Perlu Kerja Keras Capai Target - Bappenas: RPJM Terealisasi 70%

 

 

NERACA

Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida Alisjahbana mengungkapkan, hasil evaluasi paruh waktu (mid-term review) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2010-2014 baru mencapai sekitar 70%. Menurut dia, masih banyak pekerjaan rumah, terutama bidang kesejahteraan rakyat dan ekonomi, yang harus dilakukan pemerintah untuk mencapai target setidaknya 90%.

"Sekitar 70% sudah on track di bidang kesra dan ekonomi, sedangkan sekitar 22% masih perlu kerja keras jika ingin mencapai setidaknya 90% dari target pencapaian," katanya dalam diskusi media mengenai tinjauan tengah semester pelaksanaan RPJMN 2010-2014, akhir pekan kemarin. Beberapa prioritas nasional dalam bidang ekonomi yang perlu ditingkatkan dari target pembangunan 2014, di antaranya adalah ketahanan pangan dari produksi padi, jagung dan gula.

Berdasarkan catatan Bappenas, rendahnya rata-rata peningkatan produksi padi merupakan andil penurunan produksi padi di 2011 sebesar 1.07% karena menurunnya luas panen. Produksi jagung selama periode 2010-2012 rata-rata meningkat 2,56%, namun tingkat pertumbuhannya masih dibawah target rata-rata per tahun yang ditetapkan dalam RPJMN 2010-2014 yaitu 10,02%.

Sementara itu, penyebab utama penurunan produksi kedelai adalah menurunnya luas panen karena petani lebih memilih menanam padi atau jagung, yang harganya lebih menarik daripada kedelai. Produksi gula selama periode 2010-2012 rata-rata meningkat sebesar 2,16%, namun tingkat pertumbuhannya masih di bawah target rata-rata per tahun yang ditetapkan dalam RPJMN 2010-2014 yaitu 12,55%.

Meski ada beberapa prioritas nasional yang masih jauh dari target capaian, pemerintah optimistis akan terus meningkatkan target yang telah tercapai dan mencari solusi agar prioritas lain bisa mencapai target. Armida juga berharap bisa memenuhi target capaian di semua elemen Prioritas Nasional. Saat ini, Kementerian PPN/Bappenas masih meninjau realisasi target pencapaian 2010 hingga 2012 yang merupakan tengah semester dari jangka waktu agenda lima tahunan itu.

"Saat ini masih kami membahas mid-term review ini. Awal Januari 2013 diharapkan bisa selesai," tambahnya. Menurut dia, pemetaan pencapaian tengah semester itu sangat penting guna merumuskan strategi yang akan direkomendasikan bagi pemerintah dalam memanfaatkan sisa waktu dua tahun hingga akhir agenda.

Rancangan pembangunan berjangka waktu lima tahun itu terdiri atas lima agenda besar di bidang pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat, perbaikan tata kelola pemerintahan, penegakan pilar demokrasi, penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, serta pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Kementan Siap Gelar ToT, Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional

NERACA Jakarta - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP] Kementerian Pertanian RI siap menggelar Training of Trainers…

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…