NERACA
Jakarta - Produsen elektronik asal Jepang, Sanken mengincar 30% dari pasar air pemanas dengan mengandalkan tenaga surya atau Solar Water Heater (SWH). "Di Indonesia, potensi pasar Solar Water Heater mencapai 10 ribu. Akan tetapi kita hanya mengincar 30% dari total pasar tersebut," ujar Marketing Director PT Istana Argo Kencana selaku produsen Sanken Teddy Tjan di Jakarta, Selasa (13/11).
Teddy mengatakan dengan rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang akan dilakukan oleh pemerintah pada tahun depan sebesar 15% cukup memberikan pengaruh bagi pihaknya bisa menguasai pasar SWH. "Tahun depan listrik akan naik, makanya makin banyak orang yang beralih untuk menggunakan tenaga sel surya. Inilah menjadi kesempatan kami untuk bisa menguasai pasar, terlebih teknologi yang Sanken tawarkan cukup mutakhir dibandingkan lainnya," jelasnya.
Dia mengakui bahwa produk SWH dari Sanken sudah dikenalkan sejak awal tahun. Hingga saat ini, kata dia, pasar SWH lebih banyak digunakan oleh proyek-proyek perumahan. "Kita telah memasarkan hampir 1.000 unit hanya untuk perumahan. Selain itu, kita juga memasarkan ke Rumah Sakit (RS), Apartemen maupun hotel," katanya. Namun demikian, Ia mengakui target tersebut belum tercapai.
Sementara itu, GM Produk Solar Water Heater Sanken Andry Oeni menjelaskan untuk mengincar 30%, pihaknya menggunakan produk pemanas air dengan berbasis teknbologi yang ramah lingkungan serta bisa dioperasikan secara otomatic. "Tenaga matahari yang tidak habis terpakai, dengan sumber daya alam yang kian menipis membuka peluang sumber energi baru. Oleh karena itu kami meluncurkan produk SWH yang menggunakan sumber energi tersebut," ungkap Andry.
Sanken menghadirkan teknologi pemanas air terbaru dari Jerman, di mana perusahaan mengklaim teknologi itu sudah sangat lazim digunakan oleh konsumen di Jerman. Sanken Digital Water Heater Solarex merupakan produk pemanas air yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan mandi sehari-hari yang menggunakan tenaga surya (matahari).
Keunggulannya, perangkat pemanas air ini menggunakan Digital Solar Controller yang berfungsi sebagai display and controller untuk menampilkan suhu dan jumlah air yang berada di dalam tangki. Alat ini juga dapat mengatur air melalui Magnetic Valve dan juga mengatur back up heater. "Produk kami memiliki keunggulan fitur Digital Solar Controller yang dapat mengatur asupan air dan mengontrol suhu. Para pengguna juga tidak perlu khawatir untuk tersentrum saat menggunakan fitur ini," tambah Andry.
Sementara, untuk proses pemanasannya, Sanken Digital Water Heater Solarex menggunakan Thermozoom Blue Tube Technology. Ini merupakan tabung kolektor yang diklaim tercanggih di dunia, dengan teknologi Jerman (Ritter Solar) dan tiga lapisan terefektif (lapisan menyerap UV, menyimpan panas, dan mengantar panas).
Dengan teknologi tersebut pemanas air besutan Sanken ini mampu menghasilkan air panas hingga 100 derajat Celcius. Sementara, tangki penyimpanan air panas diklaim memiliki daya tahan yang mumpuni karena terbuat dari bahan Stainless Steel SUS 304 2B Food Grade. "Tangki produk kami dapat menahan panas dan tidak berlumut seperti pemanas air yang lain," tutupnya.
NERACA Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mendorong industri waralaba turut memajukan UMKM dalam lingkup…
NERACA Jakarta – Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni, melaksanakan kunjungan kerja ke perkebunan aren milik masyarakat di Kabupaten…
NERACA Jakarta – Saint Lucia adalah salah satu negara di Kepulauan Karibia aktif menjalin kerja sama dengan Indonesia dalam pengembangan…
NERACA Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mendorong industri waralaba turut memajukan UMKM dalam lingkup…
NERACA Jakarta – Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni, melaksanakan kunjungan kerja ke perkebunan aren milik masyarakat di Kabupaten…
NERACA Jakarta – Saint Lucia adalah salah satu negara di Kepulauan Karibia aktif menjalin kerja sama dengan Indonesia dalam pengembangan…