NERACA

Batam – Menjadi wilayah yang terdepan langsung dengan negara Singapura dan Malaysia, Batam kini menjadi wilayah strategis untuk pengembangan bisnis properti. Terlebih Batam menjadi nomor tiga kunjungan wisata asing setelah Bali dan Jakarta dengan kontribusi 15% untuk wisman nasional. Disamping itu, tidak ada bandara di daerah Sumatera yang sesibuk Batam dan bahkan Kuala Namu di Medan sekalipun.

Maka melihat potensi pasar yang cukup menjanjikan tersebut, rupanya tidak mau dilewatkan begitu saja oleh PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sebagai perusahaan properti nasional untuk meraup cuan. “Banyak faktor mengapa APLN ekspansi ke Batam, selain wilayahnya berada berdekatan dengan negara Singapura dan Malaysia juga kesiapan infrastruktur,”kata Assistant Vice President Strategic Marketing PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN)Agung Wirajaya di Batam, kemarin.

Menurutnya, besarnya nilai penanaman modal asing yang menembus angka US$ 392 juta dan pembangunan infrastruktur yang sudah siap menyambut masyarakat ekonomi ASEAN menjadi alasan perseroan menghadirkan hunian residensial Orchard Park dengan nilai investasi sekitar Rp 4,5 triliun dengan luas lahan 42 hektar.

Perseroan mengklaim, Orchard Park sejak dipasarkan awal 2014 mendapatkan respon positif dari masyarakat Batam dan termasuk di luar Batam dengan tingginya minat pembeli. Kata Senior Marketing Manager Orchard Park Batam, Tedy Guswana, Orchard Park Batam merupakan terobosan baru d‎i dunia properti Batam. Pasalnya, Orchard Park menjadi pertama di Batam yang merelakan 40% dari kawasannya didedikasikan sebagai area hijau.

Selain itu, hunianya juga dilengkapi seluruh fasilitas hidup seperti fitness center, jogging track, kolam renang seluas 396 meter persegi (m2), perkantoran, ruko, hingga mal. Alhasil, dengan keunggulan yang ditawarkan, kini penjualan tiga klaster pertama yang dibuka yakni Vitis, Carica, dan Citrus telah mencapai 97% dan perseroan kembali akan segera membuka dua klaster lagi, yakni Persea dan Dorio. Nantinya, klaster Persea akan menjadi hunian premium yang memiliki satu tipe unit Falco berukuran 10x20 meter persegi dengan spesifikasi dua lantai dan hanya disediakan sebanyak 100 unit. Sedangkan klaster Durio yang ditujukan bagi keluarga muda terdiri dari tiga tipe hunian yakni Carreta seluas 85 meter persegi, Criton dengan dimensi luasan 119 meter persegi, dan Clarias seluas 144 meter persegi.

Tedy menambahkan, terjualnya 80% secara keseluruhan penjualan Orchard Park berkah karena pesatnya kemajuan infrastruktur di Batam. “50% konsumen kami berada di luar Kepulauan Riau. Alasan mereka membeli karena kedekatan jarak dengan Singapura dan nama besar Agung Podomoro Land yang merupakan jaminan mutu bangunan dan kenaikan investasi kawasan,”ungkapnya.

Orchard Park Batam sendiri terdiri dari 1.200 hunian landed, 121 unit rumah toko (ruko), dan 100 unit apartemen dan Orchard Club House. Selain hunian, Orchard Park Batam juga mempersembahkan Avenue Park yang merupakan lifestyle dan entertainment center yang berdiri di lahan masif seluas 2,2 ha dengan tinggi tiga lantai.”Avenue Park ini diharapkan menjadi destinasi komunal baru bukan hanya penghuni Orchard Park, namun juga warga Batam secara keseluruhan," kata Tedy.

Konsep lifestyle and entertainment center ini, lanjut Tedy memadukan green public space, cafe-resto distric, dan hyperstore. "Selain itu juga space bagi kebutuhan para penghuni seperti salon kecantikan, spa, arena bermain anak, karaoke, apotek, dan ATM center," tandasnya.

Sekadar informasi, Orchard Park Batam berada di pusat kota Batam. Jaraknya hanya lima menit ke Batam Center Harbour dan 20 menit dari Bandara Internasional Hang Nadim. Selain itu, hunian ini juga dikelilingi kantor pemerintahan, universitas, dan sekolah internasional. (bani)