Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas, Ike Widiawati mengatakan, proses Pemilihan Umum (Pemilu) yang berjalan satu putaran akan lebih baik bagi pasar saham Indonesia, dibandingkan berjalan dua putaran.“Satu putaran lebih baik dibandingkan dua putaran. Karena, kalau dua putaran itu kondisi politik kita tidak stabilnya lebih lama, kalau satu putaran langsung cepat,” ujarnya di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, semakin Pemilu cepat selesai, maka akan semakin cepat kebijakan akan lebih stabil, sehingga akan semakin bagus bagi pasar saham Indonesia. Setahun sebelum Pemilu, dirinya menjelaskan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang biasanya mengalami penurunan karena kondisi politik yang belum stabil yang mana pelaku pasar masih cenderung mencermati dinamika yang sedang terjadi.“Kita masih menerka-nerka, kalau nomor ini yang menang gimana ya. Kita belum tahu arah kebijakan gimana, apakah akan pro ke market atau tidak, sektor mana yang akan diuntungkan,”kata Ike.
Menurut dia, saat ini pergerakan IHSG cenderung stabil karena situasi menjelang Pemilu 2024 yang masih bisa dikontrol oleh pemerintah.“Mau ada pemilu atau tidak, asalkan putarannya satu kali dan tidak terlalu lama, seharusnya tidak mengganggu dari sisi bisnis, baik dari saham ataupun penerbitan obligasi,”jelasnya.
Dalam kesempatan sama, Head of Institutional Research Sinarmas Sekuritas Isfhan Helmy mengatakan tahun politik tidak akan terlalu berdampak besar bagi pasar modal Indonesia yang mana pelaku pasar akan fokus terhadap kinerja perusahaan dibandingkan ketegangan politik.“Tahun politik, investor akan melihat kinerja perusahaan. Jika ekonomi tetap berjalan baik, maka IHSG juga akan berjalan baik. Jadi investor fokuslah pada emiten dibanding ketegangan politik,” ujar Ishfan.
Di tahun 2025, PT Remala Abadi Tbk (DATA) menargetkan pendapatan sebesar Rp431,68 miliar. Target ini, sekitar 15% lebih tinggi dibanding…
Danai pengembangan bisnisnya, PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK) menandatangani perubahan perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).…
Di kuartal tiga 2024, PT Supekrane Mitra Utama Tbk (SKRN) membukukan laba Rp175,47 miliar (Rp26,12 per saham) atau naik 1,78%…
Di tahun 2025, PT Remala Abadi Tbk (DATA) menargetkan pendapatan sebesar Rp431,68 miliar. Target ini, sekitar 15% lebih tinggi dibanding…
Danai pengembangan bisnisnya, PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK) menandatangani perubahan perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).…
Di kuartal tiga 2024, PT Supekrane Mitra Utama Tbk (SKRN) membukukan laba Rp175,47 miliar (Rp26,12 per saham) atau naik 1,78%…