Tempo Scan Bagikan Dividen Rp563,7 Miliar

NERACA

Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUSPT) PT Tempo Scan Pacific Tbk. (TSPC) menyetujui untuk membagikan dividen final sebesar Rp563,73 miliar untuk tahun buku 2024. Disebutkan, total dividen tunai yang akan dibagikan kepada pemegang saham mencapai Rp563,73 miliar atau setara dengan Rp125 per saham.  Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Emiten farmasi ini menjelaskan, nilai dividen yang dibagikan termasuk di dalamnya dividen interim Rp25 per saham atau senilai Rp112,74 miliar yang telah dibayarkan perseroan sebelumnya. Dengan demikian, pemegang saham akan menerima tambahan dividen final sebesar Rp100 per saham, atau setara Rp450,98 miliar yang akan dibayar pada 26 Juni 2025.

Kemudian akan ada tambahan dividen yang dibagikan kepada pemegang saham perseroan sejumlah Rp100 per saham atau seluruhnya berjumlah Rp450.986.430.000. Manajemen juga menjelaskan bahwa keputusan pembagian dividen didasarkan pada laba bersih perseroan tahun buku 2024 yang tercatat sebesar Rp1,45 triliun.

Adapun, sisa laba bersih setelah dividen akan dibukukan sebagai laba ditahan.  Dalam RUPST tersebut, perseroan juga menyetujui pengangkatan kembali seluruh anggota dewan komisaris dan direksi untuk masa jabatan hingga penutupan RUPST tahun 2028, serta memberikan wewenang kepada dewan komisaris untuk menunjuk kantor akuntan publik yang akan mengaudit laporan keuangan tahun buku 2025.

Dalam mengejar pertumbuhan bisnisnya, perseroan berencana memperkuat pasar minuman non-alkohol seiring dengan bertumbuhnya konsumsi Gen Z dan Milenial di sektor ini saat berkumpul bersama. Director Brand Investment & Consumer Engagement Health Care Tempo Scan Pacific, Dedy Angkakusuman pernah bilang, data dari NielsenIQ menunjukkan bahwa 43% Gen Z dan milenial di Asia Tenggara kini lebih memilih minuman non-alkohol saat bersosialisasi. 

Menurutnya kecenderungan ini turut memicu munculnya segmen baru di industri food and beverage, yakni mindful drinking yang mengedepankan kesadaran atas kandungan dan dampak konsumsi. Perubahan gaya hidup konsumen mendorong perusahaan mengembangkan produk yang lebih adaptif. “Kami melihat tren eksplorasi rasa dan preferensi terhadap minuman non-alkohol sebagai peluang untuk memperluas pasar,” ujarnya.

Perseroan kedepannya akan mendorong lini produk Mixing Mastery melalui merek Polaris yang sebelumnya mencakup Soda Water dan Bitter Lemon. Terbaru, TSPC juga menawarkan Ginger Ale yang dirancang untuk menjawab kebutuhan konsumen, khususnya kalangan muda, yang kian mengutamakan pilihan minuman tanpa alkohol.

Sejauh ini, kata dia, Polaris sudah terdistribusi baik di seluruh Indonesia namun kedepannya Polaris juga berharap dapat memperkuat posisinya di pasar hotel, kafe, dan restoran. Berdasarkan Laporan Keuangan perseroan, TSPC membukukan laba yang diatribusikan ke pemilik induk atau laba bersih sebesar Rp409,2 miliar hingga akhir Maret 2025 dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp407,4 miliar. 

BERITA TERKAIT

Momen Pemulihan Pasar - Reksa Dana Pasar Uang Jadi Solusi Strategis

NERACA Jakarta– Dalam beberapa waktu terakhir, indeks harga saham gabungan (IHSG) menunjukkan tren penguatan seiring meredanya ketegangan dagang global, termasuk…

Surya Pertiwi Bagikan Dividen Rp189 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Surya Pertiwi Tbk memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham yaitu sebanyak…

OJK Telaah 28 Perusahaan Ajukan IPO

NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan sedang melakukan penelaahan terhadap 28 perusahaan yang telah mengajukan pernyataan pendaftaran untuk…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Momen Pemulihan Pasar - Reksa Dana Pasar Uang Jadi Solusi Strategis

NERACA Jakarta– Dalam beberapa waktu terakhir, indeks harga saham gabungan (IHSG) menunjukkan tren penguatan seiring meredanya ketegangan dagang global, termasuk…

Surya Pertiwi Bagikan Dividen Rp189 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Surya Pertiwi Tbk memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham yaitu sebanyak…

OJK Telaah 28 Perusahaan Ajukan IPO

NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan sedang melakukan penelaahan terhadap 28 perusahaan yang telah mengajukan pernyataan pendaftaran untuk…