NERACA
Jakarta – Meski laba di kuartal tiga 2023 turun 33,9% menjadi Rp 51,209 miliar dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp76,877 miliar, namun hal tersebut tidak menyurutkan optimisme PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) untuk mencatakan pertumbuhan.
Emiten produsen film milik Raam Punjabi mengaku optimistis dapat mengantongi laba bersih Rp100 miliar pada akhir 2023. Perseroan juga siap memproduksi 13 judul film dan ekspansi bioskop pada 2024,”Hingga tahun 2023, perseroan memiliki library lebih dari 15.000 jam sinetron dan lebih dari 650 judul film. Untuk 2024, RAAM juga telah mendapatkan pemesanan sinetron yang setara dengan 365 jam,”kata Sekretaris Perusahaan Tripar Multivision Plus, Sugiri dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Bila laba bersih terkoreksi, sementara pendapatan RAAM tumbuh sebesar 1,82% secara tahunan menjadi Rp231 miliar dari kuartal tiga 2023 sebesar Rp226 miliar, dengan mayoritas berasal dari sinetron (47%) dan film (22%). Adapun film horor terbaru produksi RAAM berjudul Di Ambang Kematian telah memecahkan rekor sebagai film terlaris kedua pada tahun ini. Namun pendapatan dari film ini belum tercatat dalam laporan keuangan 9 bulan 2023, karena film tersebut dirilis pada 28 September 2023 sehingga pendapatan film ini akan tercatat pada kuartal IV/2023.
Oleh karena itu, perseroan menyakini hal ini diperkirakan akan berdampak besar terhadap pendapatan dan keuntungan perusahaan pada akhir tahun 2023. Untuk memenuhi target laba 2023 akan didukung oleh berbagai sektor pendapatan antara lain penjualan tiket, distribusi film, penjualan hak cipta web series, dan sinetron.
Kemudian dalam mengejar pertumbuhan bisnisnya, perseroan terus beradaptasi dengan, mengembangkan lini bisnis digitalnya dan telah mengakuisisi 35% saham DMS+, sebuah platform OTT yang melayani pecinta horor. Platform OTT ini diciptakan oleh pasangan Demian Aditya dan Sarah Wijayanto. DMS+ telah menjangkau 1,3 juta pemirsa dan telah diunduh lebih dari 500.000 kali, dengan basis pengguna aktif sebanyak 278.000.
Kata Sugiri, industri film telah menjadi salah satu sektor paling menarik dan dinamis di dunia hiburan. Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan preferensi konsumen, perusahaan film publik terus beradaptasi agar tetap relevan dan menghadapi berbagai tantangan. RAAM, lanjut Sugiri, merupakan distributor terbesar film India di Indonesia, Thailand dan Timor Leste dan telah menguasai pangsa pasar lebih dari 95%. RAAM juga mendistribusikan film Indonesia di Malaysia, Singapura, Vietnam dan Kamboja serta memperluas pasar ke Thailand dan Myanmar.
Selain memproduksi film, RAAM juga terus melakukan ekspansi dengan menambah lima bioskop baru di beberapa wilayah di Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi yang akan dimulai pada 2024.
PT Kino Indonesia Tbk (KINO) melalui salah satu produk hair care inovatifnya, Ellips berhasil meraih penghargaan bergengsi "Consumer Good of…
Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih di kuartal tiga 2023 sebesar 193,81% menjadi Rp162 miliar atau lebih baik dibandingkan priode yang…
Rayakan haru jadi KPR ke-47 pada 10 Desember 2023, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus menunjukkan komitmennya yang kuat…
PT Kino Indonesia Tbk (KINO) melalui salah satu produk hair care inovatifnya, Ellips berhasil meraih penghargaan bergengsi "Consumer Good of…
Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih di kuartal tiga 2023 sebesar 193,81% menjadi Rp162 miliar atau lebih baik dibandingkan priode yang…
Rayakan haru jadi KPR ke-47 pada 10 Desember 2023, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus menunjukkan komitmennya yang kuat…