NERACA
Jakarta- Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) resmi menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (PJBB) dengan PT REA Kaltim Plantations. Penandatanganan dilakukan pada Selasa 22 April 2025. “Total nilai keseluruhan atas rencana transaksi adalah dalam rentang Rp160 – Rp210 miliar,”kata Corporate Secretary dan Legal TLDN, Arya Wibisana dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, transaksi ini berkaitan dengan rencana akuisisi 100% saham di perusahaan CDM. Arya menambahkan, transaksi ini bersifat bersyarat. Nilai transaksi dan pelaksanaannya masih akan ditentukan setelah semua syarat pendahuluan dipenuhi. Waktu penyelesaian transaksi belum ditentukan. Kedua pihak akan menyepakati jadwalnya setelah semua kewajiban dalam PJBB dipenuhi.
Arya menjelaskan tujuan dari akuisisi ini adalah untuk merealisasikan rencana penggunaan dana hasil IPO, sebagaimana tercantum dalam prospektus.“Pelaksanaan dari rencana transaksi juga nantinya akan menambah aset Perseroan, memperbesar produksi serta sebagai salah satu rencana pengembangan usaha jangka panjang Perseroan,”ujarnya.
Menurut Arya, akuisisi ini tidak berdampak negatif terhadap kondisi operasional maupun keuangan TLDN. Sebaliknya, justru mendukung pengembangan usaha jangka panjang perusahaan di sektor kelapa sawit. Di tahun 2024, TLDN berhasil mencetak laba bersih di 2024 sebesar Rp825,59 miliar. Realisasi itu melesat 82,7% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp451,79 miliar.
Sementara pendapatan TLDN tercatat sebesar Rp4,21 triliun atau 5,1% lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan sebesar Rp3,85 triliun berasal dari penjualan CPO, yang tumbuh 2,1% secara tahunan. Kemudian, sebesar Rp271,77 miliar dari penjualan PK, tumbuh 13,5% yoy. Di samping itu, TLDN juga mampu menekan biaya produksi pada tahun 2024 menjadi Rp2,76 triliun, lebih rendah 6,2% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp2,94 triliun.
Perseroan mengungkapkan, kinerja positif dari bottom line ini mampu melampaui target yang telah ditetapkan sebesar 10% year on year (yoy). Hal ini dikarenakan adanya kenaikan harga jual rata-rata Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK) dan efisiensi biaya produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Adapun harga jual rata-rata CPO pada tahun 2024 sebesar Rp12.230/kg, naik 11,6% dari harga jual rata-rata tahun 2023 sebesar Rp10.959/kg.
Sementara itu, harga jual rata-rata Palm Kernel sebesar Rp6.782/kg, meningkat 56,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan harga rata-rata CPO dan PK ini mampu mengompensasi volume penjualan keduanya yang masing-masing turun 8,5% yoy dan 27,3% yoy, sehingga kinerja keuangan TLDN tetap positif.
CATRA Indhira Law Firm selaku kuasa hukum Tony Trisno mengirimkan tiga surat resmi yang masing-masing ditujukan kepada Horométrie S.A. di…
Pengembangan infrastruktur gas berpotensi memerangkap Indonesia dalam berbagai konsekuensi, seperti krisis iklim, korupsi, hingga terjerat utang. Laporan terbaru dari debtWATCH…
Komitmen untuk selalu memberikan dampak positif lebih luas bagi masyarakat, mendorong Yayasan Baitul Mall BRILiant yang dibentuk BRI untuk bisa…
CATRA Indhira Law Firm selaku kuasa hukum Tony Trisno mengirimkan tiga surat resmi yang masing-masing ditujukan kepada Horométrie S.A. di…
Pengembangan infrastruktur gas berpotensi memerangkap Indonesia dalam berbagai konsekuensi, seperti krisis iklim, korupsi, hingga terjerat utang. Laporan terbaru dari debtWATCH…
Komitmen untuk selalu memberikan dampak positif lebih luas bagi masyarakat, mendorong Yayasan Baitul Mall BRILiant yang dibentuk BRI untuk bisa…