Indonesia Perlu Memodernisasi Sektor Jasa

 

NERACA

Jakarta - Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu menilai Indonesia perlu memodernisasi sektor jasa serta mengatasi permasalahan di sektor informal. “Agar Indonesia bisa berkembang, selain memastikan daya saing dan iklim investasi yang baik, kita juga harus fokus pada bagaimana meningkatkan dan memodernisasi sektor jasa serta menangani sektor informal,” kata Mari Elka dalam kegiatan Mandiri Investment Forum 2025 (MIF) di Jakarta, Selasa (11/2).

Menurutnya, kontribusi sektor jasa terhadap produk domestik bruto (PDB) serta tingkat pekerjaannya memang meningkat, tetapi sebagian besar masih dalam sektor jasa tradisional berpenghasilan rendah, seperti perdagangan, ritel, dan konstruksi. Sementara sektor-sektor tersebut termasuk dalam sektor informal.

Dia menyinggung soal penyerapan tenaga kerja terbesar terjadi di sektor jasa berpenghasilan rendah dalam lima tahun terakhir, yang menjadi salah satu pemicu penurunan jumlah kelas menengah. Sebab, meski lapangan kerja bertambah, pertumbuhan upahnya terbilang lambat.

Maka dari itu, pemerintah perlu membuka lebih banyak sektor jasa yang saat ini masih dibatasi, seperti pendidikan dan kesehatan. Dia mengapresiasi langkah pemerintah yang mulai mengizinkan rumah sakit dan universitas asing untuk beroperasi.

Di sisi lain, dia berpendapat sejumlah sektor Indonesia masih tertinggal, contohnya sektor digital. Konektivitas digital serta kapasitas pemrosesan atau infrastruktur broadband di Indonesia masih belum cukup untuk memungkinkan kita menawarkan jasa berkualitas tinggi ke luar negeri. Selain itu, talenta digital dalam negeri pun masih butuh dorongan untuk pengembangan.

Wakil Ketua DEN menyebut pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan menjadi upaya lain yang tak kalah penting. “Jika kita belum memiliki cukup talenta di dalam negeri, kita harus terbuka terhadap tenaga kerja asing yang dapat membantu mengembangkan talenta domestik,” tambahnya.

Dia pun mencontohkan Golden Visa sebagai salah satu upaya yang bisa digencarkan. Sebagai poin terakhir, pemerintah bisa mengambil langkah di sektor-sektor keberlanjutan. “Kita harus mengambil langkah dalam menghadapi perubahan iklim dan melakukan transisi energi. Ada sektor pertumbuhan baru dalam ekonomi hijau serta proses penghijauan industri dan sektor-sektor lain yang akan menjadi sumber pertumbuhan di masa depan,” tutur Mari Elka.

BERITA TERKAIT

Indonesia CX Expert Ungkap Digitalisasi dan AI Tak Cukup untuk Meningkatkan CX

  NERACA Jakarta – Indonesia CX Expert, Yuliana Agung mengungkapkan bahwa banyak perusahaan yang telah bertransformasi dalam hal menangkap data…

Pemerintah Bangun Transmisi 47 Ribu KMS untuk ke Pelosok

Pemerintah Bangun Transmisi 47 Ribu KMS untuk ke Pelosok NERACA Jakarta - Pemerintah akan membangun jaringan kabel transmisi sepanjang lebih…

Koperasi Merah Putih Diminta Manfaatkan Aset Pemerintah

Koperasi Merah Putih Diminta Manfaatkan Aset Pemerintah NERACA Jakarta - Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengatakan bahwa koperasi desa atau…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Indonesia CX Expert Ungkap Digitalisasi dan AI Tak Cukup untuk Meningkatkan CX

  NERACA Jakarta – Indonesia CX Expert, Yuliana Agung mengungkapkan bahwa banyak perusahaan yang telah bertransformasi dalam hal menangkap data…

Pemerintah Bangun Transmisi 47 Ribu KMS untuk ke Pelosok

Pemerintah Bangun Transmisi 47 Ribu KMS untuk ke Pelosok NERACA Jakarta - Pemerintah akan membangun jaringan kabel transmisi sepanjang lebih…

Koperasi Merah Putih Diminta Manfaatkan Aset Pemerintah

Koperasi Merah Putih Diminta Manfaatkan Aset Pemerintah NERACA Jakarta - Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengatakan bahwa koperasi desa atau…