Laba Dewi Shri Farmindo Terkoreksi 32,62%

NERACA

Jakarta – Semester pertama 2024, PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI), emiten di industri peternakan ayam broiler, pemotongan, penyimpanan dingin terintegrasi ini membukukan laba bersih sebesar Rp1,57 miliar. Hasil ini turun 32,62% dibandingkan realisasi laba bersih periode berjalan sebesar Rp2,33 miliar di periode yang sama tahun 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Perseroan menjelaskan, penurunan laba ini seiring penjualan bersih DEWI yang turun 27,13% menjadi Rp22,78 miliar, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp31,26 miliar. Seiring penjualan, beban pokok penjualan juga turun 14,74% menjadi Rp17,75 miliar, dari sebelumnya Rp24,45 miliar. Meski begitu, laba kotor DEWI tetap turun 25,88% dari Rp6,80 miliar per Juni 2023 menjadi Rp5,04 miliar per Juni 2024.

Emiten beraset Rp177,87 miliar per 30 Juni 2024 ini mencatat laba usaha Rp1,93 miliar di semester I 2024, turun 32,75% dari Rp2,87 miliar pada semester I 2023. Sebagai informasi, DEWI merupakan emiten di industri peternakan ayam broiler, pemotongan, penyimpanan dingin, dan perdagangan di fasilitasnya di Cianjur. DEWI mendapat izin dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menjamin semua produk dagingnya halal. Perusahaan memproduksi daging ayam dalam berbagai potongan (drumstick, dada, paha, boneless, skinless, dll) untuk mengakomodir kebutuhan industri makanan.

Sebagai informasi, perseroan tengah meningkatkan kapasitas dengan membangun kandang baru serta memperluas jaringan mitra ke luar pulau Jawa dan wilayah timur Indonesia. DEWI berencana untuk memperluas lini bisnis dengan menghadirkan industri pengolahan  makanan beku atau frozen food.

Rencana tersebut sudah dimatangkan bersama dengan relasi-relasi bisnis perusahaan untuk mengikat kontrak produksi jangka panjang.  Secara operasional Dewi Shri Farmindo berupaya untuk melakukan efisiensi serta mengikuti perkembangan zaman dengan sentuhan teknologi agar mencapai hasil yang lebih maksimal. Peningkatan kapasitas produksi dan diversifikasi usaha ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja perusahaan ke depan sehingga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dapat tercapai.

BERITA TERKAIT

Dukung Ketahanan Pangan - Progres Proyek Bendungan Manikin Lebihi Target

NERACA Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melaporkan proyek pembangunan Bendungan Manikin Paket 2 yang berlokasi di Kabupaten Kupang,…

Daya Beli Masyarakat Melemah - Astra Pangkas Belanja Modal Jadi Rp25 Triliun

NERACA Jakarta – Mempertimbangkan melemahnya daya beli masyarakat dan perlambatan ekonomi global menjadi alasan PT Astra International Tbk (ASII) memangkas…

Cipta Sarana Medika Bidik Laba Tumbuh 191%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten rumah sakit PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH)…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Dukung Ketahanan Pangan - Progres Proyek Bendungan Manikin Lebihi Target

NERACA Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melaporkan proyek pembangunan Bendungan Manikin Paket 2 yang berlokasi di Kabupaten Kupang,…

Daya Beli Masyarakat Melemah - Astra Pangkas Belanja Modal Jadi Rp25 Triliun

NERACA Jakarta – Mempertimbangkan melemahnya daya beli masyarakat dan perlambatan ekonomi global menjadi alasan PT Astra International Tbk (ASII) memangkas…

Cipta Sarana Medika Bidik Laba Tumbuh 191%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten rumah sakit PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH)…

Berita Terpopuler