NERACA
Surabaya – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Export Center Surabaya berhasil memfasilitasi dua pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dalam menembus pasar internasional, khususnya nontradiosional.
Pelaku UKM tersebut berhasil melakukan ekspor perdana produk dekorasi rumah dan perikanan dengan nilai total USD 2,14 juta di Surabaya, Jawa timur. Pelaku UKM tersebut terdiri atas CV Wahana Surya dan PT Daya Matahari Utama. CV Wahana Suryadengan produk dekorasi rumah dan perabotan rumah tangga plastik berhasil melakukan ekspor senilai USD 2 juta ke Tahiti dan Qatar.
Sementara itu PT Daya Matahari Utama memulai penetrasi pasar internasionalnya dengan produk gurita ke Korea Selatan senilai USD57,7 ribu diikuti pengiriman lobster, tuna, dan makarel ke Malaysia senilai USD79,8 ribu.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Didi Sumedi mengungkapkan, kesuksesan ekspor ini mencerminkan efektivitas strategi diversifikasi pasar yang telah lama dicanangkan pemerintah Indonesia, khususnya dalam mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang di pasar prospektif nontradisional.
Selain itu, dukungan kuat dan fasilitasi yang diberikan Export Center Surabaya menjadi faktor penting dalam membuka jalan bagi kedua perusahaan ini untuk mencapai pasar global.
“Saya mengapresiasi upaya keras kedua UKM tersebut dalam menggarap pasar ekspor baru. Walaupun dihadapkan pada tantangan logistik yang signifikan, terutama jarak antara Indonesia dan negara tujuan ekspor, namun keunikan produk dari tanah air kita menjadi daya tarik tersendiri yang membedakan dari negara lain,” kata Didi saat memimpin pelepasan ekspor.
Pelepasan ekspor, lanjut Didi, tidak hanya menandakan kesuksesan individual pelaku UKM yang terlibat, tetapi juga menegaskan keberhasilan strategi nasional dalam meningkatkan diversifikasi pasar ekspor.
“Dengan terus membangun momentum ini, diharapkan akan ada lebih banyak UKM Indonesia yang mampu memanfaatkan peluang ekspor, membawa produk-produk inovatif dan berkualitas tinggi ke pasar global, serta memberi kontribusi secara signifikan pada pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Didi.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Arief Wibisono menegaskan, inisiatif ini membuktikan komitmen Export Center Surabaya untuk secara proaktif mendukung eksportir Jawa Timur dalam memperluas jangkauan pasar mereka.
“Ini adalah langkah konkret kami dalam mendorong peningkatan ekspor nasional dan menunjukkan potensi besar dari produk-produk lokal kita," Arief.
Lebih lanjut, untuk mendorong ekspor untuk produk UKM Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra memfasilitasi penandatanganan nota kesepahaman kerja sama penyediaan gudang dan pemasaran produk usaha kecil dan menengah (UKM) di Australia.
Penandatanganan dilaksanakan oleh Export Academy Indonesia dan Import United Australia di kantor Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Indonesian Eximbank.
"Kerja sama ini dilakukan untuk memberikan solusi kepada pelaku usaha, khususnya UKM, untuk melakukan penetrasi produk di Australia. Import United Australia Pty Ltd telah menyediakan gudang yang berlokasi di Melbourne sebagai sarana penyimpanan produk UKM yang akan dipasarkan di Australia," terang Atase Perdagangan RI di Canberra, Agung Haris Setiawan.
Haris menjelaskan, kegiatan fasilitasi telah dimulai sejak pelaksanaan Global Sourcing Expo pada November 2023 dan didukung penuh oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag serta perwakilan perdagangan Australia untuk lahan pameran dan pengiriman produk oleh LPEI.
Kini, kerja sama diperluas dengan menggandeng Export Academy Indonesia yang memiliki lebih dari 2.000 UKM binaan.
Selain itu, kerja sama ini juga memperluas jaringan pemasaran pelaku usaha binaan Export Academy ke Australia yang sebelumnya telah melakukan kerja sama serupa dengan mitra di Arab Saudi dan Amerika Serikat.
"Penandatanganan yang dilaksanakan pada minggu pertama 2024 ini menjadi langkah awal dari sinergi yang lebih erat antar instansi dan pelaku usaha dalam mendorong lebih banyak pelaku usaha Indonesia memasarkan produknya ke mancanegara," jelas Haris.
Total perdagangan Indonesia-Australia pada periode Januari-Oktober 2023 tercatat sebesar USD 10,19miliar. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Australia sebesar USD2,60 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari Australia sebesar USD7,59 miliar.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Pariwisata Australia Don Farell untuk membahas sejumlah upaya peningkatan kerja sama perdagangan Indonesia dan Australia.
“Indonesia memandang Australia sebagai mitra strategis. Kami mendukung berbagai upaya untuk meningkatkan kerja sama perdagangan kedua negara dan semakin mendorong ekspor Indonesia ke Australia,” kata Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, di Detroit, Amerika Serikat (AS)..
Zulkifli pun menggungkapkan bahwa Indonesia ingin fokus pada produk pertanian dan jasa untuk diekspor ke Australia.
NERACA Bogor - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengingatkan bahwa hasil-hasil bumi seperti tambang, perkebunan, pertanian, hingga komoditas kelautan,…
NERACA Tangerang – Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan terus meningkat membuat Indonesia menjadi negara mitra dagang dan investasi utama yang…
NERACA Jakarta- Berdasarkan keseluruhan mekanisme pengelolaan dana lingkungan hidup yang terintegrasi, maka diharapkan BPDLH (Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup) dapat…
NERACA Bogor - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengingatkan bahwa hasil-hasil bumi seperti tambang, perkebunan, pertanian, hingga komoditas kelautan,…
NERACA Tangerang – Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan terus meningkat membuat Indonesia menjadi negara mitra dagang dan investasi utama yang…
NERACA Jakarta- Berdasarkan keseluruhan mekanisme pengelolaan dana lingkungan hidup yang terintegrasi, maka diharapkan BPDLH (Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup) dapat…