Bank Muamalat Salurkan Rp50 miliar ke Citifin Syariah

 

 

NERACA

 

Jakarta - Bank Muamalat Indonesia dan Citifin Multi Finance Syariah secara resmi melaksanakan penandatanganan akad kerjasama pembiayaan senilai Rp50 miliar. Direktur Retail Banking Bank Muamalat Adrian A Gunadi mengatakan, kerjasama tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk dapat bertransaksi secara syariah.

"Kerjasama ini turut menunjukkan fokus bisnis Bank Muamalat untuk menggarap pasar ritel melalui penyaluran secara selektif ke sejumlah sektor riil yang prospektif," ujar Adrian, seperti dilansir laman Antara, Selasa (14/7). Fasilitas pembiayaan tersebut merupakan penambahan dari total eksposur pembiayaan yang sebelumnya sehingga menjadi senilai Rp125 Miliar.

Bank Muamalat memberikan fasilitas penyaluran pembiayaan dengan akad Wakalah bil Ujrah (channeling) dan memiliki jangka waktu pencairan selama 36 bulan. "Dana perbankan ini akan diperuntukkan sebagai modal kerja yang disalurkan ke konsumen Citifin untuk program pembiyaaan pemilikan mobil," ujar Adrian.

Kerjasama itu merupakan kelanjutan dari kesepakatan yang sudah terjalin sejak 5 tahun yang lalu. Saat itu, Citifin yang dahulu bernama Tirta Laras Finance (TLF) untuk pertama kalinya mendapat pembiayaan dari BMI sebesar Rp3,5 Miliar untuk modal Unit Usaha Syariah.

Citifin tercatat sudah mendapat 5 kali fasilitas pembiayaan dari Bank Muamalat dengan pola Mudharabah dan Wakalah bil Ujrah. Kerjasama tersebut terus berkembang dengan baik sehingga dukungan pembiayaan dari Bank Muamalat ke Citifin dari waktu ke waktu terus meningkat.

Pertumbuhan Citifin hingga sekarang sedikit banyaknya adalah berkat dukungan Bank Muamalat sebagai salah satu mitra perbankan. Hingga saat ini Citifin telah bekerjasama dan mendapat dukungan pembiayaan dari tujuh bank, terdiri dari lima bank nasional dan dua bank Badan Pembangunan Daerah (BPD) Syariah.

Direktur Utama Citifin Multi Finance Syariah Ishak Herdiman menjelaskan, sejak konversi dari konvensional ke syariah pada 2013, sumber pendanaan yang awalnya konvensional dialihkan jadi syariah. Hingga pertengahan 2015 ini, kebutuhan pendanaan yang dibutuhkan sudah mencapai  sekitar 65 persen dari Bank Muamalat, Bank Panin Syariah, Bank Syariah Mandiri, BJB Syariah, BNI Syariah, BPD Kalsel Syariah, dan BNI. ''Pembiayaan dari BNI konvensional memang masih ada karena kontraknya dibuat saat perusahaan masih konvensional,'' kata Ishak.

Per Juni 2015, aset Citifin mencapai Rp 530 miliar dengan outstanding pembiayaan on balanced Rp 480 miliar dengan NPF 1,4 persen. Dari sekitar 8.400 nasabah, 55 persennya tersebar di Jabodetabek. ''Meski makroekonomi lesu, Citifin masih tumbuh dan bertahan,'' kata Ishak. Citifin sendiri bertekad jadi perusahaan pembiayaan yang tumbuh pesat dan sehat. Dana yang diterima akan digunakan untuk pembiayaan roda empat dan didistribusikan ke 23 kantor cabang.

Total pembiayaan yang diterima Citifin dari Bank Muamalat selama enam kali fasilitasi mencapai Rp 143,5 miliar. Tiga program di antaranya sudah tuntas sehingga outstanding yang ada saat ini sebesar Rp 125 miliar. Meski baru menerima Rp 50 miliar dari pengajuan Rp 100 miliar, Ishak yakin, dalam dua atau tiga bulan mendatang pembiayaan Rp 50 miliar lagi bisa diterima Citifin. Kebutuhan pembiayaan Citifin hingga akhir 2015 ini mencapai Rp 500 miliar.

 

BERITA TERKAIT

BI Diprediksi Tahan Suku Bunga

  NERACA Jakarta - Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Martha Christina memproyeksikan Bank Indonesia (BI) masih akan…

OJK Sebut Proses KUB Bank Banten dengan Bank Jatim Segera Rampung

  NERACA Jakarta - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Banten menyampaikan bahwa proses pembentukan kelompok usaha bank (KUB) antara Bank…

Askrindo Jamin Ratusan Kapal Transcoal Pacific

  NERACA Jakarta - PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), anggota holding penjaminan dan asuransi Indonesia Financial Group (IFG), terus mendukung sektor…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

BI Diprediksi Tahan Suku Bunga

  NERACA Jakarta - Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Martha Christina memproyeksikan Bank Indonesia (BI) masih akan…

OJK Sebut Proses KUB Bank Banten dengan Bank Jatim Segera Rampung

  NERACA Jakarta - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Banten menyampaikan bahwa proses pembentukan kelompok usaha bank (KUB) antara Bank…

Askrindo Jamin Ratusan Kapal Transcoal Pacific

  NERACA Jakarta - PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), anggota holding penjaminan dan asuransi Indonesia Financial Group (IFG), terus mendukung sektor…