TINS Beri Pinjaman Anak Usaha Rp36,50 Miliar

NERACA

Jakarta – Dukung pengembangan bisnis anak usaha, PT Timah Tbk. (TINS) mengucurkan pinjaman kepada PT DOK & Perkapalan Air Kantung sebesar Rp36,50 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, pinjaman tersebut dikucurkan pada 31 Januari 2024 yang lalu, dengan jangka waktu pinjaman adalah 45 hari kerja dan suku bunga sebesar 8% per tahun. Perseroan mengungkapkan, transaksi ini tidak berdampak pada operasional, keuangan dan/atau kelangsungan usaha perseroan dan bukan merupakan transaksi material.

Manajemen TINS juga akan menyampaikan pengumuman apabila terdapat informasi lebih lanjut, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. PT Dok dan Perkapalan Air Kantung adalah perusahaan galangan kapal yang bergerak pada bidang ship repair, ship building, docking dan repair engineering dengan spesialisasi dalam pembuatan kapal Tug boat, kapal isap, cargo hingga kapal bor yang berbahan aluminium. Berdiri pada tanggal 01 Februari 1996 berdasarkan Akte Notaris Imas Fatimah, SH Nomor 01 tanggal 01 Februari 1996. PT Timah Tbk. adalah pemilik saham mayoritas PT DAK.

Untuk mendukung operasionalnya PT DAK memiliki dua galangan berlokasi di Kawasan Industri Air Kantung Sungailiat-Bangka Induk dan di area Selindung - Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Lombok Timur-Nusa Tenggara Barat. Sebagai infromasi, TINS membukukan rugi bersih di kuartal tiga 2023 sebesar Rp87,45 miliar. Kerugian tersebut sejalan dengan melemahnya capaian pendapatan yang anjlok 37,36% year-on-year (YoY) menjadi Rp6,37 triliun.

Turunnya pendapatan dikontribusikan oleh penjualan logam timah yang merosot 42,77% YoY menjadi Rp4,5 triliun. Selain itu, pendapatan dari tin chemical tercatat sebesar Rp559,21 miliar atau mencerminkan penurunan 44,86% YoY. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko TINS, Fina Eliani pernah bilang,  harga logam timah dunia terus tertekan akibat penguatan mata uang Amerika Serikat (AS). Hal tersebut, lanjutnya, juga diikuti dengan lambatnya pemulihan ekonomi China dan melemahnya permintaan timah karena tingginya persediaan London Metal Exchange (LME).

Kondisi ini lantas memberikan dampak terhadap ekspor timah Indonesia dari kuartal II/2023 sampai dengan kuartal III/2023, khususnya ekspor timah TINS ke beberapa negara. “Di tengah perlambatan ekonomi serta lemahnya permintaan logam timah global, perseroan konsisten menjalankan efisiensi di segala lini bisnis. Manajemen optimis target efisiensi akan tercapai dan memberikan kontribusi terhadap kinerja Perseroan.” ujarnya. (bani)

BERITA TERKAIT

Modernland Balikkan Rugi Jadi Laba Rp761,3 Miliar

Emiten properti, PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) membukukan laba bersih konsolidasian di kuartal pertama 2025 sebesar Rp761,3 miliar, berbalik arah…

Indosat Cetak Laba Bersih Rp1,31 Triliun

NERACA Jakarta -Kuartal pertama 2025, PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,31 triliun atau meningkat 1,26%…

Fokus Bisnis Inti Konstruksi - PTPP Tengah Siapkan Divestasi Anak Usaha

NERACA Jakarta – Dalam rangka menjaga kesehatan keuangan, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah fokus pada bisnis inti dan akan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Modernland Balikkan Rugi Jadi Laba Rp761,3 Miliar

Emiten properti, PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) membukukan laba bersih konsolidasian di kuartal pertama 2025 sebesar Rp761,3 miliar, berbalik arah…

Indosat Cetak Laba Bersih Rp1,31 Triliun

NERACA Jakarta -Kuartal pertama 2025, PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,31 triliun atau meningkat 1,26%…

Fokus Bisnis Inti Konstruksi - PTPP Tengah Siapkan Divestasi Anak Usaha

NERACA Jakarta – Dalam rangka menjaga kesehatan keuangan, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah fokus pada bisnis inti dan akan…