Ditopang Bunga Kredit, OK Bank Catatkan Laba Rp4,31 Miliar

Ditopang Bunga Kredit, OK Bank Catatkan Laba Rp4,31 Miliar
NERACA
Jakarta - PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) atau OK Bank membukukan laba bersih sebesar Rp4,31 miliar pada kuartal I-2024 yang didorong oleh peningkatan pendapatan bunga. Wakil Direktur Utama OK Bank Hendra Lie dalam keterangannya mengatakan pertumbuhan laba bank ini ditopang oleh peningkatan bunga kredit pada kuartal I-2024 sebesar Rp216,59 miliar atau meningkat dari Rp202,47 miliar di tahun 2023.
Sedangkan, pendapatan bunga dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berkontribusi sebesar Rp9,25 miliar, meningkat dari Rp6,74 miliar di tahun 2023. “Hingga akhir tahun 2024, kami optimis meraih kinerja lebih baik dan berkelanjutan untuk mencapai target laba bersih sebesar Rp30,041 miliar,” ujar Hendra pula.
Usai rapat umum pemegang saham tahunan/luar biasa (RUPST/LB), dia menambahkan Laba Bersih OK Bank pada akhir 2023 sebesar Rp28,65 miliar. Dalam rapat umum, perseroan menyetujui penetapan penggunaan laba bersih ini sebagai pencadangan dan laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan. “Perseroan belum merencanakan pembagian dividen untuk periode 2023 -2024” ujarnya pula.
OK Bank menargetkan pertumbuhan pada indikator keuangan perseroan sebesar 7,65 persen untuk aset, dana pihak ketiga (DPK) 11,75 persen, laba 4,85 persen, rasio kecukupan modal (CAR) 46,16 persen, dan net interest margin (NIM) 5,82 persen hingga akhir 2024. Penyaluran kredit bank kuartal I-2024 sebesar Rp8,44 triliun, naik 6,08 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp7,96 triliun. OK Bank menargetkan pertumbuhan kredit 11,40 persen atau sebesar Rp9,50 triliun pada akhir 2024.
Hendra menambahkan strategi perseroan mencapai target pertumbuhan kredit melalui kerja sama sindikasi dengan bank-bank lain, mengembangkan produk dan skema kredit sesuai bisnis/proyek yang dibiayai, melakukan ekspansi bisnis dan memperluas jaringan ke wilayah berkembang serta memberikan jasa modifikasi produk kepada klien. “Ke depan, OK Bank memprioritaskan pertumbuhan aset yang berkualitas pada segmen korporasi, komersial dan diikuti segmen retail serta fokus pada pertumbuhan laba” ujarnya.
Dalam RUPSLB OK Bank menyetujui pemberhentian dengan hormat Lim Cheol Jin dan mengangkat Sang Ton Sim sebagai Komisaris Utama serta menyetujui pengunduran diri Inhyo Wang sebagai Direktur Kredit dan IT. Jabatan manajemen baru OK Bank ini berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan instansi berwenang lainnya. Komposisi manajemen OK BANK setelah RUPSLB hari ini: Komisaris Utama Sang Ton Sim, Komisaris Independen Sondang Martha Samosir, Komisaris Independen Chairudin, Direktur Utama Park Young Man, Wakil Direktur Utama Hendra Lie, Direktur Bisnis Vincentia M Djuniwati W, Direktur Kepatuhan Efdinal Alamsyah.

 

NERACA

Jakarta - PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) atau OK Bank membukukan laba bersih sebesar Rp4,31 miliar pada kuartal I-2024 yang didorong oleh peningkatan pendapatan bunga. Wakil Direktur Utama OK Bank Hendra Lie dalam keterangannya mengatakan pertumbuhan laba bank ini ditopang oleh peningkatan bunga kredit pada kuartal I-2024 sebesar Rp216,59 miliar atau meningkat dari Rp202,47 miliar di tahun 2023.

Sedangkan, pendapatan bunga dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berkontribusi sebesar Rp9,25 miliar, meningkat dari Rp6,74 miliar di tahun 2023. “Hingga akhir tahun 2024, kami optimis meraih kinerja lebih baik dan berkelanjutan untuk mencapai target laba bersih sebesar Rp30,041 miliar,” ujar Hendra pula.

Usai rapat umum pemegang saham tahunan/luar biasa (RUPST/LB), dia menambahkan Laba Bersih OK Bank pada akhir 2023 sebesar Rp28,65 miliar. Dalam rapat umum, perseroan menyetujui penetapan penggunaan laba bersih ini sebagai pencadangan dan laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan. “Perseroan belum merencanakan pembagian dividen untuk periode 2023 -2024” ujarnya pula.

OK Bank menargetkan pertumbuhan pada indikator keuangan perseroan sebesar 7,65 persen untuk aset, dana pihak ketiga (DPK) 11,75 persen, laba 4,85 persen, rasio kecukupan modal (CAR) 46,16 persen, dan net interest margin (NIM) 5,82 persen hingga akhir 2024. Penyaluran kredit bank kuartal I-2024 sebesar Rp8,44 triliun, naik 6,08 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp7,96 triliun. OK Bank menargetkan pertumbuhan kredit 11,40 persen atau sebesar Rp9,50 triliun pada akhir 2024.

Hendra menambahkan strategi perseroan mencapai target pertumbuhan kredit melalui kerja sama sindikasi dengan bank-bank lain, mengembangkan produk dan skema kredit sesuai bisnis/proyek yang dibiayai, melakukan ekspansi bisnis dan memperluas jaringan ke wilayah berkembang serta memberikan jasa modifikasi produk kepada klien. “Ke depan, OK Bank memprioritaskan pertumbuhan aset yang berkualitas pada segmen korporasi, komersial dan diikuti segmen retail serta fokus pada pertumbuhan laba” ujarnya.

Dalam RUPSLB OK Bank menyetujui pemberhentian dengan hormat Lim Cheol Jin dan mengangkat Sang Ton Sim sebagai Komisaris Utama serta menyetujui pengunduran diri Inhyo Wang sebagai Direktur Kredit dan IT. Jabatan manajemen baru OK Bank ini berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan instansi berwenang lainnya. Komposisi manajemen OK BANK setelah RUPSLB hari ini: Komisaris Utama Sang Ton Sim, Komisaris Independen Sondang Martha Samosir, Komisaris Independen Chairudin, Direktur Utama Park Young Man, Wakil Direktur Utama Hendra Lie, Direktur Bisnis Vincentia M Djuniwati W, Direktur Kepatuhan Efdinal Alamsyah.

BERITA TERKAIT

Raih ISO 27001, Didimax Pastikan Transaksi Aman

  NERACA Jakarta - PT Didi Max Berjangka (Didimax) berhasil meraih Sertifikasi ISO/IEC 27001 yang merupakan standar internasional untuk penerapan…

OJK Cabut Izin Usaha 66 Penyelenggara Fintech P2P Lending

    NERACA Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencabut 66 izin usaha penyelenggara fintech Peer to Peer lending (P2P…

Porsi Kredit BRI Didomonasi ke UMKM

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatat porsi penyaluran kredit kepada usaha mikro, kecil, dan…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Raih ISO 27001, Didimax Pastikan Transaksi Aman

  NERACA Jakarta - PT Didi Max Berjangka (Didimax) berhasil meraih Sertifikasi ISO/IEC 27001 yang merupakan standar internasional untuk penerapan…

OJK Cabut Izin Usaha 66 Penyelenggara Fintech P2P Lending

    NERACA Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencabut 66 izin usaha penyelenggara fintech Peer to Peer lending (P2P…

Porsi Kredit BRI Didomonasi ke UMKM

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatat porsi penyaluran kredit kepada usaha mikro, kecil, dan…