Wadah Pegawai KPK Bentuk Rantai Manusia Solidaritas Kasus Penganiayaan

Wadah Pegawai KPK Bentuk Rantai Manusia Solidaritas Kasus Penganiayaan

NERACA

Jakarta - Wadah Pegawai (WP) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) aksi solidaritas dengan membentuk suatu rantai manusia yang mengelilingi gedung KPK, Jakarta terkait peristiwa penganiayaan pegawai KPK saat sedang bertugas.

"Jadi, hari ini kami pegawai KPK melaksanakan suatu aksi solidaritas terhadap kawan kami yang saat ini sedang berbaring di rumah sakit akibat luka yang dialaminya," kata Ketua WP KPK Yudi Purnomo Harahap saat menyampaikan orasi di gedung KPK, Jakarta, Kamis (7/2). 

Menurut dia, bentuk rantai manusia itu sebagai simbol bahwa pegawai KPK akan tetap saling melindungi sesama pegawai KPK dalam rangka menangkap para koruptor yang ada di negeri ini. Kemudian, kata Yudi, terhadap penyerangan dan penganiayaan pegawai yang sedang bertugas itu, pihaknya mengecam dan mengutuk keras.

"Kedua yang bersangkutan adalah pegawai KPK sekaligus penegak hukum, selanjutnya teman kami menderita luka di hidung sehingga harus dioperasi dan sampai saat ini masih berada di rumah sakit," tutur dia.

Pihaknya juga menyayangkan adanya upaya-upaya untuk mengaburkan fakta bahwa tidak ada penganiayaan."Padahal Kepolisian sedang melakukan penyelidikan dan kami dengar sekarang sudah proses penyidikan, artinya apa? Artinya benar sudah terjadi peristiwa tindak pidana yang ada di Hotel Borobudur sehingga kami meminta supaya jangan lagi ada pengalihan-pengalihan isu," kata Yudi.

Terakhir, ia juga meminta agar kasus penganiayaan itu bisa diusut tuntas oleh Kepolisian."Ini merupakan teror yang kesepuluh kami mengharapkan tidak seperti sembilan teror yang lalu bahwa ini bisa diusut tuntas kemudian pelakunya segera bisa ditangkap, kenapa? Karena Indonesia adalah negara hukum," ujar dia.

Kemudian dia pun mengharapkan nantinya tidak ada serangan balik yang dilakukan ketika ada upaya-upaya dalam penangkapan koruptor."Kemudian malah memukul pegawai KPK dan ini tentu saja tidak kondusif dengan semangat pemberantasan korupsi yang sedang diusung oleh pemerintah," ucap dia.

Oleh karena itu, kata dia, WP KPK juga meminta kepada Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk serius dan memprioritaskan masalah penganiayaan terhadap pegawai KPK tersebut. 

Masyarakat tentu berharap Mabes Polri bergerak cepat untuk mengungkap atau membongkar habis ulah tak bertanggung jawab itu apalagi ini bukan kasus kekerasan yang pertama kalinya yang menimpa petugas lembaga resmi ini.

Penyerangan atau penganiayaan sejumlah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi merupakan bukti yang amat kentara dan tak bisa dibantah bahwa KPK masih tetap dijadikan lembaga yang paling ditakuti oleh para pencoleng uang rakyat ataupun uang negara. Ant

BERITA TERKAIT

Kesenjangan Teknologi di Masyarakat Perlu Diminimalkan

NERACA Jakarta - Anggota DPR Dyah Roro Esti mengatakan, pemerintah bersama pihak-pihak terkait lainnya termasuk Bank Dunia perlu meminimalkan kesenjangan…

Indonesia Potensial dalam Pengembangan Ekonomi Digital

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan…

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…

BERITA LAINNYA DI

Kesenjangan Teknologi di Masyarakat Perlu Diminimalkan

NERACA Jakarta - Anggota DPR Dyah Roro Esti mengatakan, pemerintah bersama pihak-pihak terkait lainnya termasuk Bank Dunia perlu meminimalkan kesenjangan…

Indonesia Potensial dalam Pengembangan Ekonomi Digital

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan…

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…