NERACA
San Francisco – Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan melakukan audiensi dengan Chief Executive Officer (CEO) Youtube Neal Mohan di San Francisco, Amerika Serikat (AS). Pertemuan membahas penguatan sinergi pemerintah Indonesia dengan Youtube dalam mewujudkan pengembangan ekonomi dan perdagangan digital.
“Kami mengapresiasi niat baik YouTube untuk bersinergi dengan Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan pengembangan ekonomi dan perdagangan digitalyang saling menguntungkan untuk membantu membuka lapangan kerja dan meningkatkan kapasitas UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) Indonesia,” kata Zulkifli.
Zulkifli mengungkapkan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong pengembangan kapasitasusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui akselerasi transformasi digital secara inklusif dan berkelanjutan.
“Melalui sinergi dengan Pemerintah, YouTube dapat mendorong inovasi UMKM melalui program-program pengembangan kapasitas seperti pelatihan,” jelas Zulkifli.
Dikatakan Zulkifli, YouTube juga menjadi platform digital untuk membantu para pelaku UMKM maupun pembuat konten untuk branding, packaging, dan memasarkan produk-produk yang mereka jual di lokapasar (marketplace).
Sebelumnya, YouTube Indonesia telah menjalankan beberapa kerja sama dengan pemerintah Indonesia, seperti program #NgeShortsBareng untuk kreator konten (content creator) Indonesia dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Pada pertemuan tersebut, juga disampaikan apresiasinya atas program hibah dari YouTube Indonesia dan Google senilai lebih dari Rp2 miliar untuk mendorong akselerasi digitalisasi UMKM yang bekerja sama dengan SMESCO.
“Kami melihat peluang kerja sama dengan YouTube yang lebih luas seperti program pelatihan pemasaran digital bagi UMKM dalam menggunakan fitur-fitur YouTube, seperti YouTube shorts atau video berdurasi pendek maupun video panjang,” kata Zulkifli.
Menurut Zulkifli, kerja sama tersebut akan membantu UMKM untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan memproduksi konten yang lebih menarik mengingat tren pencarian informasi melalui YouTube yang meningkat.
Selain itu, YouTube juga dapat mendorong kreator konten agar mengulas produk-produk UMKM lokal. Saat ini mulai banyak pembuat konten YouTube Indonesia yang mengulas berbagai produk dan jasa, mulai dari usaha makanan dan minuman (F&B), mainan, produk kecantikan, furnitur, otomotif, hingga pariwisata. Namun ulasan produk ini masih belum fokus pada produk-produk UMKM lokal yang berkualitas baik dan berdaya saing.
“Konten ulasan tersebut akan selaras dengan program afirmasi dari pemerintah untuk mendorong penjualan produk lokal seperti Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia,” jelas Zulkifli.
Pada pertemuan tersebut, Chief Executive Officer (CEO) Youtube Neal Mohan menyampaikan siap mendukung pemerintah Indonesia dalam memberikan pelatihan untuk branding UMKM dan menghubungkan dan menumbuhkan content creator Indonesia dengan UMKM dalam perdagangan digital.
Mohan juga menyampaikan Youtube memiliki Youtube Fest yang dapat dimanfaatkan content creator, viewer, user, dan UMKM. Di sini, content creator bertemu dengan penggemarnya dan UMKM dapat membuka stan serta memperkenalkan produknya, sehingga festival ini dapat memberikan manfaat bagi semua. Selanjutnya, CEO Mohan akan berkomunikasi dengan Tim Youtube di Indonesia untuk menindaklanjuti hasil pertemuan yang telah dilakukan ini.
Lebih lanjut, terkait dengan digitalisasi UMKM, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menegaskan, dalam mengembangkan UMKM digital berkualitas, dibutuhkan peran aggregator teknologi yang diharapkan mempermudah langkah UMKM untuk bisa mengakses market maupun pembiayaan.
“Para startup digital ini melibatkan UMKM kecil-kecil yang bisa diagregasi. Mereka harus menunjukkan komitmennya dalam mendukung dan membantu digitalisasi UMKM” ucap Teten.
Seiring dengan hal tersebut, jumlah UMKM yang telah on-boarding mencapai sekitar 22,81 juta UMKM atau 76,06 persen hingga akhir Juni 2023 dari target 30 juta UMKM On-Boarding pada 2024 berdasarkan data dari idEA.
Teten juga menyoroti, banyaknya startup berupa aplikasi digital yang muncul jangan hanya fokus di sektor hilir, tetapi juga fokus di sektor hulu, dengan mulai mengarahkan pada pengembangan digital di sektor produksi.
“Sudah ada beberapa yang sukses mengembangkan sektor hulu dalam pengembangan digitalnya. Seperti e-Fishery yang konsisten membangun ekosistem akuakultur teknologi budidaya ikan udang. Juga Elevarm yang berfokus di sisi hulu, memberikan solusi pasokan ke petani kecil dengan teknologi,” kata Teten.
NERACA Banjarbaru – Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat untuk mewujudkan swasembada pangan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Tidak hanya di…
NERACA Jakarta – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) akan berperan aktif mendukung program prioritas pemerintah Kabinet Merah Putih yang…
NERACA Jakarta - Kementerian Koperasi (KemenKop) dan Perum Bulog berencana melakukan sinergi dan kerja sama terkait penyerapan komoditas pangan yang…
NERACA Banjarbaru – Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat untuk mewujudkan swasembada pangan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Tidak hanya di…
NERACA Jakarta – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) akan berperan aktif mendukung program prioritas pemerintah Kabinet Merah Putih yang…
NERACA Jakarta - Kementerian Koperasi (KemenKop) dan Perum Bulog berencana melakukan sinergi dan kerja sama terkait penyerapan komoditas pangan yang…