NERACA
Jakarta- Berhasil mecetak pertumbuhan laba bersih di paruh pertama 2024, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN komitmen untuk membagikan imbal hasil atau dividen kepada investor,”Perseroan konsisten memberikan dividen dengan rasio atau dividend payout ratio di atas 60% selama tiga tahun terakhir. Adapun dividend yield PGAS relatif menarik di atas 6%, sempat menyentuh level tertinggi mendekati 10% pada periode 2022,”kata Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk, Arief S. Handoko di Jakarta, kemarin.
Kedepan, lanjutnya, perseroan akan terus mempertahankan nilai tambah bagi para pemegang saham pada tahun berikutnya. Asal tahu saja, perseroan konsisten membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya. Meski begitu, nilai dividen per saham perseroan cenderung menurun. Untuk tahun buku 2013, dividen per saham PGAS mencapai Rp210,4. Sejak itu, nilainya tidak pernah lagi melampaui Rp200 per saham.
Sementara kinerja PGAS di paruh pertama 2024 tumbuh positif. Dimana laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk tercatat US$186,6 juta. Nilai itu lebih tinggi 28,4% dibandingkan dengan laba bersih PGAS pada semester I/2023 sebesar US$145,32 juta. Pertumbuhan laba bersih sepanjang paruh pertama 2024 ditopang oleh kontribusi pendapatan dari sektor LNG trading dan transmisi gas. “Pendapatan perseroan selama 6 bulan pertama, terutama dikontribusikan segmen LNG trading dan transmisi gas,”ujar Arief.
Sepanjang Januari-Juni 2024, PGAS mengantongi pendapatan konsolidasi sebesar US$1,84 miliar, laba operasi sebesar US$293,2 Juta, dan EBITDA sebesar US$578,1 juta. Seperti diketahui, segmen pendapatan baru dari bisnis LNG Trading itu menyumbang sebesar US$93,7 juta sepanjang paruh pertama tahun ini. Sementara itu, bisnis transmisi gas mencatat pendapatan sebesar US$14,4 juta, dan transmisi minyak US$0,9 juta.
Secara kinerja operasi, penyaluran volume niaga gas bumi tercatat 841 billion british thermal unit per day (BBtud) dan transmisi 1.479 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd). Di sisi lain, untuk kinerja dari beberapa anak perusahaan atau afiliasi yang turut berkontribusi di antaranya adalah lifting migas sebesar 3,9 juta barel setara minyak (MMBOE), proses LPG 19.000 ton, dan transmisi minyak bumi 27,4 MMBOE.
Pada bisnis di bidang LNG, volume penyaluran Terminal Usage Agreement (TUA) 65 BBtud, regasifikasi 133 BBrud dan LNG trading 50 BBtud. Khusus untuk LNG trading merupakan pencapaian baru yang mulai berjalan sejak tahun ini. Pada semester I/2024, PGN mengoptimalkan pemanfaatan gas domestik melalui penyaluran 1 kargo LNG dari Tangguh atau sekitar 3.000 BBTU.
Untuk jumlah pelanggan yang dilayani PGN jumlah yang tercatat pada akhir semester I/2024 adalah sebanyak 3.154 sektor industri dan komersial, 2.017 pelanggan kecil, dan 816.063 pelanggan rumah tangga yang tersebar di seluruh wilayah operasi PGN. “Kami dapat menjaga profitabilitas konsolidasi yang sangat penting menjaga kemampuan perseroan untuk berinvestasi dan bertumbuh secara berkelanjutan,” kata Arief.
NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) menyetujui rencana membagikan…
NERACA Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan saham sepekan kemarin tumbuh positif. Dimana kapitalisasi pasar BEI…
NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa modal asing keluar bersih dari pasar saham Indonesia hingga April 2025…
NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) menyetujui rencana membagikan…
NERACA Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan saham sepekan kemarin tumbuh positif. Dimana kapitalisasi pasar BEI…
NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa modal asing keluar bersih dari pasar saham Indonesia hingga April 2025…