Pendidikan Pintu Masuk Peradaban Manusiawi

NERACA

Malang - Duta Besar Republik Indonesia untuk Mesir Luthfi Rauf menyampaikan bahwa pendidikan bukan sekedar proses memperoleh gelar, tetapi juga sebagai pintu masuk peradaban yang maju dan manusiawi.

"Dengan ilmu, pendidikan, manusia mendapatkan kunci untuk melewati kegelapan menuju pencerahan. Ilmu adalah obor peradaban,” ujarnya di hadapan ribuan wisudawan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Dome kampus setempat, Kamis (19/6).

Didampingi jajaran KBRI Mesir dan tokoh-tokoh pendidikan nasional, Luthfi Rauf menyampaikan pesan strategis tentang peran penting pendidikan dalam menjawab tantangan zaman global.

Lebih lanjut, Luthfi mengatakan bahwa kemuliaan orang-orang berilmu telah ditegaskan dalam Al Quran surat Al-Mujadalah ayat 11. Dalam konteks itu, ia mengapresiasi langkah UMM sebagai institusi yang mengintegrasikan pendidikan umum dan agama ke dalam satu sistem yang terpadu.

Menurutnya, UMM telah menjalankan amanat KH Ahmad Dahlan bahwa agama harus membawa kepada kemajuan, bukan keterbelakangan.

“Saya melihat pendidikan Islam yang holistik sangat penting, yaitu pendidikan yang menggabungkan aspek spiritual, moral, dan intelektual," ujarnya.

Sistem pendidikan UMM, ucapnya, telah menjelma menjadi kekuatan nasional yang tak hanya mencetak lulusan unggul, tetapi juga berwawasan global. "Melalui lembaga seperti Muhammadiyah Australian College di Australia, kita membuktikan bahwa nilai-nilai Muhammadiyah relevan di pentas dunia,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Luthfi juga membahas berbagai tantangan dunia global, seperti rivalitas geopolitik, perubahan iklim, dan revolusi teknologi digital.

Ia menilai bahwa kaum muda, termasuk para lulusan UMM, perlu memiliki kemampuan untuk memanfaatkan peluang sekaligus menjawab berbagai tantangan tersebut.

Ia berpesan bahwa saat ini adalah momentum bagi generasi muda untuk menjadi navigator perubahan, bukan sekadar pelintas pasif dalam arus zaman.

“Pentingnya membangun ekosistem ekonomi syariah dan literasi digital untuk memperkuat posisi Indonesia di panggung global. Saya berharap lulusan UMM tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga pelaku perubahan di sektor pendidikan, ekonomi, sosial, dan kemanusiaan," katanya.

Sementara itu, Rektor UMM, Prof Dr Nazaruddin Malik menyampaikan UMM saat ini tengah mengembangkan ekosistem pendidikan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi yang hidup dan adaptif.

Konsep ini disebutnya sebagai scientific living organism, kelanjutan dari Center for Future of Work yang telah dirintis selama satu dekade. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor melalui pendekatan quadruplehelix agar lulusan mampu menjadi agen perubahan di masyarakat.

Ia mengatakan UMM terus berkomitmen mengembangkan scientific living organism, sebuah ekosistem saintek berbasis kolaborasi antara kampus, industri, dan masyarakat.

"Saya harap lulusan dapat menjadi bagian dari gerakan tersebut. Jadilah insan pembelajar seumur hidup dan agen perubahan di tengah masyarakat. Inilah makna kampus berdampak yang selalu kami gaungkan,” katanya. Ant

 

 

 

BERITA TERKAIT

Pentingnya Prioritaskan 'Skill' Manusia di Era AI

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menyebut pentingnya memprioritaskan keterampilan atau skill manusia di…

Batas Wilayah Harus Diatur UU

NERACA Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI Ahmad Irawan mengusulkan perihal penetapan batas wilayah diatur dengan undang-undang (UU) tersendiri…

Media Berkualitas Benteng Terakhir Lawan Misinformasi

NERACA Jakarta - Di tengah disrupsi, pemerintah terus mendukung industri media melalui regulasi yang adaptif dan program peningkatan kapasitas. Sebab,…

BERITA LAINNYA DI

Pendidikan Pintu Masuk Peradaban Manusiawi

NERACA Malang - Duta Besar Republik Indonesia untuk Mesir Luthfi Rauf menyampaikan bahwa pendidikan bukan sekedar proses memperoleh gelar, tetapi…

Pentingnya Prioritaskan 'Skill' Manusia di Era AI

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menyebut pentingnya memprioritaskan keterampilan atau skill manusia di…

Batas Wilayah Harus Diatur UU

NERACA Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI Ahmad Irawan mengusulkan perihal penetapan batas wilayah diatur dengan undang-undang (UU) tersendiri…