Potensi RI Jadi Pusat Industri Terjegal Biaya Produksi dan Logistik

NERACA

Jakarta - Wakil Presiden RI Boediono menilai Indonesia berpotensi besar menjadi pusat industri dunia. Akan tetapi, mahalnya biaya produksi dan logistik mengganjal sektor industri untuk berkembang. Sementara itu, dari sisi arus barang dan jasa sistem logistik juga menjadi masalah serius.

Budiono menambahkan, sistem logistik yang menyedot biaya tinggi ini menyangkut banyak hal dari mulai soal minimnya infrastruktrur yang memadai hingga pengurusan dokumen-dokumen yang tidak efisien. "Saya mendapatkan masukan dari berbagai pihak, Indonesia potensial jadi production center. Namun, masalahnya logistik dan cost yang mahal," tuturnya saat membuka Trade Expo Indonesia 2011 di Emayoran Jakarta, Rabu (19/10).

Menurut dia, kunci kemajuan ekonomi tergantung pada produksi dan perdagangan."Saya berikan pesan kepada pemerintah baik pusat maupun daerah serta pelaku usaha untuk meningkatkan ekspor terkait upaya meningkatkan perdagangan secara umum," tandasnya.

Boediono juga menggaris bawahi aspek kemudahan transaksi dan aspek logistik dalam meningkatkan ekspor. Dalam tiga tahun ke depan, lanjutnya, pemerintah berupaya untuk mengurangi hal-hal yang menghambat arus barang dan jasa agar lancar."Aspek logistik terutama menyangkut aspek fisik bagaimana barang dan jasa bisa dialirkan ke produsen ke konsumen. Oleh sebab itu, saya memberikan pesan kepada terutama pihak-pihak yang terkait proser tadi untuk meningkatkan kinerjanya," tukasnya.

Pada kesempatan yang sama, Wapres juga memberikan penghargaan Primaniyarta kepada 31 perusahaan sebagai eksportir terbaik Indonesia . Ke-31 perusahaan itu dinilai mampu memproduksi barang yang memiliki daya saing di pasar global. "Saya memberikan penghargaan kepada semua produsen yang mendorong perdagangan. Intinya, kami minta dukungan agar tidak ada hambatan apa pun," kata Wapres.

Lebih lanjut, Boediono berharap, dalam penyelenggaraan yang akan datang, jumlah perusahaan penerima penghargaan sebagai eksportir terbaik akan bertambah. "Saya berharap tahun depan tak hanya 31 produsen, tapi menjadi 50 produsen," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan, Gita Irawan Wirjawan, mengatakan penghargaan ini merupakan salah satu bentuk apresiasi pemerintah kepada eksportir yang secara terus-menerus berupaya mengembangkan ekspor dengan menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi.

Upaya perusahan-perusahaan tersebut, tandas Gita, secara langsung telah memberi dampak positif pada peningkatan ekspor nonmigas. "Pemberian penghargaan ini diharapkan memberikan motivasi dan inspirasi pada eksportir lain untuk menghasilkan produk yang terbaik, sehingga dapat diterima oleh pasar global," kata Gita.

Terkait penentuan pemenang didasarkan pada beberapa aspek, di antaranya kinerja keuangan yang sehat, disiplin pajak, kepabeanan yang patuh, ramah lingkungan, hubungan saling menguntungkan dengan para pekerja, dan penggunaan merek sendiri. Pada penyelenggaraan kali ini juga telah diberikan penghargaan khusus Outstanding Winner for 5 Times Achievement of Primaniyarta Award kepada PT Musim Mas atas prestasi kinerjanya sebagai penerima penghargaan Primaniyarta selama lima tahun berturut-turut sejak 2006.

BERITA TERKAIT

Pemerintah Buka Peluang Investor Mancanegara dalam Pembangunan Tanggul Laut Raksasa

NERACA Jakarta - Pemerintah membuka peluang bagi investor asing untuk terlibat dalam pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di…

Kolaborasi Indonesia-Australia Dorong Dekarbonisasi Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong transisi energi dan dekarbonisasi sektor industri nasional sebagai bagian dari upaya menuju…

Tingkatkan Peran Kawasan Industri Jadi Pilar Pembangunan

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus meningkatkan peran kawasan industri sebagai pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional.…

BERITA LAINNYA DI Industri

Pemerintah Buka Peluang Investor Mancanegara dalam Pembangunan Tanggul Laut Raksasa

NERACA Jakarta - Pemerintah membuka peluang bagi investor asing untuk terlibat dalam pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di…

Kolaborasi Indonesia-Australia Dorong Dekarbonisasi Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong transisi energi dan dekarbonisasi sektor industri nasional sebagai bagian dari upaya menuju…

Tingkatkan Peran Kawasan Industri Jadi Pilar Pembangunan

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus meningkatkan peran kawasan industri sebagai pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional.…