Tjiwi Kimia Bagikan Dividen Rp77,38 Miliar

NERACA

Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) akan membagikan dividen sebesar US$4,78 juta atau setara Rp77,83 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Direktur Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Arman Sutedja mengatakan, pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUSPT) menyetujui pembagian dividen sebesar US$4,78 juta atau setara Rp77,83 miliar sebagai dividen tunai. “US$4,78 juta dengan kurs tengah BI 31 Mei 2024 atau sebesar Rp25 per saham sebagai dividen untuk pemegang saham,”ujarnya.

Dividen tersebut memiliki rasio atau dividend payout ratio sebesar 2,77% dari laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$172,01 juta. Adapun laba per saham tercatat sebesar US$0,0553. Di sisi lain, pada perdagangan hari ini saham TKIM berada di level Rp8.300 per saham. Dengan asumsi harga saat ini maka dividen yield adalah sebesar 0,30%.

Adapun RUPST juga menyetujui penggunaan laba bersih sebesar US$10 juta atau sebesar Rp162,53 miliar sebagai cadangan sesuai dengan UU yang berlaku. Sementara itu sisa laba bersih setelah pajak akan dimasukkan sebagai saldo laba atau retained earnings. Sementara itu, sepanjang 2023 penjualan bersih konsolidasian TKIM tercatat sebesar US$1,07 miliar atau lebih rendah 6,1% dibandingkan dengan capaian 2022 yang tercatat sebesar US$1,14 miliar.

Meski demikian, laba usaha konsolidasian TKIM justru mengalami kenaikan dari sebelumnya US$62,2 juta sepanjang 2022 menjadi sebesar US$63,3 juta. Adapun laba bersih konsolidasian tercatat turun sebesar 62,9% dari sebelumnya sebesar US$463,3 juta sepanjang 2022 menjadi sebesar US$172 juta pada 2023.

Trimegah Sekuritas memproyeksikan harga pulp and paper pada setahun penuh 2024 sebesar US$ 610 per ton. Sementara senior vice president, Head of Retail, Product Research & Distribution Divion Henan Putihrai Asset Management, Reza Fahmi Riawan seperti dikutip Kontan melihat prospek kertas pada 2024 masih cukup menarik, seiring dengan peningkatan permintaan kertas di dalam negeri maupun global."Selain itu, adanya revisi peraturan Green Procurement Guide (GPG) di Jepang juga berpotensi meningkatkan ekspor produk kertas dari Indonesia,"ujarnya.

Saat ini emiten kertas juga mulai memasuki untuk mengalihkan kemasan berbahan kertas menggantikan produk plastik, mengikuti tren e-commerce dan kebijakan BPOM."Sentimen yang mendorong kinerja emiten kertas di 2024 yaitu pemulihan ekonomi global, peningkatan mobilitas dan aktivitas ekonomi, serta pergeseran tren ke arah digitalisasi," lanjut dia.

Namun, masih terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi, seperti kenaikan biaya bahan baku dan harga energi, penurunan harga komoditas kraft pulp, serta potensi risiko dari tekanan global. Menurutnya, valuasi INKP dan TKIM saat ini dinilai undervalued atau murah, dengan Price to Earning Ratio (PER) masing-masing sebesar 2,95 kali dan 3,04 kali, lebih rendah dibandingkan rata-rata PER selama 5 tahunnya di 8,38 kali dan 12,45 kali. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Baramulti Targetkan Laba Tumbuh 43,93%

NERACA Jakarta —Emiten pertambangan, PT Baramulti Suksessarana Tbk. (BSSR) menargetkan peningkatan pendapatan 2025 sebesar 17,29%, dan laba tahun berjalan naik…

Ditopang Pasar Ekspor - Indo American Incar Pendapatan Naik 57,8%

NERACA Jakarta - Tahun ini, PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) menargetkan penjualan bersih tumbuh 57,8% menjadi Rp 508,91 miliar,…

Perkuat Modal - Wahana Interfood Rights Issue 8,5 Miliar Saham

NERACA  Jakarta – Danai ekspansi bisnisnya, PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) berencana mencari pendanaan di pasar modal dengan melakukan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Baramulti Targetkan Laba Tumbuh 43,93%

NERACA Jakarta —Emiten pertambangan, PT Baramulti Suksessarana Tbk. (BSSR) menargetkan peningkatan pendapatan 2025 sebesar 17,29%, dan laba tahun berjalan naik…

Ditopang Pasar Ekspor - Indo American Incar Pendapatan Naik 57,8%

NERACA Jakarta - Tahun ini, PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) menargetkan penjualan bersih tumbuh 57,8% menjadi Rp 508,91 miliar,…

Perkuat Modal - Wahana Interfood Rights Issue 8,5 Miliar Saham

NERACA  Jakarta – Danai ekspansi bisnisnya, PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) berencana mencari pendanaan di pasar modal dengan melakukan…