Urgensi Literasi Digital, Masyarakat Makin Sadar Penipuan di Ruang Digital

Urgensi Literasi Digital, Masyarakat Makin Sadar Penipuan di Ruang Digital
NERACA
Trenggalek – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkolaborasi dengan penyelenggara Festival Kupatan Durenan menyelenggarakan kegiatan Chip In #MakinCakapDigital 2024 bertemakan “Menjadi Netizen yang Bijak Bermedia Sosial”. Kegiatan berbentuk talkshow ini digelar di Kelurahan Kelutan Sambirejo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (16/4).
Kolaborasi ini digagas Kominfo RI sebagai upaya mempercepat transformasi digital di sektor komunitas/masyarakat menuju Indonesia Makin Cakap Digital. Adapun peserta kegiatan adalah para komunitas yang tergabung di Karang Taruna Desa Durenan, Pemuda Durenan, Ketupat Durenan, dan masyarakat desa lainnya di Kabupaten Trenggalek.
Survei dari We Are Social dan Kepios 2022 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan mencapai 204 juta pengguna atau sudah digunakan oleh 73,7 persen penduduk Indonesia. Sejumlah 80,1 persen penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi dan dapat menghabiskan waktu 8 jam 36 menit dalam satu hari menggunakan internet.
Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54. Sosialiasi literasi digital secara merata semakin urgen, karena masyarakat sekarang ini dihantui kejahatan dunia maya (cyber crime), khusus penipuan online.
“40 persen dari kejahatan cyber adalah penipuan transaksi online. 83,98 persen pengguna internet di Indonesia menyadari adanya penipuan di internet,” kata Direktur Sigma Tulungagung, Mochamad Ismanu Roziqi saat menjadi narasumber kegiatan chip-in Makin Cakap Digital 2024 dengan tema “Menjadi Netizen yang Bijak Bermedia Sosial” di Kelurahan Kelutan Sambirejo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (16/4).
Pemahaman keamanan digital membuat masyarakat lebih hati-hati terhadap data pribadi ketika menggunakan media sosial. Selalu mewaspadai link atau tautan yang tidak dikenal. Terpenting mengenali secara seksama dengan siapa berkomunikasi di internet.
Pelatih Pusdiklatcab Tulungagung dan Relawan TIK Tulungagung, Mohamad Subaweh menambahkan, perundungan online (cyberbullying) juga menjadi bentuk kejahatan dunia maya yang marak terjadi. Tindakan negatif ini bisa menimbulkan rasa takut, bahkan terjadi kekerasan fisik di dunia nyata maupun online.
Menurut data Polda Metro Jaya, sebanyak 25 kasus cyberbullying terjadi pada 2018. Komisi Perlindungan Anak Indonesia pun melaporkan 22,4 persen anak menjadi korban perundungan online. Hal ini diduga karena tingginya penggunaan internet di Indonesia. “Agar terhindar dari cyberbullying atau perundungan, hal paling penting adalah literasi digital, sehingga kita arif dan arif dalam menggunakan internet untuk kebermanfaatan orang banyak,” kata Subaweh.
Dalam kesempatan sama, Praktisi IT & Founder CV. Riboson (RTIK Tulungagung-Jawa Timur), Ary Sunaryo mengatakan, masyakarat perlu menyadari pentingnya menjaga budaya bermedia digital. Setiap individu harus menerapkan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika ketika menggunakan media sosial.
Hindari penggunaan internet untuk hal-hal negatif dengan membangun budaya produktif. Sekarang ini masyarakat dapat memanfaatkan internet sebagai sumber penghasilan atau profesi baru di waktu luang, dengan menjadi YouTuber, Blogger, hingga TikToker. “Gunakan teknologi dan internet untuk mempermudah pekerjaan. Bagi pebisnis, jadikan jangkauan bisnis lebih luas dengan e-commerce di marketplace, online shop yang didorong media sosial,” kata Ary.
Kegiatan chip-in Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Direktur Sigma Tulungagung, Mochamad Ismanu Roziqi, Pelatih Pusdiklatcab Tulungagung dan Relawan TIK Tulungagung, Mohamad Subaweh, dan Praktisi IT & Founder CV. Riboson (RTIK Tulungagung-Jawa Timur), Ary Sunaryo.
Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.

 

NERACA

Trenggalek – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkolaborasi dengan penyelenggara Festival Kupatan Durenan menyelenggarakan kegiatan Chip In #MakinCakapDigital 2024 bertemakan “Menjadi Netizen yang Bijak Bermedia Sosial”. Kegiatan berbentuk talkshow ini digelar di Kelurahan Kelutan Sambirejo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (16/4).

Kolaborasi ini digagas Kominfo RI sebagai upaya mempercepat transformasi digital di sektor komunitas/masyarakat menuju Indonesia Makin Cakap Digital. Adapun peserta kegiatan adalah para komunitas yang tergabung di Karang Taruna Desa Durenan, Pemuda Durenan, Ketupat Durenan, dan masyarakat desa lainnya di Kabupaten Trenggalek.

Survei dari We Are Social dan Kepios 2022 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan mencapai 204 juta pengguna atau sudah digunakan oleh 73,7 persen penduduk Indonesia. Sejumlah 80,1 persen penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi dan dapat menghabiskan waktu 8 jam 36 menit dalam satu hari menggunakan internet.

Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54. Sosialiasi literasi digital secara merata semakin urgen, karena masyarakat sekarang ini dihantui kejahatan dunia maya (cyber crime), khusus penipuan online.

“40 persen dari kejahatan cyber adalah penipuan transaksi online. 83,98 persen pengguna internet di Indonesia menyadari adanya penipuan di internet,” kata Direktur Sigma Tulungagung, Mochamad Ismanu Roziqi saat menjadi narasumber kegiatan chip-in Makin Cakap Digital 2024 dengan tema “Menjadi Netizen yang Bijak Bermedia Sosial” di Kelurahan Kelutan Sambirejo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (16/4).

Pemahaman keamanan digital membuat masyarakat lebih hati-hati terhadap data pribadi ketika menggunakan media sosial. Selalu mewaspadai link atau tautan yang tidak dikenal. Terpenting mengenali secara seksama dengan siapa berkomunikasi di internet.

Pelatih Pusdiklatcab Tulungagung dan Relawan TIK Tulungagung, Mohamad Subaweh menambahkan, perundungan online (cyberbullying) juga menjadi bentuk kejahatan dunia maya yang marak terjadi. Tindakan negatif ini bisa menimbulkan rasa takut, bahkan terjadi kekerasan fisik di dunia nyata maupun online.

Menurut data Polda Metro Jaya, sebanyak 25 kasus cyberbullying terjadi pada 2018. Komisi Perlindungan Anak Indonesia pun melaporkan 22,4 persen anak menjadi korban perundungan online. Hal ini diduga karena tingginya penggunaan internet di Indonesia. “Agar terhindar dari cyberbullying atau perundungan, hal paling penting adalah literasi digital, sehingga kita arif dan arif dalam menggunakan internet untuk kebermanfaatan orang banyak,” kata Subaweh.

Dalam kesempatan sama, Praktisi IT & Founder CV. Riboson (RTIK Tulungagung-Jawa Timur), Ary Sunaryo mengatakan, masyakarat perlu menyadari pentingnya menjaga budaya bermedia digital. Setiap individu harus menerapkan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika ketika menggunakan media sosial.

Hindari penggunaan internet untuk hal-hal negatif dengan membangun budaya produktif. Sekarang ini masyarakat dapat memanfaatkan internet sebagai sumber penghasilan atau profesi baru di waktu luang, dengan menjadi YouTuber, Blogger, hingga TikToker. “Gunakan teknologi dan internet untuk mempermudah pekerjaan. Bagi pebisnis, jadikan jangkauan bisnis lebih luas dengan e-commerce di marketplace, online shop yang didorong media sosial,” kata Ary.

Kegiatan chip-in Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Direktur Sigma Tulungagung, Mochamad Ismanu Roziqi, Pelatih Pusdiklatcab Tulungagung dan Relawan TIK Tulungagung, Mohamad Subaweh, dan Praktisi IT & Founder CV. Riboson (RTIK Tulungagung-Jawa Timur), Ary Sunaryo.

Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.

 

BERITA TERKAIT

Dukung Keberlanjutan CSA, Pemprov Sumut Gelar Bimtek di Tapanuli Utara

NERACA Tapanuli Utara - Sejumlah provinsi lokasi kegiatan Climate Smart Agriculture [CSA] berupaya mereplikasi inovasi CSA, seperti ditempuh Pemerintah Provinsi…

Perpres 60/2023, Pemerintah Dorong Bisnis Ramah HAM & Kesejahteraan Pekerja

*SIARAN PERS*  *UNTUK DITERBITKAN SEGERA* *Perpres 60/2023, Pemerintah Dorong Bisnis Ramah HAM & Kesejahteraan Pekerja* Jakarta, FMB9 - Pemerintah telah…

BRIN Garap Riset Konversi Pembangkit Listrik Batubara Jadi Energi Nuklir

    NERACA Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ikut terlibat dalam transisi energi fosil ke energi baru…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Dukung Keberlanjutan CSA, Pemprov Sumut Gelar Bimtek di Tapanuli Utara

NERACA Tapanuli Utara - Sejumlah provinsi lokasi kegiatan Climate Smart Agriculture [CSA] berupaya mereplikasi inovasi CSA, seperti ditempuh Pemerintah Provinsi…

Perpres 60/2023, Pemerintah Dorong Bisnis Ramah HAM & Kesejahteraan Pekerja

*SIARAN PERS*  *UNTUK DITERBITKAN SEGERA* *Perpres 60/2023, Pemerintah Dorong Bisnis Ramah HAM & Kesejahteraan Pekerja* Jakarta, FMB9 - Pemerintah telah…

BRIN Garap Riset Konversi Pembangkit Listrik Batubara Jadi Energi Nuklir

    NERACA Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ikut terlibat dalam transisi energi fosil ke energi baru…