Mandiri Secara Finansial dengan Jadi Reseller Busana Muslim

Ingin mandiri secara finansial dan membantu penghasilan suami sebagai buruh pabrik, menjadi alasan  Widi (25), guru honerer sekolah dasar di Cikande, Banten ini mencari tambahan jualan busana muslim atau reseller baju muslim beberapa brand ternama. Di gerai butik kecilnya yang diberi nama Fatiya Shop, ibu tiga anak ini begitu cekatan menawarkan produk yang sedang tren kepada konsumen yang datang dan gercep setiap konsumen menanyakan model baju yang dipajang.”Mau ukuran apa kaka, untuk couple dengan bahan katun atau hijabnya silakan dipilih,”sautnya.

Kepada Neraca, dirinya bercerita, bisnis jualan baju muslimnya tidak pernah sepi meski pasarnya kalangan menengah ke bawah. Pasalnya, produk busana muslim yang dijaualnya selalu terbaru modelnya dan dirinya tidak pernah absen memasarkan dagangannya lewat media sosial hingga titktok. Maka tak heran, bulan Ramadan dan sepekan jelang lebaran menjadi berkah menuai panen karena kebanjiran permintaan.”Lumayan kalau Ramadan, penjualan naik dua kali lipat, makanya selalu kewalahan kalau ada yang pesen barang ini lalu habis,”katanya.

Disampaikannya, omset sehari yang didapat bisa capai sejuta dan bisa menyisihkan keuntungan untuk di tabung di Bank Rakyat Indonesia (BRI). Kendati sudah lama menjadi nasabah BRI unit Cikande, Widi mengaku modal usaha butiknya yang sudah berjalan dua tahun ini di awal masih dari kantong sendiri dan belum menggunakan pinjaman BRI. “Waktu itu modal awal buat beli barang, termasuk bangun butik dan daftar jadi member reseller Rp50 juta dari pinjaman mertua,”ujarnya.

Untungnya saja, lanjut Widi, butik yang ditempatinya tidak perlu sewa ataupun beli karena ruko punya mertua. Kedepan dirinya mempunyai impian, usahanya jualan busana muslim bisa berkembang dengan membuka cabang baru. Soal modal, dirinya terbuka untuk memafaatkan fasilitas pembiayaan BRI dan termasuk pendampingan dan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah miliknya berkembang serta naik kelas.

Selain jualan dari butiknya, dirinya kesehariannya juga memasarkan di lingkungan sekolah tempatnya bekerja dengan memanfaatkan pasar dari orang tua wali murid dan rekan guru. “Biasanya mereka selalu lihat produk di status wa saya, kalau ada yang tertarik langsung japri dan saya bawa ke sekolah,”tuturnya.

Kegigihannya dalam jualan busana muslimnya, rupanya sudah menjadi bagian dari pengalamannya yang sudah digebleng mandiri sejak mengenyam pendidikan pondok pesantren hingga di bangku kuliah yang juga sudah menjadi reseller busana muslim serta pernah bekerja separuh waktu menjadi call center perusahaan asuransi Prudential. Hingga menjadi ibu rumah tangga saat ini, usahanya berlanjut karena sudah menjadi fashionnya atau gayanya.

Rizka (26), salah satu pembeli mengatakan, baju busana muslim yang dipasarkan di sini tidak kalah bagusnya dengan di mall besar,”Banyak pilihan kalau beli di sini, makanya cepat laris diburu kalau telat dikit. Saya sih puas, belanja disini dan apalagi tetanggaan jadi gak usaha repot jauh jauh belanja buat baju lebaran,”jelasnya.

Meski tidak lengkap seperti di mall besar, tetapi baju yang dipajang tidak hanya untuk perempuan, tetapi buat lelaki dan anak anak juga ada. Biasanya, mereka yang datang ke gerai butik Fatiya Shop pelanggan setia ataupun baru yang dapat info dari mulut ke mulut. Apa yang telah dilakukan Widi dan banyak wanita di luar sana dengan kegiatan ekonomi berdagangnya untuk mandiri secara finansial menjadi perhatian pemerintah untuk memberikan dukungan.

 

Sebagai Penggerak Ekonomi

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi menegaskan. pemerintah berkomitmen memberikan perhatian penuh untuk setiap upaya menjadikan perempuan mandiri secara finansial atau ekonomi."Pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi akan membuka jalan untuk pengentasan kemiskinan, mewujudkan kesejahteraan, dan memperkuat kemampuan negara untuk berkembang. Perempuan yang sudah mandiri secara ekonomi, dia akan lebih berdaya termasuk memiliki kemampuan untuk berani berpendapat, berani bersuara melaporkan kekerasan yang mereka alami dan mereka lihat,"ujarnya.

Di Indonesia, perempuan mengelola lebih dari setengah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta unit usaha yang pada gilirannya mampu mendorong perekonomian nasional. Studi juga menunjukkan bahwa ketika perempuan secara ekonomi berdaya, mereka lebih cenderung menginvestasikan pendapatan mereka untuk peningkatan gizi, kesehatan dan pendidikan anak-anak mereka.

Hal itu secara langsung juga akan mendorong pembangunan yang berkelanjutan bagi generasi bangsa di masa yang akan datang. Sementara itu, perempuan yang secara finansial mandiri juga akan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dan mengurangi risiko praktik eksploitasi pada anak dan pernikahan anak yang biasanya muncul akibat kemiskinan.

Untuk itu, semua pihak, menurut dia, perlu mendorong potensi yang ada pada perempuan. Sementara pemberdayaan perempuan juga perlu dijadikan sebagai bagian dari strategi nasional, regional dan global untuk mewujudkan masa depan yang makmur dan berkelanjutan.

 

BERITA TERKAIT

Di Balik Citra Sukses Iwan Sunito - OJK Ingatkan Investor Waspadai Investasi Internasional

NERACA Jakarta -Pengusaha properti asal Indonesia, Iwan Sunito melalui perusahaan barunya, One Global Capital menggelar roadshow bertajuk “Invest Like a…

Bayu Buana Targetkan Pendapatan Naik 7,75%

NERACA  Jakarta – Meski dihadapkan masih lemahnya daya beli masyarakat, namun emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. (BAYU) mengaku optimis…

Laba Bank Seabank Indonesia Tumbuh 88%

NERACA Jakarta- Di kuartal pertama 2025, PT Bank Seabank Indonesia berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp124 miliar dengan laba…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Di Balik Citra Sukses Iwan Sunito - OJK Ingatkan Investor Waspadai Investasi Internasional

NERACA Jakarta -Pengusaha properti asal Indonesia, Iwan Sunito melalui perusahaan barunya, One Global Capital menggelar roadshow bertajuk “Invest Like a…

Bayu Buana Targetkan Pendapatan Naik 7,75%

NERACA  Jakarta – Meski dihadapkan masih lemahnya daya beli masyarakat, namun emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. (BAYU) mengaku optimis…

Laba Bank Seabank Indonesia Tumbuh 88%

NERACA Jakarta- Di kuartal pertama 2025, PT Bank Seabank Indonesia berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp124 miliar dengan laba…