NERACA
Jakarta - Perusahaan pembangkit listrik swasta PT Cikarang Listrindo memangkas jumlah saham yang akan dilepas dalam gelaran penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dari 15% menjadi 10%. Presiden Direktur PT Cikarang Listrindo, Andrew K. Labbaika mengatakan, perseroan akhirnya memutuskan untuk menawarkan 1,6 miliar saham, atau maksimal 10%. Padahal, dalam prospektus sebelumnya Cikarang Listrindo berencana melepas 2,55 miliar saham, atau 15% kepemilikan.”Nanti ya, saya belum bisa komentar dulu,”ujarnya di Jakarta, Rabu (18/5).
Di sisi lain, Andrew menyatakan perseroan menjanjikan pembagian dividen usai melepas saham ke publik. Namun, ia menegaskan pembagian dividen hanya akan dilakukan jika perusahaan memperoleh laba yang positif.“Setelah IPO ini, kami juga berencana membagikan dividen hingga 60% dari laba bersih,”ungkapnya.
Penentuan jumlah dan pembagian dividen atas saham tersebut akan bergantung pada rekomendasi direksi perseroan salah satunya dengan mempertimbangkan hasil operasi, arus kas dan kondisi perseroan. Sebagai informasi, perseroan menawarkan saham perdana di kisaran Rp1.430-Rp1.970 per lembar. Dengan demikian, dana hasil aksi korporasi itu mencapai sekitar Rp2,2 triliun-Rp3,1 triliun.
Rencananya, hasil dari perolehan dana IPO sebanyak 70% akan digunakan untuk menambah kapasitas pembangkit listrik baik yang sudah ada maupun baru dengan membangun fasilitas pembangkit listrik berbahan bakar gas dan uap atau pembangkit listrik berbahan batu bara.
Sisanya, lanjut dia, sekitar 30% untuk memenuhi kebutuhan modal kerja perseroan guna mendukung operasi perseroan yang terkait beban umum dan admistrasi, beban penjualan, dan beban pendanaan. Sementara itu penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO Cikarang Listrindo Tbk, yakni PT Indo Premier Securities, PT Citigroup Securities Indonesia, PT Deutsche Securities Indonesia, dan PT UBS Securities Indonesia.
Sebelumnya, Direktur Utama BEI Tito Sulistio pernah bilang, tren indeks BEI yang mulai bergerak menguat dapat menambah kepercayaan positif, baik oleh perusahaan maupun investor terhadap industri pasar modal."BEI optimistis kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) BEI akan membaik seiring dengan perekonomian nasional. Target 30 perusahaan melaksanakan IPO tahun ini bisa tercapai," ujarnya.
Tito juga menjelaskan, rezim suku bunga rendah saat ini menjadi peluang positif bagi pelaku usaha untuk meningkatkan pertumbuhan bisnisnya dan tidak terkecuali bagi pelaku pasar modal. Maka mempertimbangkan kondisi pasar modal yang bakal pulih tahun ini, lanjut Tito, BEI tetap tidak bergeming mematok target perusahaan listing di pasar modal atau IPO sebanyak 35 perusahan.
Meskipun suka tidak suka, hingga bulan ke-empat tahun ini baru ada 4 perusahaan yang listing. Dasar dari keyakinan pihak BEI disebabkan karena sudah ada 12 calon emiten yang telah menunjuk penjamin emisi efek. "Nah itu yang sudah menunjuk penjamin emisi dan yang juga akan mengikuti," ungkapnya. (bani)
Partisipasi aktif dari sektor pendidikan memiliki peran penting dalam percepatan transformasi energi terbarukan yang adil dan inklusif. Karenanya, pengembangan pengetahuan…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia terus berkomitmen untuk mendorong lebih luas penetrasi aset crypto…
NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Carsurin Tbk (CSRN) menargetkan pendapatan tumbuh 34,26% year on year (yoy) menjadi Rp602,19 miliar dibandingkan pendapatan…
Partisipasi aktif dari sektor pendidikan memiliki peran penting dalam percepatan transformasi energi terbarukan yang adil dan inklusif. Karenanya, pengembangan pengetahuan…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia terus berkomitmen untuk mendorong lebih luas penetrasi aset crypto…
NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Carsurin Tbk (CSRN) menargetkan pendapatan tumbuh 34,26% year on year (yoy) menjadi Rp602,19 miliar dibandingkan pendapatan…