Pigeon Sediakan Dot untuk Bayi Berkebutuhan Khusus



NERACA

Jakarta - Sebagai bentuk dedikasi dan peduli pada bayi yang lahir dengan kebutuhan khusus, Pigeon menyediakan dot khusus untuk bayi berkebutuhan khusus seperti bayi prematur dengan barat badan rendah, bayi bibir sumbing, langit-langit mulut bercelah, dan bayi yang langit-langit bercelah pasca operasi dan untuk bayi micrognathia.

Menurut data World Health Organization (WHO), 0,2% dari penduduk dunia mengalami penderita bibir sumbing dan lahir dalam keadaan prematur. "Ini bentuk peduli dan dedikasi Pigeon terhadap bayi yang lahir dengan kebutuhan khusus karena mereka juga butuh asupan makanan dan gizi," ungkap General Manager Marketing Division Pigeon Anis Dwinastiti di Jakarta, Jumat (13/11).

Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Dr.Luh Karunia Wahyuni mengatakan bibir sumbing merupakan kelainan berupa celah pada bagian tubuh yang normalnya tertutup. Bibir sumbing terjadi akibat gagalnya proses penyatuan bibir pada masa perkembangan janin. Sedangkan langit-langit mulut bercelah terjadi akibat langit-langit mulut tidak menyatu pada saat perkembangan janin sehingga terdapat celah antara rongga mulut dan rongga hidung.

dr.Luh mengatakan pada bayi prematur kemampuan untuk menghisap dan menelan masih lemah. Padahal, kebutuhan bayi untuk mendapatkan ASI sangat penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. "Secara fisik, berbagai organ tubuh bayi prematur khususnya pada bayi lahir dengan berat badan rendah memang belum cukup matang sehingga membutuhkan alat bantu untuk bernafas, minum," ucapnya.

Lebih lanjut, dr. Luh menjelaskan oromotor (gerak mulut) bayi-bayi yang lahir prematur umumnya belum berfungsi optimal. Bayi belum mampu melakukan koordinasi menghisap menelan dan bernapas dengan baik. Akibatnya, bayi memerlukan alat bantu karena bayi belum dapat menyusu langsung pada payudara ibu.

Sekedar informasi, minum merupakan aktifitas paling rumit dan paling sulit pada awal kehidupan anak. Pada awalnya, minum berupa refleks rooting (apabila diberi sentuhan pada sudut bibir atay tengah bibir, bayi akan menoleh ke arah sentuhan dan membuka mulut), refleks menghisap- menelan-bernapas adalah kemampuan yang secara alamiah dimiliki oleh bayi baru lahir cukup bulan dengan kondisi bugar.

Saat ini, dengan kecanggihan teknologi dan semakin majunya penanganan medis, bayi prematur bisa tertolong dengan baik. Namun, bayi prematur dihadapkan pada masalah minum yang ternyata bukan suatu proses yang sederhana. "Kami terus mengembangkan penelitian mengenai proses bayi menyusu langsung pada payudara ibu. Tidak hanya bayi normal, tetapi juga pada bayi berkebutuhan khusus," ungkap General Manager Chief Investigator Research and Development. Breastfeeding Laboratory Pigeon Corporation Japan, Satoru Saitou.

Memberi ASI pada bayi dengan kondisi bibir sumbing atau langit-langit bercelah menghadapi beberapa kesulitan. Dalam kebanyakan kasus bayi dengan kondisi bibir sumbing dan atau langit-langit bercelah ibu dapat menyusu langsung. Namun, beberapa bayi dengan kondisi tersebut mengalami kesulitan dalam menempelkan bibirnya pada puting payudara ibu karena bentuk mulut bayi yang berbeda.

Namun, hasil riset mengenai gerakan peristaltik lidan dan menelan pada bayi dengan kondisi bibir sumbing dan atau langit bercelah menunjukan adanya kemungkinan bayi dapat menyusui ASI. Penggunaan botol dan dot untuk bayi dapat membantu menyusu ASI dengan baik. Maka dari itu, Pigeon memfokuskan kenyataan bahwa menciptakan dot khusus untuk membantu untuk bayi berkebutuhan khusus. Dot normal cenderung mengganjal pada celah tersebut dan untuk mengatasi masalah ini, dot dikembangkan fitur yang lebih tebal yang diletakkan pada sisi langit-langit mulut bayi.

Setidaknya ada tiga inovasi yang dilakukan Pigeon berupa botol dan dot untuk bayi berkebutuhan khusus. Pertama, untuk bayi prematur dengan berat badan rendah. Botol khusus hanya dapat digunakan dengan dot khusus. Botol dari bahan kaca dengan desain leher yang lebar sehingga mudah dibersihkan. Dot terbuat dari bahan karet silikon yang lembut. Tersedia dalam ukuran 100ml dan 200 ml.

Kedua, untuk bayi bibir sumbing dan langit-langit mulu bercelah. Dot ini terbuat dari bahan karet yang lembut dan botol terbuat dari bahan polypropylene yang sangat lembut sehingga dapat ditekan untuk membantu mengatur aliran susu yang keluar.

Ketiga, bayi bibir sumbing dan langit bercelah pasca operasi dan untuk bayi micrognathia. Dot ini didesain agak panjang dan terbuat dari bahan yang sangat lembut dan botol terbuat dari bahan polyptopylene yang sangat lembut sehingga dapat ditekan untuk membantu mengatur aliran susu yang keluar.

 

BERITA TERKAIT

WSBP Catatkan Pendapatan Usaha di Triwulan I 2025 Capai Rp394,71 Miliar

  NERACA Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) mencatatkan kinerja positif di TW I/2025 dengan membukukan…

GCG dan Digitalisasi Jadi Kunci BUMD untuk Makin Berkembang

  NERACA Jakarta – BUMD di Indonesia terus didorong untuk bisa berkontribusi terhadap perekonomian baik daerah maupun ekonomi nasional. Salah…

Pegatron Resmikan Smart Factory Berbasis AI dan 5G di Batam

  NERACA Jakarta – Pegatron, perusahaan teknologi global meresmikan fasilitas manufaktur cerdas (Smart Factory) terbarunya di Batam, Indonesia. Pabrik ini…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

WSBP Catatkan Pendapatan Usaha di Triwulan I 2025 Capai Rp394,71 Miliar

  NERACA Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) mencatatkan kinerja positif di TW I/2025 dengan membukukan…

GCG dan Digitalisasi Jadi Kunci BUMD untuk Makin Berkembang

  NERACA Jakarta – BUMD di Indonesia terus didorong untuk bisa berkontribusi terhadap perekonomian baik daerah maupun ekonomi nasional. Salah…

Pegatron Resmikan Smart Factory Berbasis AI dan 5G di Batam

  NERACA Jakarta – Pegatron, perusahaan teknologi global meresmikan fasilitas manufaktur cerdas (Smart Factory) terbarunya di Batam, Indonesia. Pabrik ini…