NERACA
Jakarta- Di tahun 2023, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) membukukan pendapatan bersih US$ 2,15 miliar. Perushaaan industri Petrokimia ini juga mencatatkan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA/nilai pendapatan sebelum dikurangi bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) senilai US$ 130 juta atau meningkat 2.352% year on year (yoy) dibandingkan capaian EBITDA senilai US$ 5,3 juta 2022.
Direktur TPIA, Suryandi dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, perseroan
juga mempertahankan Liquidity Pool yang kuat pada 2023 sebesar US$ 2,67 miliar yang terdiri dari kas dan setara kas senilai US$ 1,44 miliar, surat berharga senilai US$ 1,02 miliar dan fasilitas Committed Revolving Credit senilai US$ 201 juta.
Dengan pencapaian itu, posisi aset perseroan menjadi senilai US$ 5,61 miliar pada tahun 2023, atau meningkat 13,9% (yoy) dibandingkan posisi aset US$ 4,92 miliar pada tahun 2022. Posisi aset tersebut terdiri dari porsi liabilitas dan ekuitas masing-masing senilai US$ 2,62 miliar dan US$ 2,99 miliar pada tahun 2023.
Suryandi menjelaskan, perseroan telah berganti nama dari PT Chandra Asri Petrochemical Tbk menjadi PT Chandra Asri Pacific Tbk pada 2023, sebagai upaya mendukung ekspansi dari bisnis petrokimia menjadi sektor infrastruktur. Adapun, ekspansi ini dimulai melalui anak perusahaan yaitu Chandra Daya Investasi (CDI) yang mengakuisisi Krakatau Chandra Energi dan Krakatau Tirta Industri yang masing-masing merupakan bisnis energi dan air."Krakatau Chandra Energi juga berinvestasi hingga US$ 200 juta untuk meningkatkan kepemilikannya di Krakatau Posco Energy (KPE) dari 10% menjadi 45%, serta rencana pembangunan pembangkit listrik baru berkapasitas 200 megawatt setelah menyelesaikan keputusan investasi," ujar Suryandi.
Selain itu, pada akhir 2023, perseroan bermitra dengan The Electricity Generating Public Company Limited (EGCO) melalui investasi EGCO di CDI dengan total investasi sebesar US$ 194 juta. Selain itu, pada tahun lalu perseroan telah mencapai kemajuan signifikan dalam rencananya membangun Pabrik Chlor-Alkali dan Ethylene Dichloride berskala dunia, dengan menjalin kesepakatan dengan INA.
Prevalensi perokok Indonesia masih terus menunjukkan angka kenaikan. Data World Health Organization (WHO) menyebut Indonesia sebagai negara dengan konsumsi rokok…
Prevalensi perokok Indonesia masih terus menunjukkan angka kenaikan. Data World Health Organization (WHO) menyebut Indonesia sebagai negara dengan konsumsi rokok…
NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan bisnis energi baru terbarukan, PT Barito Renewables Tbk (BREN) terus perluas kerjasama dan salah satunya…
Prevalensi perokok Indonesia masih terus menunjukkan angka kenaikan. Data World Health Organization (WHO) menyebut Indonesia sebagai negara dengan konsumsi rokok…
Prevalensi perokok Indonesia masih terus menunjukkan angka kenaikan. Data World Health Organization (WHO) menyebut Indonesia sebagai negara dengan konsumsi rokok…
NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan bisnis energi baru terbarukan, PT Barito Renewables Tbk (BREN) terus perluas kerjasama dan salah satunya…