Perkuat Fundamental - WIKA Lepas Aset Tol Baslam dan Soroja

NERACA

Jakarta – Perkuat likuiditas,  PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) berencana melanjutkan penjualan sejumlah aset investasi di sektor jalan tol hingga proyek infrastruktur air guna memperkuat fundamental perusahaan.”Jadi, sudah selesai proyeknya dan sekarang kami sedang mengerjakan untuk divestasi, seperti ada beberapa tol yang memang di situ WIKA sebagai minoritas,”kata Sekretaris Perusahaan WIKA, Mahendra Vijaya di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, beberapa aset dengan kepemilikan minoritas yang akan dilepas perseroan, antara lain ruas Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) dan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja).  Di samping itu, dia menuturkan perusahaan juga berencana melepas aset proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur yang berlokasi di Bekasi Timur, Jawa Barat. Porsi saham WIKA dalam proyek ini mencapai 88,38%. “Kita lihat nanti hasilnya [divestasi] yang kemungkinan bisa saja di akhir tahun ini atau kuartal pertama tahun 2025,” tutur Mahendra. 

Dalam beberapa tahun ke depan, emiten BUMN Karya ini tidak akan melakukan ekspansi bisnis dan hanya berfokus pada bisnis utama perseroan. Langkah itu diharapkan mampu memperbaiki likuiditas dan arus kas ke depan. Sampai dengan kuartal III/2024, WIKA meraih laba bersih sebesar Rp741,43 miliar atau berbalik dari tahun lalu yang menorehkan rugi bersih Rp5,84 triliun. 

Kenaikan laba bersih perusahaan terjadi di tengah kinerja pendapatan yang menurun 16,78% secara tahunan menjadi Rp12,54 triliun sepanjang Januari – September 2024. Koreksi itu dikontribusi oleh segmen infrastruktur dan gedung yang membukukan pendapatan senilai Rp6,01 triliun, melemah 25,67% year on year (YoY).  Turunnya pendapatan WIKA juga diikuti oleh beban pokok yang menyusut dari Rp13,86 triliun menjadi Rp11,48 triliun.

Hal itu membuat perseroan mencatatkan laba kotor sebesar Rp1,06 triliun atau melemah 12,71% secara tahunan. Meski demikian, penurunan laba kotor mampu ditambal oleh pendapatan lain-lain yang meraih Rp5,25 triliun. Mayoritas nilai tersebut berasal dari keuntungan restrukturisasi dengan nilai mencapai Rp4,48 triliun. Alhasil, WIKA meraih laba usaha Rp3,94 triliun atau berbalik dari rugi Rp3,66 triliun. Emiten konstruksi pelat merah ini juga mencatatkan laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp728,05 miliar sepanjang Januari – September 2024.

Dari sisi neraca keuangan, perseroan membukukan aset Rp66,98 triliun hingga September 2024 atau naik 1,52% year to date (YtD). Adapun liabilitas menguap 10,08% YtD menjadi Rp50,72 triliun dan ekuitas melonjak 214,47% YtD ke Rp16,26 triliun. Sampai akhir 2024, rupanya masih akan menghadapi tantangan terutama dari sisi restrukturisasi keuangan perseroan.

Dalam hal restrukturisasi, WIKA sebetulnya telah mencapai master restructuring agreement (MRA) bersama total 14 lembaga keuangan pada Januari-Februari 2024 dengan total nilai outstanding Rp 20,79 triliun atau mencerminkan 100% dari total utang yang direstrukturisasi. Namun, tercapainya restrukturisasi tidak serta merta menandai WIKA pulih secara keuangan. Justru, perseroan masih memiliki tugas berat untuk bisa menjawab sekaligus menunaikan perjanjian-perjanjian yang disepakati bersama para kreditur di dalam MRA.

 

BERITA TERKAIT

Menjadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi - Pemerintah Perluas Hilirisasi Industri di Semua Komoditas

Menjadi negara dengan potensi sumber daya alam yang berlimpah menjadi berkah dalam memacu pertumbuhan industri dan turunannya dengan memanfaatkan hilirisasi…

HUT KPR KE-48, BTN Tawarkan Bunga 3,48%

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menggelar BTN Properti Expo 2024 sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT)…

Kolaborasi dengan BPOM - PNM Dukung Daya Saing dan Pertumbuhan UMKM

Dukung peningkatan daya saing UMKM, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Bersama  Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sepakat untuk meningkatkan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Menjadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi - Pemerintah Perluas Hilirisasi Industri di Semua Komoditas

Menjadi negara dengan potensi sumber daya alam yang berlimpah menjadi berkah dalam memacu pertumbuhan industri dan turunannya dengan memanfaatkan hilirisasi…

HUT KPR KE-48, BTN Tawarkan Bunga 3,48%

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menggelar BTN Properti Expo 2024 sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT)…

Kolaborasi dengan BPOM - PNM Dukung Daya Saing dan Pertumbuhan UMKM

Dukung peningkatan daya saing UMKM, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Bersama  Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sepakat untuk meningkatkan…