan memberikan nilai tambah yang lebih baik kepada para pemegang saham. Dalam kinerja triwulan III 2014, Mandiri membukukan laba bersih Rp14,5 triliun, atau tumbuh 12,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp12,8 triliun.

Laju pertumbuhan kredit Mandiri mencapai 12,4% menjadi Rp506,5 triliun dibandingkan dengan September 2013 sebesar Rp450,8 triliun. “Atas kinerja tersebut, aset Bank Mandiri pada akhir bulan September 2014 mengalami pertumbuhan 14% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp798,2 triliun,” ujar Corporate Secretary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Rohan Hafas, di Jakarta, Rabu (12/11).

Lebih lanjut dirinya menuturkan, memasuki era pasar terbuka ASEAN, Mandiri akan bertransformasi dalam pengembangan bisnis dengan menekankan pada integrasi seluruh potensi Bank Mandiri dan perusahaan anak.

“Melalui integrasi ini, kami meyakini Bank Mandiri akan dapat terus tumbuh secara berkesinambungan untuk merealisasikan visi memakmurkan negeri serta menjadi salah satu bank terbaik di kawasan Asia Tenggara,” tegas dia.

Bank Mandiri merupakan salah satu bank yang memiliki tingkat likuiditas yang baik sehingga mampu mendukung rencana pengembangan bisnis perusahaan, baik secara organik, maupun non organik. Hal itu terlihat dari rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga (loan to deposite ratio/LDR) yang sebesar 85,31 % pada September 2014, di bawah batas atas ketentuan Bank Indonesia yang sebesar 92%.

Secara sektoral, lanjut Rohan, kredit Mandiri ke sektor produktif tercatat tumbuh 14,3% menjadi Rp389,4 triliun dengan pertumbuhan kredit investasi sebesar 10,8% dan kredit modal kerja sebesar 16,4%. Adapun sektor Konstruksi mencatat akselerasi pertumbuhan sebesar 23,9%, sementara sektor industri pengolahan mencatat penyaluran terbesar yaitu sebesar Rp96,1 triliun, disusul oleh sektor perdagangan, restoran dan hotel yang mencapai Rp82,7 triliun.

Sementara dana pihak ketiga yang dihimpun Mandiri juga tumbuh 14,9% menjadi Rp590,9 triliun pada September 2014 dari Rp514,2 triliun di September 2013. Dari capaian itu, total dana murah (giro dan tabungan/CASA) yang berhasil dikumpulkan hingga triwulan ketiga ini mencapai Rp361,8 triliun.

Hal tersebut, imbuh Rohan, utamanya didorong oleh pertumbuhan giro sebesar 16,4% atau Rp18,5 triliun hingga mencapai Rp131,5 triliun. “Di tengah persaingan yang semakin ketat, baik dalam pengumpulan dana maupun penyaluran kredit, kami berhasil menjaga tren positif dalam ekspansi bisnis Bank Mandiri. Hal ini sejalan dengan keinginan kami untuk dapat terus berperan optimal dalam mendorong laju perekonomian nasional,” tandasnya. [ardi]

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…