NERACA
Jakarta – Kejar pertumbuhan penjualan, emiten distributor farmasi PT Millennium Pharmacon International Tbk. (SDPC) bakal menambah cabang baru. Guna mendanai ekspansi tersebut, perseroan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp30 miliar sepanjang 2024. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Presiden Direktur SDPC, Ahmad Bin Abu Bakar menjelaskan, realisasi cabang teranyar telah meluncur di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat menjadi cabang ke-35 sekaligus cabang kedua pada 2024 setelah peluncuran cabang di Lombok, Mataram beberapa waktu lalu.
Dirinya menekankan, pihaknya memiliki target penambahan sebanyak 2 cabang baru setiap tahunnya. Adapun, targetnya minimal ada penambahan 10 cabang baru, sehingga total cabang yang ditargetkan mencapai 45 cabang. "Tahun ini ada progres pembangunan cabang di Pematang Siantar, Sumatera Utara dan satu lagi kami usulkan ke komisaris ada cabang Palu, Sulawesi Tengah. Tahun depan, saya lebih fokus ke arah timur, mungkin di Kendari dan di Gorontalo, Ambon, saya sebutkan Palangkaraya, Kupang, juga Jayapura," ujarnya.
Adapun, cabang teranyar di Purwakarta dibentuk demi memperkuat penetrasi pasar di Jawa Barat. Posisinya pun terbilang strategis karena berada di antara dua jalan tol utama yang menghubungkan Bandung-Jakarta dan Jakarta-Cirebon. Harapannya, keberadaan cabang baru ini bakal menambah luas lingkup area distribusi obat dan alat kesehatan (alkes) di Jawa Barat.
Adapun, cabang terdekat yakni berada di Bandung dan di Bekasi. "Cabang baru ini akan meningkatkan penjualan apalagi kalau area seperti lingkup Purwakarta ini, ketika ada cabang Bekasi dan Bandung belum maksimal, banyak yang belum terjangkau. Di Purwakarta saja ada ratusan desa, setiap desa ada bidan, pasti butuh obat, kita belum terjangkau sampai ke bidan-bidan, baru sekitar perkotaan," jelasnya.
Dia juga cukup optimistis penambahan cabang baru ini dapat meningkatkan kinerja penjualan. Lebih jauh, saat membuka cabang baru, SDPC melakukan kajian secara mendalam dan komprehensif mengenai potensi wilayah tersebut. Selain wilayah timur, penambahan cabang baru juga bakal melihat potensi di Pulau Sumatera dan Jawa.
Adapun, Sumatera telah memiliki 8 cabang dan ada potensi penambahan di wilayah Bengkulu maupun Tanjung Pinang. Sedangkan di Jawa ada potensi di Kudus dan Madiun. Salah satu tantangan pengembangan cabang baru lanjutnya, terkait perizinan yang ketat, sehingga penambahan cabang baru bisa lebih dari 2 asalkan proses perizinannya dapat lekas selesai.
Ahmad menjelaskan penambahan cabang tanpa menghitung inventori menelan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) berkisar Rp3 miliar. Sementara itu, inventori menyesuaikan dengan potensi yang ada, ketika penjualan potensinya mencapai Rp5 miliar, inventori yang disiapkan hingga Rp10 miliar. Artinya, pembukaan cabang baru menelan capex berkisar Rp10 miliar sampai Rp15 miliar. Oleh sebab itu, dana capex juga digunakan guna pengembangan cabang-cabang yang ada berkaitan peningkatan kapasitas. (bani)
Sebagai bentuk apresiasi kepada nasabah, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali berangkatkan nasabah PNM Mekaar terbaik untuk menunaikan ibadah umrah.…
NERACA Jakarta – Kebut pertumbuhan bisnis kendaraan listrik, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) mengungkapkan progres pembangunan pabrik perakitan kendaraan…
NERACA Jakarta – Wujudkan perdagangan yang teratur, wajar dan efisien, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menerbitkan pembaruan Peraturan Nomor II-A…
Sebagai bentuk apresiasi kepada nasabah, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali berangkatkan nasabah PNM Mekaar terbaik untuk menunaikan ibadah umrah.…
NERACA Jakarta – Kebut pertumbuhan bisnis kendaraan listrik, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) mengungkapkan progres pembangunan pabrik perakitan kendaraan…
NERACA Jakarta – Wujudkan perdagangan yang teratur, wajar dan efisien, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menerbitkan pembaruan Peraturan Nomor II-A…