NERACA
Jakarta – Enhanced Oil Recovery (EOR) merupakan teknik penting dalam dunia perminyakan yang dapat dimaksimalkan untuk membantu peningkatan produksi minyak di Indonesia. Maka atas dasar itulah, Pertamina dengan dukungan SKK Migas dan Kementerian ESDM menyelenggarakan konferensi dan pameran Enhanced Oil Recovery (EOR) 2015 yang digawangi oleh Neft Event Management di Bali beberapa waktu lalu, dan dihadiri langsung oleh para profesional dari 15 negara.
Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, Putu Suarsana, Advisor Hulu Technology Center, Pertamina dan Ketua Teknis Konferensi mengatakan, Enhanced Oil Recovery menjadi pembahasan penting karena terdapat tantangan dalam brownfield dan penerapan teknologi baru demi meningkatkan produksi minyak mentah nasional,”Indonesia dapat menyerap teknologi EOR dari luar negeri untuk kemudian diterapkan dalam menaikkan produksi minyak mentah tahap dua atau secondary recovery dan tahap tiga atau tertiary recovery,”ujarnya.
Selain itu, menurutnya, penerapan EOR dalam 10 hingga 15 tahun mendatang dapat meningkatkan produksi 10% sampai 20% dari original oil in place, sehingga dapat mengurangi impor minyak mentah di masa yang akan datang. Oleh karena itu, dirinya memaparkan bahwa setelah konferensi ini perusahaan-perusahaan minyak di Indonesia akan melakukan rapat rutin dengan para ahli EOR dunia untuk menerapkan teknologi EOR tersebut, dengan perkiraan dalam 3 tahun mendatang Indonesia sudah dapat menerapkan teknologi EOR.
Disebutkan, konferensi internasional mengenai Enhanced Oil Recovery juga menyajikan beberapa presentasi penting terkait penerapan EOR, mulai dari kisah sukses proyek injeksi berbahan dasar nitrogen IOR terbesar di dunia yang berlokasi di lahan raksasa Cantarell, MEXICO dan penggunaan injeksi banjir uap untuk meningkatkan produksi minyak bumi yang mempunyai kekentalan tinggi dengan menggunakan pelengkap energi surya dan energi angin.
Tak hanya itu, pengalaman LPPM IPB dalam pengembangan surfaktan dasar kelapa sawit untuk aplikasi IOR/EOR juga dipresentasikan terhadap para profesional, serta pemaparan Multifase Deoling Hydrocylone baru untuk produksi pengolahan air dan EOR, dari Enerscope Systems International Inc. dan presentasi mengenai Novel polimer nano spheres untuk memproduksikan minyak yang sulit di angkat.
Sementara Direktur Minyak dan Gas Neft Event Management Rafeeq Kunhi mengatakan, sebagai perusahaan yang didedikasikan untuk event-event energy, perseroan merasa sangat bahagia dan bersemangat untuk dapat mengelola Konferensi EOR Internasional untuk Indonesia yang pertama kalinya,”Dengan dukungan dari Pertamina, SKK Migas, ESDM dan membawa para ahli internasional di bawah satu atap untuk membahas tantangan EOR dan inovasi teknologi industri yang ditawarkan, dengan memperkenalkan variasi teknologi EOR di Indonesia dan mendatangkan para ahli EOR dari 15 negara antara lain: Kanada, AmerikaSerikat, China, Switzerland, German, Belanda, Libya, Abu Dhabi, Dubai, Oman, Malaysia, Singapura, UAE, Negara-negara Amerika latin dan juga Jepang, kami berharap pada perusahaan-perusahaan pendukung untuk menjadi tuan rumah pertemuan teknis dan berbagi pengetahuan " tutup Rafeeq. (bani)
NERACA Jakarta —Emiten pertambangan, PT Baramulti Suksessarana Tbk. (BSSR) menargetkan peningkatan pendapatan 2025 sebesar 17,29%, dan laba tahun berjalan naik…
NERACA Jakarta - Tahun ini, PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) menargetkan penjualan bersih tumbuh 57,8% menjadi Rp 508,91 miliar,…
NERACA Jakarta – Danai ekspansi bisnisnya, PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) berencana mencari pendanaan di pasar modal dengan melakukan…
NERACA Jakarta —Emiten pertambangan, PT Baramulti Suksessarana Tbk. (BSSR) menargetkan peningkatan pendapatan 2025 sebesar 17,29%, dan laba tahun berjalan naik…
NERACA Jakarta - Tahun ini, PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) menargetkan penjualan bersih tumbuh 57,8% menjadi Rp 508,91 miliar,…
NERACA Jakarta – Danai ekspansi bisnisnya, PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) berencana mencari pendanaan di pasar modal dengan melakukan…