Laba bersih PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) tercatat sebesar Rp512,25 miliar pada tahun 2023 atau anjlok 72,1% dibanding tahun 2022 yang mencapai Rp1,837 triliun. Dampaknya, laba per saham melorot ke level Rp53,78 per lembar pada akhir tahun 2023. Sedangkan di akhir tahun 2022 berada di level Rp192,9 per helai. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan juga mengungkapkan, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp10,703 triliun pada tahun 2023. Hasil itu merosot 4,4% dibanding tahun 2022 yang terbilang Rp11,24 triliun. Pemicunya, penjualan minyak kelapa sawit kepada pihak ketiga amblas 71,2% secara tahunan yang tersisa Rp330,69 miliar pada tahun 2023.

Senasib, penjualan minyak inti sawit kepada pihak ketiga menyusut 18,7% secara tahunan menjadi Rp290,11 miliar. Bahkan penjualan refine, bleched and deodorized palm oil kepada pihak berelasi longsor 76,5% secara tahunan menjadi Rp293,21 miliar pada tahun 2023. Demikian juga dengan penjualan minyak inti sawit kepada pihak berelasi turun 47,8% secara tahunan menjadi Rp261,79 miliar.

Namun, penjualan palm olein kepada pihak berelasi tumbuh 23,9% secara tahunan menjadi Rp7,296 triliun pada tahun 2023. Senada, penjualan palm stearin naik 41,4% secara tahunan menjadi Rp1,702 triliun. Sayangnya, beban pokok penjualan membengkak 13,9% secara tahunan menjadi Rp7,904 triliun pada tahun 2023.

Akibatnya, laba kotor terpangkas 34,9% secara tahunan menjadi Rp2,799 triliun. Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 8,03% secara tahunan menjadi Rp9,82 triliun pada akhir tahun 2023. Pada sisi lain, total ekuitas berkurang secara 2,6% tahunan menjadi Rp1,989 triliun pada tahun 2023.