Penjualan HM Sampoerna Tumbuh 2,96%

NERACA

Jakarta – Penjualan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) tercatat sebesar Rp57,81 triliun di semester pertama 2024 atau tumbuh 2,96% dibandingkan penjualan di priode yang sama tahun lalu Rp56,15 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Emiten produsen rokok ini menyebutkan, pertumbuhan penjualan ditopang oleh penjualan lokal pihak ketiga yang terdiri dari produk sigaret kretek mesin sebesar Rp33,88 triliun, sigaret kretek tangan Rp18,39 triliun, sigaret putih mesin sebesar Rp3,65 triliun dan sigaret putih mesin sebesar Rp430,11 miliar.  Untuk pihak berelasi terdiri atas ekspor sebesar Rp495,53 miliar dan lainnya sebesar Rp205,716 miliar. Berdasarkan data Philip Morris International Inc. penjualan HMSP turun saat total penjualan rokok Indonesia mengalami peningkatan.

HMSP mengalami penurunan penjualan rokok sebesar 2,9% menjadi 39,4 miliar batang dibandingkan periode semester I/2023 yang tercatat sebesar 40,5 miliar batang.  Sejalan dengan turunnya penjualan, market share HMSP juga ikut tergerus 1,5% dari sebelumnya sebesar 29,8% menjadi sebesar 27,3% pada semester I/2024. 

Adapun merek Iqos heated tobacco units (HTU) mengalami kenaikan penjualan hingga 100% lebih menjadi sebesar 0,5 miliar dibandingkan dengan periode kuartal I/2023 yang sebesar 0,2 miliar.  Sementara itu, penjualan rokok secara keseluruhan di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 3,1% menjadi 145,5 miliar batang sepanjang semester I/2024. Padahal di periode yang sama tahun lalu penjualan rokok tercatat sebesar 141,4 miliar batang.

Adapun beban pokok penjualan ikut meningkat menjadi sebesar Rp49,12 triliun atau lebih tinggi 4,72% dibandingkan dengan semester I/2023 yang tercatat sebesar Rp46,91 triliun.  Alhasil, laba kotor tercatat sebesar Rp8,68 triliun atau lebih rendah dibandingkan dengan semester I/2023 yang tercatat sebesar Rp9,24 triliun.  Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk juga ikut turun sebesar 11,57% ke posisi Rp3,31 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp3,75 triliun. 

Adapun hingga Juni 2024, jumlah liabilitas HMSP tercatat sebesar Rp25,91 triliun. Rinciannya liabilitas jangka pendek sebesar Rp23,76 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp2,14 triliun.  Sementara total ekuitas tercatat sebesar Rp25,10 triliun dengan total aset sebesar Rp51,02 triliun hingga Juni 2024.

 

BERITA TERKAIT

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…