Kembangkan Produk Baja Rendah Karbon - Gunung Raja Paksi Bakal Right Issue 12 Miliar Saham

NERACA

Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau right issue  sebanyak 12 miliar saham dengan nilai nominal Rp140 per unit. Harga pelaksanaan right issue akan ditentukan kemudian. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam prospektusnya di Jakarta,kemarin.

Disebutkan, pelaksanaan PMHMETD ini terlebih dahulu akan dimintakan persetujuan kepada pemegang saham Perseroan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) GGRP yang akan diselenggarakan pada 24 Maret 2025. Bagi pemegang saham perseroan yang tidak melaksanakan hak memesan efek terlebih dahulu atau HMETD yang dimilikinya dalam rencana right issue tersebut, maka kepemilikan pemegang saham perseroan tersebut akan mengalami penurunan atau dilusi dalam jumlah maksimum 49,77%.

Perseroan berencana untuk menggunakan dana yang diperoleh dari PMHMETD (right issue) untuk mendanai pengembangan bisnis baja yang menghasilkan produk baja rendah karbon. Bersamaan dengan rencana right issue tersebut, manajemen perseroan juga berencana untuk meningkatkan modal dasar dari yang sebelumnya sebesar Rp1,7 triliun yang terbagi atas 12,18 miliar saham, menjadi sebesar Rp6,77 triliun. Modal dasar yang baru tersebut  terbagi atas 48,4 miliar saham.

Dana hasil right issue ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, untuk pengembangan bisnis baja perseroan yang menghasilkan produk baja rendah karbon (low carbon steel products. Ini termasuk pembelian mesin dan peralatan teknologi terbaru yang menghasilkan produk baja yang rendah karbon.

Di kuartal tiga 2024, GGRP mencatatkan laba bersih dari operasi sebesar US$ 31 juta atau tumbuh sebesar 780,8% dibandingkan periode yang sama  tahun sebelumnya. Presiden Direktur GGRP, Fedaus juga menyebutkan, perseroan membukukan peningkatan EBITDA dari operasi yang dilanjutkan secara signifikan menjadi US$ 50,1 juta, mencatatkan pertumbuhan tahunan sebesar 54,6%.

Selain itu, laba sebelum pajak dari operasi yang dilanjutkan menjadi US$ 29,6 juta, dengan kenaikan sebesar 553,2%.”GGRP juga berhasil mengurangi liabilitas sebesar 58,4% hingga September 2024, sementara ekuitas tumbuh 5,6%. Kekuatan finansial Perseroan juga tercermin dari rasio utang yang solid dengan Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0,13x dan Debt Service Coverage Ratio (DSCR) sebesar 5,74x, yang menunjukkan kapasitas Perseroan yang kuat dalam memenuhi kewajiban finansial,” ujar Fedaus.

Kemudian perseroan juga mengungkapkan strategi untuk menjadi produsen baja karbon rendah di Asia. Dimana perseroan akan meningkatkan teknologi produksi. Dengan peningkatan teknologi produksi,  GGRP akan memodifikasi teknologi Electric Arc Furnace (EAF) yang dimilikinya, dengan mengintegrasikan sistem pengisian samping, sehingga diharapkan dapat mengurangi konsumsi energi sekitar 10% hingga 20%.

Selain itu, perseroan berencana untuk menerapkan teknologi slab casting tipis, serta mesin rolling baru, sehingga memungkinkan untuk memproduksi baja rendah karbon berkualitas premium yang bernilai tinggi untuk aplikasi hilir. GGRP juga akan mengoptimalkan pemanfaatan scrap sebagai bahan baku. GGRP akan mengamankan scrap berkualitas tinggi melalui sistem penilaian yang berbasis Artificial Intelligence (AI), menerapkan perjanjian jangka panjang untuk pemasok scrap berkualitas, hingga investasi strategis dalam scrapyard. ”Keseluruhan hal ini dilakukan guna memastikan kualitas dan pasokan material scrap yang konsisten,” ujar Fedaus. (bani)

BERITA TERKAIT

Ramayana Bagikan Dividen Rp355,8 Miliar

NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) menyetujui rencana membagikan…

Data Positif Warnai Kapitalisasi Pasar BEI Sepekan

NERACA Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan saham sepekan kemarin tumbuh positif. Dimana kapitalisasi pasar BEI…

Dana Asing Keluar Pasar Saham Rp50,72 triliun

NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa modal asing keluar bersih dari pasar saham Indonesia hingga April 2025…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Ramayana Bagikan Dividen Rp355,8 Miliar

NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) menyetujui rencana membagikan…

Data Positif Warnai Kapitalisasi Pasar BEI Sepekan

NERACA Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan saham sepekan kemarin tumbuh positif. Dimana kapitalisasi pasar BEI…

Dana Asing Keluar Pasar Saham Rp50,72 triliun

NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa modal asing keluar bersih dari pasar saham Indonesia hingga April 2025…

Berita Terpopuler