Deflasi di Kabupaten Bekasi Akibat Pangan Melimpah

NERACA

Kabupaten Bekasi - Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyebutkan deflasi yang turut melanda daerah itu lebih disebabkan oleh stok komoditas pertanian yang melimpah dan bukan akibat lesu daya beli masyarakat.

"Deflasi karena stok hasil pertanian terutama cabai dan bawang melimpah akibat panen raya serentak di beberapa wilayah. Ketersediaan barang yang tinggi mendorong penurunan harga di pasar," kata Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi Gatot Purnomo di Cikarang, dikutip Antara, kemarin.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada akhir Mei 2025, sebagian besar wilayah di Indonesia tercatat mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Lombok Tengah sebesar -10,45 persen. Kabupaten Bekasi mencatat deflasi sebesar -4,8 persen.

Ia mengatakan tim pemantauan harga Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi mencatat pasokan cabai dan bawang di Pasar Induk Cibitung meningkat lebih dari 35 persen dibandingkan kondisi normal.

Jika sebelumnya pasokan berkisar 60 ton per hari untuk masing-masing komoditas, saat ini volume tersebut melonjak tajam. Di sisi lain, permintaan relatif tetap sama.

"Jadi apabila memperhatikan faktor-faktor tersebut Kabupaten Bekasi tidak mengalami inflasi tinggi bahkan saat ini terjadi deflasi namun masih dalam kondisi aman," katanya.

Gatot menyampaikan secara umum kondisi daya beli masyarakat masih tergolong stabil meski sedikit menurun akibat sejumlah faktor lain seperti tekanan ekonomi rumah tangga, inflasi sebelumnya hingga pemutusan hubungan kerja di sektor industri yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah.

"Faktor internal seperti tingkat pengangguran yang tinggi dan banyak PHK turut mempengaruhi turunnya daya beli masyarakat meski tidak signifikan," katanya.

Menariknya, lanjut dia, meski harga komoditas pertanian menurun, konsumsi masyarakat terhadap komoditas hasil industri seperti minyak goreng, tepung terigu dan gula justru diklaim mengalami peningkatan.

Pemerintah Kabupaten Bekasi turut menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat melalui program Operasi Pasar Murah Bersubsidi (OPADI) guna menjaga stabilitas harga serta daya beli masyarakat.

"Operasi pasar ini kami fokuskan pada komoditas industri serta beras agar masyarakat, khususnya golongan ekonomi bawah, tetap mendapatkan akses terhadap kebutuhan pokok dengan harga terjangkau," katanya.

Pihaknya juga terus menjalin kerja sama dengan Perum Bulog untuk menjaga distribusi dan ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok di pasar. "Dengan suplai yang terjaga dan harga yang stabil, daya beli masyarakat diharapkan tetap bisa dipertahankan," ucap dia.

Sementara itu, pedagang sembako di Pasar Cikarang Junaedi (50) mulai mengeluhkan penurunan omzet akibat daya beli masyarakat mulai lesu, khususnya di pasar-pasar tradisional dan pasar ritel.

"Sepi pembeli belakangan. Rak-rak toko tetap terisi penuh, namun transaksi harian kian hari nyaris terus menurun. Biasanya di bulan-bulan ini permintaan naik, tapi sekarang malah sebaliknya. Barang menumpuk, pembeli sepi," ucapnya.

Dari sisi konsumen, warga Karang Asih, Kecamatan Cikarang Utara Rina Marlina (37) mengaku mulai membatasi belanja bulanan karena kondisi ekonomi keluarga yang sedang sulit.

"Harga beberapa barang memang turun tapi penghasilan suami juga ikut turun sejak ada pengurangan jam kerja di pabrik. Jadi kami lebih pilih belanja yang benar-benar penting saja," kata dia. Ant

 

 

 

BERITA TERKAIT

Prabowo Diminta Tak Gentar Hadapi Pelaku Industri untuk Terapkan Cukai MBDK

NERACA Yogyakarta - Pemerintah Republik Indonesia yang sedang dipimpin Prabowo Subianto diminta untuk tidak ciut nyali kepada para pelaku industri…

Pulau Sabira, Benteng Pelestarian Penyu Sisik di Utara Jakarta

  Pulau Sabira, Benteng Pelestarian Penyu Sisik di Utara Jakarta NERACA Kepulauan Seribu — Saat gelap malam perlahan menyelimuti Pulau…

Pemerintah Harap Kawasan Rebana Jabar Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi

NERACA Jakarta - Pemerintah berharap pengembangan Kawasan Rebana di Jawa Barat (Jabar) sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional seiring dengan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Prabowo Diminta Tak Gentar Hadapi Pelaku Industri untuk Terapkan Cukai MBDK

NERACA Yogyakarta - Pemerintah Republik Indonesia yang sedang dipimpin Prabowo Subianto diminta untuk tidak ciut nyali kepada para pelaku industri…

Pulau Sabira, Benteng Pelestarian Penyu Sisik di Utara Jakarta

  Pulau Sabira, Benteng Pelestarian Penyu Sisik di Utara Jakarta NERACA Kepulauan Seribu — Saat gelap malam perlahan menyelimuti Pulau…

Pemerintah Harap Kawasan Rebana Jabar Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi

NERACA Jakarta - Pemerintah berharap pengembangan Kawasan Rebana di Jawa Barat (Jabar) sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional seiring dengan…