NERACA
Jakarta - PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life), mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang tahun 2024 di tengah tantangan industri dan dinamika pasar. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjaga stabilitas keuangan dan memberikan
layanan optimal kepada para peserta dan pemegang polis.
Berdasarkan laporan keuangan audited per Desember 2024, Taspen Life membukukan
pertumbuhan signifikan dengan rata-rata kenaikan dua digit pada beberapa indikator utama kinerja keuangan. Pendapatan Premi Bruto tercatat sebesar Rp1,55 triliun, tumbuh 19,21% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp1,30 triliun.
Laba bersih perusahaan mencapai Rp130,03 miliar, meningkat 44,10% jika dibandingkan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp90,23 miliar. Sementara itu hasil investasi naik 21,47%, dari Rp 455,72 miliar menjadi Rp 553,54 miliar.
Total aset perusahaan juga meningkat 12,48% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 7,50 triliun menjadi Rp 8,44 triliun sebagai hasil dari efisiensi operasional dan pengelolaan investasi yang prudent. Sementara itu, industri asuransi jiwa Indonesia mencatat pertumbuhan premi sebesar 4,3% pada 2024, dengan total premi mencapai Rp 185,39 triliun.
Namun, hasil investasi industri mengalami
penurunan sebesar 24,8%, turun dari Rp 31,80 triliun pada 2023 menjadi Rp 23,91 triliun pada 2024, akibat lesunya pasar modal. Dalam konteks ini, pertumbuhan hasil investasi Taspen Life sebesar 21,47% menunjukkan kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan rata-rata industri.
Demikian pula, pertumbuhan premi bruto perusahaan sebesar 19,21% melampaui pertumbuhan premi industri yang hanya 4,3%.
Direktur Utama Taspen Life, Ibnu Hasyim, menyampaikan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari kepercayaan nasabah serta upaya berkelanjutan perusahaan dalam melakukan inovasi bisnis, transformasi digital dan penguatan tata kelola perusahaan.
“Kami bersyukur bahwa di tengah dinamika industri asuransi, Taspen Life mampu menjaga
performa bisnis secara berkelanjutan. Fokus kami ke depan adalah terus memperkuat portofolio produk, memperluas jangkauan layanan dan meningkatkan literasi asuransi kepada masyarakat,” ujar Ibnu Hasyim di Jakarta, Rabu (28/5).
Rasio solvabilitas (Risk-Based Capital/RBC) perusahaan tercatat sebesar 287,65%, jauh di atas batas minimum yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu 120%. Dengan membangun fondasi keuangan yang kokoh, Taspen Life berkomitmen untuk menghadirkan pelayanan optimal serta pengelolaan perusahaan yang profesional. Komitmen ini diperkuat dengan pencapaian sertifikasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP), yang menegaskan keseriusan Taspen Life
dalam menjalankan prinsip tata kelola perusahaan yang bersih, transparan, dan selaras dengan nilai-nilai AKHLAK yang menjadi budaya perusahaan.
Dengan landasan keuangan yang kokoh, strategi yang adaptif, dan dukungan pemegang sahamyaitu PT TASPEN (Persero), Taspen Life optimis akan terus tumbuh sebagai perusahaan asuransi jiwa nasional yang senantiasa melindungi dan melayani semua Pesertanya diseluruh Indonesia. Selain itu sebagai bentuk komitmen terhadap kesejahteraan peserta dan keluarganya, pada tahun 2025 ini Taspen Life telah membayarkan manfaat tahapan beasiswa kepada lebih dari 30.000 peserta.
Dengan pencapaian baik selama 2024, Taspen Life terus berkomitmen untuk selalu memberikan layanan yang profesional dan memenuhi kewajiban kepada peserta dengan selalu mengutamakan prinsip kehati-hatian serta Good Corporate Governance (GCG) untuk kepentingan seluruh peserta.
NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatat kinerja pembiayaan kepemilikan emas melalui produk Solusi Emas Hijrah tumbuh…
NERACA Jakarta - PT Bank Jasa Jakarta, yang dimiliki oleh Astra Financial dan WeLab, resmi berganti nama menjadi PT…
NERACA Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memandang likuiditas perbankan akan semakin longgar seiring dengan penurunan suku bunga acuan Bank…
NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatat kinerja pembiayaan kepemilikan emas melalui produk Solusi Emas Hijrah tumbuh…
NERACA Jakarta - PT Bank Jasa Jakarta, yang dimiliki oleh Astra Financial dan WeLab, resmi berganti nama menjadi PT…
NERACA Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memandang likuiditas perbankan akan semakin longgar seiring dengan penurunan suku bunga acuan Bank…