Play Maker Kabinet

Oleh: Achmad Deni Daruri, President Director Center for Banking Crisis

Kabinet yang sukses harus mampu melakukan total pressure. Untuk itu perlu play maker. Istilah total pressure sering kita dengar dalam sepak bola yang pertama kali dilakukan Belanda dengan kapten Johan Cruyff pada pagelaran piala dunia di Jerman tahun 1974. Istilah ini sebetulnya berasal dari ilmu fisika yang dkembangkan oleh pelatih Belanda Rinus Michels ke dalam sepak bola.

Indonesia pun demikian, untuk mencapai kondisi “total football” maka mengganti menteri yang tidak memiliki kinerja yang positif wajib dilakukan, apalagi masih tersisa masa kerja yang lama yaitu empat tahun. Terlebih lagi, kinerja perekonomian Indonesia semakin memburuk maka pergantian menteri-menteri ekonomi tak terelakan.

Tidak seperti sepak bola yang memiliki cadangan pemain yang terbatas, calon pengganti menteri yang memiliki kualitas lebih baik dari menteri yang ada sekarang banyak sekali. Presiden Jokowi seharusnya tidak sepusing Rinus Michels dalam mengganti para pembantunya yang terbukti bekerja tidak becus.

Jika Rinus Michels memiliki Johan Cruyff sebagai play maker maka presiden Jokowi juga harus memiliki play maker dalam kabinet yang kelasnya berada pada level dunia. Tanpa play maker cabinet, pemerintah akan kehilangan inspirasi dan ahli strategi di lapangan.

Mencari menteri play maker yang berkelas dunia tidaklah sulit. Soeharto misalnya memilih Widjojo Nitisastro sebagai play maker kabinetnya untuk membangkitkan perekonomian Indonesia dari keterpurukan ekonomi dengan belajar dari kesalahan Soekarno yang tak memiliki play maker handal dalam bidang ekonomi.

Sejatinya seorang play maker dalam kabinet harus mumpuni ilmu ekonominya dengan memiliki gelar doktor ekonomi dari perguruan tinggi sekaliber Berkeley, MIT dan Ivy. Putin misalnya, dia mengandalkan play maker yang bergelar doktor ekonomi dari MIT untuk membangkitkan ekonomi Rusia yang tengah menghadapi embargo. Tak hanya Rusia, Yunani juga baru saja memiliki play maker baru yang juga doktor ekonomi lulusan Universitas Oxford. Resuffle wajib dilakukan!

BERITA TERKAIT

Hingga Mei, Kebijakan Fiskal Tetap Ekspansif

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Pemerhati Kebijakan Fiskal   Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN KiTA Juni 2025,…

Rebana Jadi Katalis Pertumbuhan

Oleh: Mohammad Rudy Salahuddin Deputi Kemenko Bidang Perekonomian   Kawasan Rebana yang terdiri dari tujuh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat…

Dampak Ekonomi Perang Israel-Iran

  Oleh: Achmad Nur Hidayat Ekonom UPN Veteran Jakarta   Seberapa rapuhkah jalinan perekonomian global dan nasional di tengah gejolak…

BERITA LAINNYA DI

Hingga Mei, Kebijakan Fiskal Tetap Ekspansif

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Pemerhati Kebijakan Fiskal   Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN KiTA Juni 2025,…

Rebana Jadi Katalis Pertumbuhan

Oleh: Mohammad Rudy Salahuddin Deputi Kemenko Bidang Perekonomian   Kawasan Rebana yang terdiri dari tujuh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat…

Dampak Ekonomi Perang Israel-Iran

  Oleh: Achmad Nur Hidayat Ekonom UPN Veteran Jakarta   Seberapa rapuhkah jalinan perekonomian global dan nasional di tengah gejolak…