Siasati Lesunya Bisnis Tambang - United Tractors Bertumpu di Transportasi

NERACA

Jakarta – Menyadari bisnis pertambangan belum memiliki prospek positif atau sama seperti tahun lalu, memacu PT United Tractors Tbk (UNTR) untuk melakukan diversifikasi usaha dan tidak lagi bertumpu pada bisnis batu bara. Salah satu, diversifikasi usaha adalah di sektor transportasi yakni bus penumpang dengan merek Scania.

Direktur Utama PT United Tractors Tbk, Gidion Hasan mengatakan, karena bisnis barubara sedang mengalami penurunan maka perseroan melakukan diversifikasi ke berbagai sektor, misalnya pembangkit listrik, tambang emas, transportasi, seperti bus penumpang dengan merek Scania.”Bisnis mining sedang turun sekali, sehingga kami mencari peluang baru yaitu bus low floor yang dapat digunakan difabel dan dapat menggantikan metro mini, sehingga ada alternatif lain," ujar Gidion di Jakarta, kemarin.

Sementara Direktur PT United Tractors Tbk, Loudy Irwanto Ellias menambahkan, ‎bus transportasi penumpang merek Scania telah dipakai oleh Mayarasi, dimana telah dikirim sebanyak 107 unit dan telah beroperasi di jalan-jalan umum."Kemudian baru saja, kemarin kami dapat pesanan lagi dari Mayasari untuk bus maxi dengan panjang 13,8 meter menggunakan mesin disel,"  kata Loudy.

Asal tahu saja, perseroan yang merupakan anak usaha dari PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan hingga kuartal pertama tahun ini telah menggunakan dana belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 30 juta. Disebutkan, tahun ini perseroan mengalokasikan dana sebesar  US$ 200 juta hingga US$ 250 juta. Dimana belanja modal paling banyak dialokasikan ke PT Pamapersada Nusantara dan hingga Maret 2016 sudah terpakai US$ 30 juta.

Manajemen mengakui, dana capex perseroan tahun ini mengalami penurunan yang drastis. Dimana, pada tahun sebelumnya capex perseroan mencapai sebesar US$ 500 juta. Artinya, capex tahun ini hanya setengahnya dari dana capex perseroan di tahun sebelumnya. Dijelaskan, menurunnya belanja modal tersebut diakibatkan masih melemahnya bisnis batubara tahun ini yang membuat penjualan alat-alat berat menurun.

Mempertimbangkan belum pulihnya harga komoditas dunia, termasuk harga batu bara menjadi alasan UNTR untuk tidak mematok target bisnis cukup agresif tahun ini. Bahkan perseroan memproyeksikan penurunan 10% produksi batubara dan penurunan 15% overburden anak usaha PT Pamapersada Nusantara. Menurut manajemen UNTR, target penurunan produksi 10% dianggap tepat. UNTR juga menurunkan target penjualan alat berat dari 2.100 unit pada tahun lalu menjadi 2.000 unit pada tahun ini.

Analis Mandiri Sekuritas, Ariyanto Kurniawan pernah bilang, manajemen UNTR kini sulit melakukan negosiasi dengan menaikkan tarif kontrak kepada produsen batubara. Hal itu menyebabkan target margin kotor lebih rendah untuk Pamapersada. Selain itu, perseroan masih melanjutkan program efisiensi untuk menahan dampak penurunan tarif kontrak. Salah satu langkah efisiensi adalah menggelar program pensiun dini untuk 1.500 karyawan dari total keseluruhan 23.000 karyawan. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Modernland Balikkan Rugi Jadi Laba Rp761,3 Miliar

Emiten properti, PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) membukukan laba bersih konsolidasian di kuartal pertama 2025 sebesar Rp761,3 miliar, berbalik arah…

Indosat Cetak Laba Bersih Rp1,31 Triliun

NERACA Jakarta -Kuartal pertama 2025, PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,31 triliun atau meningkat 1,26%…

Fokus Bisnis Inti Konstruksi - PTPP Tengah Siapkan Divestasi Anak Usaha

NERACA Jakarta – Dalam rangka menjaga kesehatan keuangan, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah fokus pada bisnis inti dan akan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Modernland Balikkan Rugi Jadi Laba Rp761,3 Miliar

Emiten properti, PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) membukukan laba bersih konsolidasian di kuartal pertama 2025 sebesar Rp761,3 miliar, berbalik arah…

Indosat Cetak Laba Bersih Rp1,31 Triliun

NERACA Jakarta -Kuartal pertama 2025, PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,31 triliun atau meningkat 1,26%…

Fokus Bisnis Inti Konstruksi - PTPP Tengah Siapkan Divestasi Anak Usaha

NERACA Jakarta – Dalam rangka menjaga kesehatan keuangan, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah fokus pada bisnis inti dan akan…