NERACA
Jakarta - PT Lautan Luas Tbk menyiapkan dana sekitar US$ 40 juta atau sekitar Rp 400 miliar untuk memperluas pabrik krimer di Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur. Perluasan pabrik tersebut untuk meningkatkan kapasitas produksi dari semula hanya 21.600 ton menjadi 60 ribu ton per tahun. “Ini bagian dari rencana bisnis kami tahun ini,” kata Direktur Operasional PT Lautan Luas Tbk Herman Santosa, di Jakarta, kemarin.
Saat mendampingi Dirut Lautan Luas Tbk Indrawan Masrin usai Rapat Umum Pemegang saham luar biasa (RUPS-LB), Herman menjelaskan, perluasan pabrik itu akan dilakukan akhir 2014 dan dan diperkirakan selesai dalkam waktu dua tahun. Pangsa pasar krimer dalam negeri saat ini cukup bagus, utamanya di kalangan industri. “Kontribusi bisnis manufaktur pada kuartal I 2014 sudah meningkat hingga 38%, padahal tahun lalu baru 32%.
Selain melebarkan pabrik krimer, PT Lautan Luas Tbk juga berencana membangun gudang distribusi di kawasan tanjung Priok berkapasitas 60 ribu ton. Pembangunan gudang itu membutuhkan investasi hingga Rp 100 miliar. “Gudang diharapkan selesai pada 2015," kata Herman lagi.
Sementara itu, Indrawan menjelaskan, saat ini, bidang usaha Lautan Luas ada tiga, yaitu manufacturing (pabrik), distribusi, dan pergudangan. Khusus pabrik, selain krimer, pabrik unggulan Lautan Luas adalah industri kimia. “Pasar kami di dalam negeri maupun luar negeri. Ekspor kita ke seluruh dunia, terbesar di Asia, lalu Amerika, dan Afrika,” kata dia.
Menurut dia, sektor industri memberi kontribusi keuntungan terbesar. Pada kuartal I tahun ini mencapai 52% disusul usaha distribusi 38%, sisanya supporting atau pergudangan.
Bagi dividen
Sementara itu, terkait hasil RUPS-LB, Indrawan menjelaskan, hingga tutup buku 2013, perusahaan berhasil memberikan laba kepada pemilik entitas induk hingga Rp 85,4 miliar. Dari jumlah itu, perusahaan akan membagikan dividen sebesar Rp 33/lembar saham kepada 780 juta lembar saham yang ada. "Total nominal dividen yang dibagikan sebesar Rp25,74 miliar atau 30,1% dari laba bersih perusahaan," kata Indrawan lagi.
Sedangkan sisa laba bersih sekitar Rp59,4 miliar akan dicatatkan sebagai saldo laba. Untuk memenuhi ketentuan Pasal 25 Anggaran Dasar, perseroan juga menyisihkan dana cadangan sebesar Rp200 juta. RUPS-LB, kata Indrawan, juga memutuskan perpanjangan masa jabatan direksi dan komisaris dari semula tiga tahun menjadi lima tahun. Dalam rapat yang dipimpinnya, juga menetapkan susunan direksi dan komisaris sebagai berikut, Presiden Komisaris Joan Fudiana, Wakil Preskom Pranata Hajadi, ditambah dua orang komisaris independen, yaitu Zaenal Arifin dan Hari Slamet Widodo.
Sedangkan di jajaran direksi meliputi Presdir Indrawan Masrin, Wakil Presdir Jimmy Masrin, dua direktur Joshua Chandraputra Asali dan Herman Santosa, serta dua direktur independen Soewandi Soekamto dan Danny Suryadi Adenan. [ardi]
NERACA Jakarta– Dalam beberapa waktu terakhir, indeks harga saham gabungan (IHSG) menunjukkan tren penguatan seiring meredanya ketegangan dagang global, termasuk…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Surya Pertiwi Tbk memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham yaitu sebanyak…
NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan sedang melakukan penelaahan terhadap 28 perusahaan yang telah mengajukan pernyataan pendaftaran untuk…
NERACA Jakarta– Dalam beberapa waktu terakhir, indeks harga saham gabungan (IHSG) menunjukkan tren penguatan seiring meredanya ketegangan dagang global, termasuk…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Surya Pertiwi Tbk memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham yaitu sebanyak…
NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan sedang melakukan penelaahan terhadap 28 perusahaan yang telah mengajukan pernyataan pendaftaran untuk…