Menko Perekonomian: Investasi KEK Batang Tembus Rp17,95 Triliun

NERACA

Batang - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa hingga saat ini realisasi investasi di kawasan tersebut telah mencapai Rp17,95 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 7 ribu orang.

"Saat ini, sudah ada 27 perusahaan di KEK Batang, dengan tujuh perusahaan telah beroperasi, tujuh lainnya dalam tahap konstruksi dan 13 lainnya dalam persiapan," kata Airlangga, di Batang, Jawa Tengah, Kamis (20/3).

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang merupakan langkah strategis dalam membangun ekosistem industri manufaktur, logistik, dan pariwisata, sehingga dengan sistem yang terintegrasi ini maka dapat menjadi motor penggerak ekonomi nasional.

"Sistemnya mencakup industri manufaktur, logistik, komersial, hingga pariwisata, yang semuanya didukung oleh infrastruktur dasar, seperti penyediaan air baku, instalasi limbah, listrik, gas, serta 10 tower rumah susun dan 64 unit bangunan pabrik siap pakai," katanya pula.

Menurut dia, pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran hampir Rp4 triliun untuk pembangunan infrastruktur di Kawasan Ekonomi Khusus Industropolis Batang.

Investasi ini, kata dia lagi, melibatkan banyak kementerian seperti Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, Kementerian Investasi, serta Kementerian Perhubungan. "Kami ingin memastikan bahwa kawasan ini dapat berfungsi optimal dalam menarik investasi," katanya seperti dikutip Antara. 

Terkait adanya persaingan investasi di kawasan ASEAN, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa Indonesia masih memiliki tantangan besar dengan membandingkan luas kawasan industri di negara ini dengan negara lain.

"Vietnam memiliki empat kawasan industri dengan luas 1,6 juta hektare, Malaysia enam kawasan dengan luas 2,15 juta hektare, Thailand 10 kawasan dengan luas 622 ribu hektare, dan Filipina 20 ribu hektare. Sementara itu, Indonesia memiliki 24 KEK dengan luas total baru 21 ribu hektare," katanya lagi.

Pemerintah kini fokus pada peningkatan industri manufaktur yang mencakup 12 KEK, industri pariwisata delapan KEK, industri digital tiga KEK, serta satu kawasan industri jasa lainnya.

"Total investasi di seluruh KEK Indonesia mencapai Rp263,47 triliun dengan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 160.874 orang. Sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan Presiden, peningkatan investasi di KEK menjadi prioritas utama," kata dia.

Kemudian Airlangga menyampaikan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang telah membuka lapangan kerja bagi 7.008 orang dengan total 27 pelaku usaha.

Sebanyak 27 pelaku usaha ini terdiri dari 7 tenant telah beroperasi, 7 tenant dalam tahap konstruksi, dan 13 tenant dalam persiapan pembangunan.

“Dengan penetapan menjadi KEK, Pemerintah akan menyediakan berbagai insentif fiskal dan non-fiskal bagi pelaku usaha, termasuk pembebasan pajak tertentu serta kemudahan perizinan, dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan daya tarik KEK Industropolis Batang sebagai destinasi utama investasi,” kata Airlangga.

Penetapan kawasan tersebut ditujukan untuk turut mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan menarik investasi strategis baik dari dalam maupun luar negeri. Beroperasi di lahan seluas 2.887 hektare (ha), KEK Industropolis Batang didesain sebagai kawasan industri modern yang memiliki ekosistem terintegrasi, mulai dari industri manufaktur, logistik, hingga zona komersial dan residensial.

Adapun Presiden Prabowo Subianto dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Pemerintah mendukung segala upaya, inisiatif, dan inovasi dari semua pihak termasuk kalangan swasta, serta pihak luar negeri dan dalam negeri.

Indonesia merupakan negara yang terbuka, perlu partisipasi, investasi, serta kerja sama yang baik dan saling menguntungkan. Ke depan, Pemerintah berharap agar KEK Industropolis Batang dapat menjadi contoh keberhasilan KEK dalam meningkatkan daya saing industri nasional sehingga mampu mendukung pencapaian visi pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen. Mohar

 

 

 

BERITA TERKAIT

Konflik India-Pakistan Tak Ganggu Ekspor Batu Bara

NERACA Jakarta – Perang dua negara bersaudara India dan Pakistan memberikan dampak terhadap ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Namun demikian, menurut…

KREDIT UMKM HANYA TUMBUH 1,95 PERSEN: - Lebih Rendah Ketimbang Saat Pandemi Covid-19

  Jakarta-Bank Indonesia menyoroti kondisi pertumbuhan kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kini makin  melesu. Deputi Direktur Departemen Ekonomi…

Siap Pembahasan dengan DPR: - Pemerintah Finalisasi Draf RUU Perampasan Aset

NERACA Jakarta - Pemerintah menyatakan kesiapannya untuk segera membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Menteri…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

Konflik India-Pakistan Tak Ganggu Ekspor Batu Bara

NERACA Jakarta – Perang dua negara bersaudara India dan Pakistan memberikan dampak terhadap ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Namun demikian, menurut…

KREDIT UMKM HANYA TUMBUH 1,95 PERSEN: - Lebih Rendah Ketimbang Saat Pandemi Covid-19

  Jakarta-Bank Indonesia menyoroti kondisi pertumbuhan kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kini makin  melesu. Deputi Direktur Departemen Ekonomi…

Siap Pembahasan dengan DPR: - Pemerintah Finalisasi Draf RUU Perampasan Aset

NERACA Jakarta - Pemerintah menyatakan kesiapannya untuk segera membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Menteri…

Berita Terpopuler