NERACA
Jakarta – Kembangkan potensi ekonomi syariah lebih optimal, Bank Indonesia (BI) berupaya memperkuat pengembangan melalui tiga bentuk strategi utama untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia. "Sasaran utama dari tiga strategi tersebut adalah dapat meningkatkan kontribusi produk halal, meningkatkan kontribusi pembiayaan dan pendalaman pasar keuangan syariah. Kemudian sasaran yang lainnya yakni dapat meningkatkan literasi ekonomi syariah," kata Deputi Direktur Departemen Ekonomi Keuangan Syariah BI, Irfan Farulian di Bandarlampung, kemarin.
Disebutkan, tiga strategi besar itu meliputi penguatan ekosistem produk halal, penguatan ekonomi syariah, penguatan literasi ekonomi serta keuangan syariah, inklusi ekonomi syariah, dan penyebar luasan gaya hidup halal. Dirinya menjelaskan, sasaran dan tiga strategi penguatan ekosistem ekonomi syariah nasional tersebut, didukung melalui sejumlah program kerja utama meliputi pengembangan ekosistem makanan dan minuman halal, pengembangan ekosistem modest fashion.
Kemudian, pengembangan ekosistem pariwisata ramah muslim, inovasi kebijakan keuangan syariah, pengelolaan tata kelola dan digitalisasi keuangan syariah, pengembangan strategi literasi ekonomi dan keuangan syariah, pengembangan festival ekonomi syariah yang memperkuat gaya hidup halal."Dan dalam pengembangan ekosistem ekonomi syariah nasional terdapat sejumlah prinsip yang harus diterapkan yakni adil, inklusif, kolaborasi, berkelanjutan, dan maslahat. Dengan ini maka ekonomi syariah nasional akan terus bertumbuh dan kuat," tambahnya.
Disampaikannya pula, Bank Indonesia optimis capaian target literasi dan inklusi ekonomi serta keuangan syariah secara nasional di 2025 sebesar 50% dapat tercapai."Untuk literasi dan inklusi ekonomi syariah secara nasional di 2025 ditargetkan dapat mencapai 50 persen, karena kita ingin mewujudkan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia,”kata Irfan. .
Dia mengatakan, hal tersebut dapat terjadi dengan makin meluasnya pangsa pasar ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia."Selain Bank Indonesia ada Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah dan 16 kementerian lembaga yang bekerjasama dalam meningkatkan literasi keuangan serta ekonomi syariah sesuai target yang ditentukan dengan berbagai upaya,"jelasnya.
Sementara Provinsi Lampung memiliki indeks literasi ekonomi syariah di atas rata-rata nasional dengan indeks literasi ekonomi syariah pada 2023 sebesar 46,48% dan pada 2024 sebesar 59,04%. Lampung, lanjut Irfan, menjadi daerah dengan indeks literasi ekonomi syariah yang cukup tinggi. Sehingga potensial untuk pengembangan ekosistem keuangan syariah."Di Lampung ekosistem ekonomi syariah cukup besar salah satunya memiliki pesantren terbesar kedua di Sumatera setelah Aceh. Dan sisi religiusnya luar biasa serta telah terbiasa dengan kehidupan yang menggunakan jenis produk ekonomi syariah," katanya.
Dia menjelaskan, dari hasil pemetaan dengan literasi ekonomi dan keuangan syariah yang tinggi, adanya lembaga pendidikan Islam dan perbankan syariah, maka sumber daya manusia di Lampung telah siap memperluas literasi dan inklusi ekosistem keuangan dan ekonomi syariah."Semua potensi yang ada ini bisa jadi modal pertama dan utama bagi Lampung. Terlebih lagi sudah terbentuk Komite Daerah Ekonomi Keuangan Syariah itu menjadi usaha pemerintah daerah untuk mendukung berjalannya ekosistem ekonomi serta keuangan syariah di Lampung," ucap dia.
Menurut dia, tidak terlalu sulit bagi Provinsi Lampung untuk muncul sebagai ikon daerah yang mendukung ekosistem ekonomi dan keuangan syariah."Festival Ekonomi Syariah ini jadi daya ungkit agar ekosistem berjalan dengan baik. Dan Lampung dengan ekosistem syariah cukup besar bersedia jadi tuan rumah, tentunya ini akan semakin meningkatkan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Lampung," tambahnya.
Sebelumnya, Kantor Perwakilan BI Provinsi Lampung turut mendukung pertumbuhan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah dengan menjadi tuan rumah Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatera, di Bandarlampung, pada 21-25 Juni 2025. FESyar Sumatera 2025 menggelar berbagai rangkaian kegiatan, terdiri atas 13 Sharia Forum, 7 area Sharia Fair, tabligh akbar, dan berbagai kompetisi ekonomi syariah.
Festival ini merupakan kegiatan ekonomi syariah terbesar di Sumatera dan terintegrasi dengan FESyar di wilayah Jawa dan KTI (Kawasan Timur Indonesia) dengan puncak acara pada ISEF yang akan digelar pada 8-12 Oktober 2025 di Jakarta. bani
Jakarta-Jumlah outstanding utang pinjaman online (Pinjol) perseorangan di Indonesia tercatat sudah mencapai Rp 75,44 triliun Per Maret 2025 ini.…
NERACA Raja Ampat – Pemerintah Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus memperkuat perlindungan terhadap kawasan konservatif…
NERACA Jakarta - Wakil Menteri (Wamen) Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu menyebut kasus premanisme…
Jakarta-Jumlah outstanding utang pinjaman online (Pinjol) perseorangan di Indonesia tercatat sudah mencapai Rp 75,44 triliun Per Maret 2025 ini.…
NERACA Raja Ampat – Pemerintah Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus memperkuat perlindungan terhadap kawasan konservatif…
NERACA Jakarta – Kembangkan potensi ekonomi syariah lebih optimal, Bank Indonesia (BI) berupaya memperkuat pengembangan melalui tiga bentuk strategi…