NERACA
Bali - Industri minuman beralkohol sedang mengalami pertumbuhan signifikan setelah sempat melemah saat pandemi covid. Hal itulah yang dialami oleh PT Hatten Bali Tbk (WINE) yang mana laba perusahaan tumbuh 19,5% pada semester I/2024. Lalu bagaimana rencana Hatten Bali dalam pengembangan bisnisnya?
Ditemui dalam Private Dinning 30 th A Celebration of Taste and Time di Bali, Pendiri & CEO Hatten Wines, Ida Bagus Rai Budarsa menjabarkan beberapa rencananya untuk pengembangan bisnis yang kini telah menjadi perusahaan publik dan melantai di pasar bursa. "Memang alasan kami ketika Initial Public Offering (IPO) agar banyak mata yang mengawasi perusahaan ini sehingga bisa terus berkembang," katanya di Sanur, Bali, Kamis (22/8).
Bagus Rai menyampaikan bahwa Hatten Bali yang menjadi produsen arak Bali pertama ini ingin kembali melakukan ekspor ke beberapa negara di Eropa. "Memang dahulu kita pernah ekspor di beberapa negara namun kini pasar dalam negeri lebih menjanjikan untuk produk kami sehingga kami fokus di dalam negeri," katanya.
Rencana ekspor juga ikut didukung oleh Komisaris Independen PT Hatten Bali Tbk yakni Tantowi Yahya. Mantan Duta Besar Selandia Baru itu menginginkan agar produk Hatten Bali bisa hadir di beberapa negara, terlebih Hatten Bali memiliki produk wine yang eksotis.
Ida Bagus Rai memiliki rencana untuk ekspor ke Belanda lantaran disana banyak memiliki restoran Indonesia. "Kita bisa masuk ke restoran Indonesia yang ada di Belanda jumlahnya mungkin bisa mencapai 400 restoran," jelasnya. Ia pun meyakini bahwa produk Hatten Bali akan diterima disana mengingat mayoritas penikmat wine Hatten Bali merupakan turis asing yang berada di Bali.
Tak hanya itu, Ida Bagus Rai juga memiliki rencana untuk pengembangan pabrik winery. Saat ini, pabrik Hatten Bali yang ada di Sanur, dinilai terlalu sempit sehingga dirinya berencana untuk mencari tempat baru untuk tempat memproduksi wine. "Winery yang ada di Sanur itu cukup jauh dari kebun kami yang ada diantara desa Seririt dan Sanggalangit, atau butuh perjalanan hampir 2-3 jam. Saya punya keinginan untuk buka pabrik baru di Gianyar," harapnya.
Meski belum tau realisasinya namun Ida Bagus Rai menargetkan rencana tersebut bisa direalisasikan 2-3 tahun mendatang. "Nantinya pabrik baru juga akan kami jadikan tempat agrowisata," katanya.
Sekedar informasi, Hatten Wines memulai perjalanannya pada tahun 1994 melalui anak perusahaan PT Arpan Bali Utama, dan secara resmi memulai operasinya di bawah PT Hatten Bali pada tahun 2000. Dari awal yang sederhana dengan satu produk anggur rosé yang dibuat dari varietas anggur asli Bali, Alphonse Lavallée, kilang anggur ini telah berkembang pesat. Saat ini, Hatten Wines mengelola sekitar 60 hektar kebun anggur di Singaraja, Bali, memproduksi berbagai jenis anggur yang mencerminkan terroir unik pulau Bali.
Portofolio produk kilang anggur ini telah berkembang selama bertahun-tahun mencakup tiga merek yang berbeda: Hatten Wines, TWO Islands dan TWO Islands Reserve, serta Dragonfly Wines. Ketiga merek ini secara kolektif menawarkan 30 varian anggur (Hatten Wines memiliki 13 jenis, TWO Islands memiliki 11 jenis, TWO Islands Reserve memiliki 4 jenis, dan Dragonfly Wines memiliki 2 jenis), dengan lebih banyak lagi yang akan datang, termasuk TWO Islands Prosecco yang sangat dinantikan yang akan diluncurkan pada Oktober 2024.
NERACA Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) mencatatkan kinerja positif di TW I/2025 dengan membukukan…
NERACA Jakarta – BUMD di Indonesia terus didorong untuk bisa berkontribusi terhadap perekonomian baik daerah maupun ekonomi nasional. Salah…
NERACA Jakarta – Pegatron, perusahaan teknologi global meresmikan fasilitas manufaktur cerdas (Smart Factory) terbarunya di Batam, Indonesia. Pabrik ini…
NERACA Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) mencatatkan kinerja positif di TW I/2025 dengan membukukan…
NERACA Jakarta – BUMD di Indonesia terus didorong untuk bisa berkontribusi terhadap perekonomian baik daerah maupun ekonomi nasional. Salah…
NERACA Jakarta – Pegatron, perusahaan teknologi global meresmikan fasilitas manufaktur cerdas (Smart Factory) terbarunya di Batam, Indonesia. Pabrik ini…