Pefindo Tegaskan Peringkat A untuk TOBA

NERACA

Jakarta – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mempertegas peringkat PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) pada level idA dengan prospek negatif. Peringkat ini berlaku mulai 14 November 2024 hingga 1 April 2025. Informasi tersebut disampaikan Pefindo dalam laporan peringkat TOBA di Jakarta, kemarin.

Analis Pefindo, Kresna Wiryawan dan Fahrinaldi Akbar menjelaskan, penegasan peringkat idA, seiring langkah perseroan yang sedang dalam proses akuisisi 100% saham Sembcorp Environment Pte Ltd (SEPL). Nama terakhir merupakan perusahaan pengelolaan limbah yang berbasis di Singapura, setelah divestasi PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) dan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP), yang seluruhnya diperkirakan akan selesai pada semester pertama 2025.“Kami mempertahankan prospek negatif mengantisipasi pelemahan profil bisnis dan keuangan Perusahaan setelah divestasi MCL dan GLP, sementara informasi yang lengkap terkait SEPL masih belum tersedia dikarenakan proses akuisisi masih berjalan,’’ urai kedua analis Pefindo.

Pada saat yang sama, Pefindo menetapkan peringkat idA atas Obligasi I Tahun 2023 yang diterbitkan TOBA. Pefindo menyebutkan dapat menurunkan peringkat TOBA apabila realisasi atas aksi korporasi berdampak pada melemahnya perolehan arus kas yang diperoleh dari anak usaha tanpa terkompensasi secara memadai dengan penguatan profil bisnis atau struktur permodalan Perusahaan.“Kami dapat merevisi prospek kembali ke stabil tanpa adanya perubahan peringkat apabila kami meyakini bahwa aksi korporasi yang dilakukan berdampak pada membaiknya profil usaha atau leverage yang dapat memitigasi potensi menurunnya kontribusi dividen dari anak usaha,” katanya.

Lebih lanjut disampaikan, peringkat mencerminkan bisnis TBS yang terdiversifikasi dengan baik, struktur permodalan yang konservatif dan perlindungan arus kas yang kuat serta permintaan yang kuat dari bisnis baru. Peringkat tersebut dibatasi oleh risiko atas pengembangan proyek-proyek baru serta paparan terhadap risiko fluktuasi harga komoditas.

Belum lama ini, dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) menyetujui aksi korporasi TOBA untuk mendivestasi dua aset Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 200 MW yang dioperasikan anak perusahaan, yaitu PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) dan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP) kepada PT Kalibiru Sulawesi Abadi (KSA) sebagai pembeli.

Direktur PT TBS Energi Utama Tbk, Juli Oktarina mengatakan, aksi korporasi ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan perseroan menuju masa depan yang berkelanjutan. “Keputusan untuk melakukan divestasi PLTU merupakan bukti nyata komitmen kami dalam merespons tantangan perubahan iklim, yang berdampak pada penurunan  emisi karbon lebih dari 80% atau sekitar 1,3 juta ton setara CO2 per tahun, sesuai dengan perhitungan metodologi protokol GHG, serta divalidasi melalui tahap reassurance oleh auditor eksternal,”ungkapnya.

PT TBS Energi Utama Tbk didirikan pada tahun 2008 dan memiliki beberapa anak usaha yang bergerak di bidang batubara di Kalimantan Timur, Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Gorontalo dan Sulawesi Utara, pengelolaan limbah di Singapura dan Indonesia, Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro di Lampung, Pembangkit Listrik Tenaga Surya terapung di Batam, dan kendaraan listrik. (bani)

BERITA TERKAIT

Ramayana Bagikan Dividen Rp355,8 Miliar

NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) menyetujui rencana membagikan…

Data Positif Warnai Kapitalisasi Pasar BEI Sepekan

NERACA Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan saham sepekan kemarin tumbuh positif. Dimana kapitalisasi pasar BEI…

Dana Asing Keluar Pasar Saham Rp50,72 triliun

NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa modal asing keluar bersih dari pasar saham Indonesia hingga April 2025…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Ramayana Bagikan Dividen Rp355,8 Miliar

NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) menyetujui rencana membagikan…

Data Positif Warnai Kapitalisasi Pasar BEI Sepekan

NERACA Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan saham sepekan kemarin tumbuh positif. Dimana kapitalisasi pasar BEI…

Dana Asing Keluar Pasar Saham Rp50,72 triliun

NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa modal asing keluar bersih dari pasar saham Indonesia hingga April 2025…

Berita Terpopuler