NERACA
Baik disadari ataupun tidak, kebanyakan orang tua kerap kali “memaksakan” pencapaian yang tinggi dalam pretasi akademis kepada anaknya. Misalnya orang tua ingin anaknya menjadi juara kelas atau selalu mendapat nilai terbaik disetiap mata pelajarannya. Padahal memaksakan target hanya akan membuat anak menjadi stres dan membuat anak makin sulit menerima pelajaran.
"Sangat berisiko jika orang tua menargetkan sesuatu tetapi anak tidak mampu. Lebih baik, orang tua realistis dan punya rencana a, b, atau c," kata psikolog anak dan keluarga, Sani B. Hermawan, Psi.
Menurut dia, target yang diberikan orang tua tanpa mempertimbangkan kemampuan anak akan membebani anak. Anak akan merasa tertekan, tidak berguna bahkan merasa tidak berharga.
"Anak bisa stres, kabur atau justru memusuhi orang tua," kata Sani.
Dia mengatakan, dalam kasus ini, orang tua perlu melakukan evaluasi berkala untuk mengukur perkembangan akademis anak. Di samping itu, orang tua juga perlu memberi pemahaman pada anak mengenai target yang diberikan orang tuanya sehingga semangat anak terpacu dan tak merasa terpaksa mencapai target dari orang tuanya itu
"Jika anak memang akademisnya belum berubah, jangan dimarahi, dihina, diejek, dilabeli tidak mampu. Tetapi carikanlah solusinya. Apakah memang dia tidak mengerti, apakah tidak teliti atau kemampuanya di satu pelajaran tertentu memang kurang," tambah dia.
NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…
Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…
NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…
Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…