NERACA
Jakarta- PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mengaku optimistis di tahun ini mampu menorehkan capaian positif melalui sejumlah proyek strategis bisnis yang selama ini terus bergulir."Kami yakin dan optimis, melalui sejumlah strategi bisnis yang diadopsi akan menjaga kelancaran dan kelangsungan usaha serta berdampak lebih positif lagi bagi Perseroan di masa depan,” kata Direktur & Chief Financial Officer (CFO) BNBR, Roy Hendrajanto M. Sakti dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, strategi bisnis yang dimaksud antara lain, Pertama, perseroan melanjutkan upaya penguatan fundamental bisnis dengan memperkuat operasional setiap unit usaha, sehingga mampu mempertahankan daya saingnya di pasar. Perseroan juga membuka peluang untuk bermitra secara strategis dalam menjalankan usahanya.
Hingga 3 tahun ke depan, perseroan menargetkan Compounded annual growth rate (CAGR) sebesar 16,6% dengan porsi pendapatan terkonsolidasi sebesar 40,8% dari sektor pipa baja, 5,6% dari sektor fabrikasi baja, 4,1% dari sektor infrastruktur dan pendukung infrastruktur. Kedua, perseroan mengembangkan portofolio bisnis baru berbasis teknologi dan berfokus pada ESG yang berpotensi menjadi sumber pendapatan baru perseroan di masa mendatang.
Perseroan telah mengembangkan portofolio bisnis yang bergerak di bidang pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT), kendaraan listrik beserta komponen otomotif, dan teknologi cepat bangun (3D printing konstruksi dan rumah prefab).“Selanjutnya, yang tak kalah penting juga, perseroan secara aktif mengelola dan memitigasi risiko usaha dan investasi dengan cara menerapkan manajemen risiko internal yang menjadi bagian terintegrasi dalam proses bisnis,” kata Roy.
Roy juga menyatakan, BNBR berencana untuk melakukan kuasi reorganisasi. “Kuasi reorganisasi ini dilakukan untuk memperbaiki kondisi laporan posisi keuangan konsolidasian perseroan agar dapat menunjukkan posisi keuangan yang lebih baik dan performa Perseroan tanpa dibebani defisit masa lalu,”jelasnya.
Disampaikannya, terdapat lima tujuan dari kuasi reorganisasi yang akan dilaksanakan oleh Perseroan. Pertama, dengan aksi korporasi ini perseroan dapat memulai awal yang baru (fresh start) dengan neraca keuangan yang menunjukkan saldo laba tanpa dibebani defisit masa lampau. Kedua, memperbaiki struktur ekuitas Perseroan dengan mengeliminasi akumulasi rugi (defisit) dengan menggunakan komponen ekuitas lain seperti agio saham, selisih transaksi dengan pihak non pengendali dan penurunan modal saham.
Ketiga, dengan kondisi neraca keuangan yang menunjukkan nilai sekarang tanpa dibebani defisit masa lampau, Perseroan diharapkan akan lebih mudah memperoleh pendanaan, jika diperlukan, dalam rangka pengembangan usaha. Keempat, dengan tidak adanya saldo defisit, maka akan dapat memberikan dampak positif bagi para pemegang saham karena Perseroan dapat membagi dividen sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk Undang-undang Perseroan Terbatas (UUPT).
Terakhir, Kelima meningkatkan minat dan daya tarik investor untuk memiliki saham perseroan, sehingga diharapkan juga akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan.
NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…
NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 10% di tengah tantangan penurunan daya…
NERACA Jakarta -PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis pertumbuhan investor ritel pasar saham Indonesia dapat melebihi 7,5 juta orang pada…
NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…
NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 10% di tengah tantangan penurunan daya…
NERACA Jakarta -PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis pertumbuhan investor ritel pasar saham Indonesia dapat melebihi 7,5 juta orang pada…