BAZNAS RI Tekankan Pentingnya Proses Audit Bagi Peningkatan Kualitas Pengelolaan Zakat

Neraca, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menekankan pentingnya proses Audit dalam membangun reputasi dan meningkatkan kualitas pengelolaan zakat.

Hal tersebut dikemukakan oleh Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI Bidang Transformasi Digital Nasional Prof. Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen M.S., M.Sc., Ph.D, dalam sebuah pengajian online bertema "Hasil Audit Sebagai Pembelajaran Membangun Reputasi", bersama Direktur Audit, Kepatuhan, dan Manajemen Risiko BAZNAS RI Dananta Adi Nugraha, yang disiarkan melalui kanal Youtube BAZNAS RI, Selasa (14/5/2024).

“Audit Keuangan dan Syariah menjadi bagian integral dalam pengelolaan BAZNAS dan Lembaga Amil Zakat (LAZ), sesuai dengan kewajiban yang tertuang dalam Pasal 6 PERBAZNAS No. 4 Tahun 2018. Proses audit tidak hanya sekadar mengukur ketaatan terhadap standar, tetapi juga memberikan gambaran mengenai kualitas pengelolaan keuangan dan kepatuhan syariah,” ujar Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI Bidang Transformasi Digital Nasional Prof. Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen M.S., M.Sc., Ph.D.

Menurutnya, berbagai tingkatan opini auditor dalam laporan keuangan menunjukkan tingkat kewajaran pelaporan, mulai dari pendapat wajar tanpa pengecualian hingga pendapat tidak wajar. Selain itu, Management Letter dari auditor kepada pihak manajemen memberikan rekomendasi untuk perbaikan kelemahan yang ditemukan.

“Pengendalian Internal ini menjadi fokus dalam mengelola risiko yang terkait dengan pengelolaan zakat. Sistem pengendalian yang kuat akan membantu meminimalkan risiko dan meningkatkan kualitas pelaporan keuangan. Pengendalian dan risiko merupakan dua sisi yang saling berkaitan, di mana pengendalian merupakan respons alamiah untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Audit, Kepatuhan, dan Manajemen Risiko BAZNAS RI Dananta Adi Nugraha menjelaskan, risiko-risiko strategis, keuangan, operasional, reputasi, kepatuhan, dan keselamatan menjadi perhatian utama dalam pengelolaan BAZNAS. Memahami proses bisnis dan menerapkan standar operasional prosedur (SOP) yang baik menjadi langkah penting dalam mengurangi risiko dan meningkatkan efisiensi.

“Temuan-temuan dalam audit, seperti tidak adanya SOP yang jelas, pengelolaan zakat yang tidak transparan, dan rasio keuangan yang buruk, menjadi pelajaran berharga bagi BAZNAS dan LAZ dalam meningkatkan kualitas pengelolaan zakat,” ucap Dananta.

Dananta menegaskan, melalui pemahaman yang mendalam mengenai risiko dan pengendalian internal, serta penerapan standar operasional prosedur yang baik, BAZNAS dan LAZ dapat membangun reputasi yang kuat dalam pengelolaan zakat, menjaga kepercayaan para stakeholders, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan.

BERITA TERKAIT

BSI Ajak Anak Yatim Belanja, Ajarkan Literasi Transaksi Syariah

SEVP Digital Banking BSI Saut Parulian Saragih berbincang dan belanja bersama dengan anak-anak yatim didampingi perwakilan LAZ, di salah satu…

Festival Cinta Lingkungan di KBT

Sejumlah perahu berbahan limbah plastik saat pawai pada festival cinta lingkungan di aliran Kanal Banjir Timur (KBT) di Duren Sawit,…

Operasi Pasar Rumah Pangan Kita

Warga membeli beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) seharga Rp57 ribu per kemasan 5 kilogram saat operasi pasar pada…

BERITA LAINNYA DI Berita Foto

BSI Ajak Anak Yatim Belanja, Ajarkan Literasi Transaksi Syariah

SEVP Digital Banking BSI Saut Parulian Saragih berbincang dan belanja bersama dengan anak-anak yatim didampingi perwakilan LAZ, di salah satu…

Festival Cinta Lingkungan di KBT

Sejumlah perahu berbahan limbah plastik saat pawai pada festival cinta lingkungan di aliran Kanal Banjir Timur (KBT) di Duren Sawit,…

Operasi Pasar Rumah Pangan Kita

Warga membeli beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) seharga Rp57 ribu per kemasan 5 kilogram saat operasi pasar pada…