BPOM Sampaikan Kemajuan Pengawasan di Jenewa

BPOM Sampaikan Kemajuan Pengawasan di Jenewa 

NERACA

Jakarta - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Lukito di Jenewa, Swiss, menyampaikan kemajuan menangani peredaran obat substandar dan palsu untuk memberikan jaminan akses obat aman, berkhasiat dan bermutu kepada masyarakat.

"Penanggulangan obat palsu sejalan dengan program Nawacita yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, produktivitas rakyat dan kesejahteraan masyarakat," kata Penny dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (26/10).

Dia menyampaikan kemajuan itu dalam pertemuan Member States Mechanism on Substandard and Falsified Medical Products (MSM-SFMP) ke-8 di Markas Besar WHO di Jenewa, Swiss, Kamis (24/10).

MSM-SFMP merupakan sebuah forum kolaborasi global untuk mengatasi peredaran obat substandar dan palsu yang melibatkan sejumlah negara, dengan membangun sistem yang meliputi upaya pencegahan, pelaporan deteksi dan respon cepat untuk mengeradikasi peredaran obat substandar dan palsu.

Penanganan obat substandar dan palsu, kata dia, terus menjadi perhatian serius dunia. Risiko peredaran obat ilegal, substandar dan/atau palsu menjadi semakin meningkat dengan meluasnya perdagangan dalam jaringan.

BPOM, kata dia, mewujudkan program pengawasan itu lewat pencanangan Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat (Aksi Nasional POIPO) pada Oktober 2017.

Aksi Nasional itu, kata dia, dilakukan melalui pendekatan strategis yaitu pencegahan, deteksi/pengawasan dan respon/penindakan. Strategi yang digunakan ini telah mengacu kepada Strategi Penanggulangan Obat Substandar dan Palsu WHO (Prevention, Detection and Response). 

Pencegahan, kata dia, dilakukan dengan menerbitkan peraturan Penerapan 2D Barcode dalam pengawasan obat dan menyusun peraturan tentang pengawasan peredaran obat daring.

Selain itu, Penny mengatakan dilakukan sejumlah upaya kreatif termasuk dilakukan bersama lintas sektor untuk pengawasan melalui kemitraan dengan asosiasi ekspedisi, asosiasi e-commerce, market places dan transportasi online. BPOM juga menggandeng figur publik, influencer dan blogger.

Sekedar informasi, kemajuan teknologi telah membawa perubahan-perubahan yang cepat dan signifikan pada industri farmasi, obat asli Indonesia, makanan, kosmetika dan alat kesehatan. Dengan menggunakan teknologi modern, industri-industri tersebut kini mampu memproduksi dalam skala yang sangat besar mencakup berbagai produk dengan "range" yang sangat luas.

Dengan dukungan kemajuan teknologi transportasi dan entry barrier yang makin tipis dalam perdagangan internasional, maka produk-produk tersebut dalam waktu yang amat singkat dapat menyebar ke berbagai negara dengan jaringan distribusi yang sangat luas dan mampu menjangkau seluruh strata masyarakat. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Kesenjangan Teknologi di Masyarakat Perlu Diminimalkan

NERACA Jakarta - Anggota DPR Dyah Roro Esti mengatakan, pemerintah bersama pihak-pihak terkait lainnya termasuk Bank Dunia perlu meminimalkan kesenjangan…

Indonesia Potensial dalam Pengembangan Ekonomi Digital

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan…

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…

BERITA LAINNYA DI

Kesenjangan Teknologi di Masyarakat Perlu Diminimalkan

NERACA Jakarta - Anggota DPR Dyah Roro Esti mengatakan, pemerintah bersama pihak-pihak terkait lainnya termasuk Bank Dunia perlu meminimalkan kesenjangan…

Indonesia Potensial dalam Pengembangan Ekonomi Digital

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan…

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…