Bappenas Sebut Bandara Kertajati Bisa Jadi Pusat MRO

 

NERACA

Jakarta – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy mengatakan, Bandara Kertajati memiliki potensi besar menjadi pusat industri Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) atau pemeliharaan pesawat, hub konektivitas kawasan Rebana, serta bandara hijau kelas dunia.

Pernyataan ini disampaikan dalam agenda penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian PPN/Bappenas, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk, dan PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (Perseroda/BIJB) mengenai kolaborasi penguatan industri kedirgantaraan melalui pengembangan Sustainable Aerospace Park Kertajati di Majalengka, Jawa Barat

“Bandara Kertajati memiliki infrastruktur mumpuni, namun utilisasinya baru mencapai 6,42 persen. Dengan landasan pacu 3 ribu meter dan terminal kargo seluas 90 ribu meter persegi, ini menjadi peluang besar jika dikembangkan secara strategis,” ujarnya sebagaimana dalam keterangan di Jakarta, Selasa (22/4).

Menurut dia, penting mengurangi ketergantungan Indonesia pada layanan MRO luar negeri. Industri MRO di Indonesia memiliki potensi besar dengan proyeksi pertumbuhan pesawat operasional dari 614 unit pada 2024 menjadi 1.017 unit pada 2033, serta pertumbuhan industri MRO Asia Tenggara sebesar 3,8 persen.

Kendati begitu, Indonesia disebut masih menghadapi tantangan besar, seperti ketergantungan 46 persen pada MRO asing, keterbatasan sertifikasi internasional, dukungan Original Equipment Manufacturer (OEM), dan akses pembiayaan. “Kita perlu memperkuat regulasi, mendorong penggunaan MRO dalam negeri, serta menjalin kemitraan strategis global untuk membangun industri kedirgantaraan yang tangguh dan berdaya saing,” ucap Kepala Bappenas.

Melalui proyek Sustainable Aerospace Park Kertajati, pihaknya berperan menyusun rencana induk, fasilitasi pembiayaan inovatif, serta koordinasi percepatan penyiapan Kawasan Ekonomi Khusus di Kertajati. “Proyek ini bukan sekadar optimalisasi bandara, tetapi langkah nyata membangun kemandirian industri, menciptakan lapangan kerja berkualitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Rachmat.

Pengembangan Sustainable Aerospace Park Kertajati sejalan dengan arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045, serta menjadi bagian dari Prioritas Nasional (PN) terkait hilirisasi industri dan penguatan sektor padat karya maupun teknologi.

BERITA TERKAIT

WSBP Catatkan Pendapatan Usaha di Triwulan I 2025 Capai Rp394,71 Miliar

  NERACA Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) mencatatkan kinerja positif di TW I/2025 dengan membukukan…

GCG dan Digitalisasi Jadi Kunci BUMD untuk Makin Berkembang

  NERACA Jakarta – BUMD di Indonesia terus didorong untuk bisa berkontribusi terhadap perekonomian baik daerah maupun ekonomi nasional. Salah…

Pegatron Resmikan Smart Factory Berbasis AI dan 5G di Batam

  NERACA Jakarta – Pegatron, perusahaan teknologi global meresmikan fasilitas manufaktur cerdas (Smart Factory) terbarunya di Batam, Indonesia. Pabrik ini…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

WSBP Catatkan Pendapatan Usaha di Triwulan I 2025 Capai Rp394,71 Miliar

  NERACA Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) mencatatkan kinerja positif di TW I/2025 dengan membukukan…

GCG dan Digitalisasi Jadi Kunci BUMD untuk Makin Berkembang

  NERACA Jakarta – BUMD di Indonesia terus didorong untuk bisa berkontribusi terhadap perekonomian baik daerah maupun ekonomi nasional. Salah…

Pegatron Resmikan Smart Factory Berbasis AI dan 5G di Batam

  NERACA Jakarta – Pegatron, perusahaan teknologi global meresmikan fasilitas manufaktur cerdas (Smart Factory) terbarunya di Batam, Indonesia. Pabrik ini…